Tok! Tok! Tok!
Sehun mengetuk pintu kamar Alesha pelan. Tak ada jawaban dari dalam. Ia menghela napas berat.
Sudah 2 hari sejak kejadian itu, Sehun tidak pernah melihat wajah Alesha. Bukan dia yang tidak ingin menemui Alesha, tapi sebaliknya. Tidak ada yang pernah melihat keadaan gadis itu selain Carly selama dua hari ini. Alesha terus mengurung diri di dalam kamar.
Hari ini, Sehun ingin menemui gadisnya. Ia sudah tidak tahan. Ia harus meminta maaf pada Alesha. Ia tidak ingin gadis itu berpikir jika dia bukanlah pria yang baik dan pada akhirnya membencinya.
Sehun memutar kenop pintu, membukanya perlahan.
"Alesha!" panggilnya pelan.Tak ada sosok gadis yang ia cintai itu disana. Sehun memutar bola matanya melihat sekitar, ranjang besar itu masih terlihat rapi terbungkus kain sprei merah motif mawar kesukaan Alesha. Nampan makanan yang berisi sup dingin dan beberapa makanan lainnya terlihat tak tersentuh sama sekali berada di atas nakas tak bergeser sedikit pun dari tempatnya. Dimana Alesha? pikir Sehun.
Suara tangisan kecil dari samping lemari pakaian mengalihkan perhatian Sehun. Matanya menangkap sosok Alesha sedang duduk tertelungkup di samping lemari tersebut dengan kondisinya yang sangat berantakan tak terurus. Seolah-olah gadis itu berusaha bersembunyi darinya.
"Alesha!" panggilnya seraya melangkah mendekat. Tapi lagi dan lagi gadis itu berusaha menjauh dengan raut wajah ketakutan yang membuat hati Sehun terluka.
"Alesha!" panggilnya dengan suara serak.
Sakit. Sangat sakit yang Sehun rasakan saat matenya itu tidak ingin melihatnya. Sekarang ia bagaikan monster di mata Alesha.
Sehun berusaha jongkok menjajarkan mata mereka walaupun kenyataannya, Alesha sangat takut untuk menatapnya.
"Don't touch me! Don't touch me!" Alesha terus mengulang kata-kata itu.
Sehun tidak mengerti bagaimana dia bisa membuat gadis itu seperti ini? Ia tahu semuanya bukan kesalahan Alesha, tetapi emosinya yang membuatnya lupa dan melukai gadis itu.
Carly masuk ke dalam kamar itu. Ia ingin menyuruh Sehun keluar saat melihat pria itu berada di dalam tapi Zara dengan cepat mencegahnya.
"Berikan waktu untuk Sehun memperbaiki semuanya. Percayalah bahwa semuanya akan baik-baik saja!" kata Zara mencoba meyakinkan Carly.
Gadis itu menatap Zara ragu, tapi akhirnya ia meninggalkan tempat itu dan membiarkan Sehun menyelesaikan masalahnya bersama Alesha.
Sehun masih berusaha mendekati Alesha dan gadis itu juga terus berusaha menjauh.
"Jangan mendekat! Aku takut padamu. Kau melukaiku! Pergilah! Pergi dari sini!" seru Alesha dengan suara bergetar.
"Maafkan aku!" kata Sehun pelan. Ia ingin menyentuh rambut gadis itu tetapi dengan cepat Alesha menepisnya.
"Don't touch me!" bentak Alesha sambil menangis.
Sehun sudah tak tahan, ia menarik paksa gadis itu ke dalam dekapannya. Alesha berontak sambil berteriak.
"Aaaa! Lepaskan aku! Don't touch me!"
Sehun mempererat dekapannya. Tak peduli dengan teriakan gadis itu yang menyayat hati. Ia sangat merindukan Alesha. Aroma itu segera menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya. Mampu membuat hatinya berdesir aneh.
"Maafkan aku! Alesha! Kumohon. Aku mencintaimu, maafkan aku!"
"Aku membencimu! Aku membencimu! Lepaskan aku!" seru Alesha sambil menangis dan terus memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)
FanfictionSide Story Of My Husband Alpha Lee Taeyong Seorang gadis Traveler muda yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria yang mengaku menyukainya pada pertemuan pertama. Ia tidak tahu jika pria itu bukanlah pria biasa, melainkan seorang Werewolf. Ia ad...