23). Anna

461 48 12
                                    

Langkah ku mengayun pelan menyusuri hutan. Hari ini, adalah hari dimana para mermaid muncul di permukaan untuk mengikuti upacara bersama Ratu laut Thyltolua yaitu nenekku. Ibuku juga hadir di upacara itu.

Sebenarnya aku tidak boleh melihatnya, tapi bukankah itu hal yang disayangkan? Upacara ini hanya dilakukan 50 tahun sekali dan aku tidak mungkin menunggu 50 tahun lagi kan. Dan kabarnya, para mermaid itu sangat cantik aku tidak boleh melewatkannya.

Ketika aku sampai di pantai, upacaranya sudah dimulai. Dari jarak yang lumayan jauh dari tempatku berdiri, aku melihat Ibuku berdiri di atas air. Ia menari sambil menebar beberapa jenis bunga di laut. Ombak laut terlihat sangat ganas mengelilingi Ibuku. Tiba-tiba saja muncul pusaran air yang sangat besar lalu bersamaan dengan itu para mermaid muncul ke permukaan.

Aku tidak percaya melihat hal itu. "Apa itu benar-benar mermaid?"

Yang Kai katakan padaku jika mermaid adalah mahkluk tercantik di El Villa Merida tapi apa yang aku dapatkan sekarang? Mereka lebih bagus di juluki hantu laut dari pada gadis cantik. Kulit coklat, rambut ikal, berekor ikan, dan tulang-tulang yang menonjol di punggung mereka. Seperti busung lapar.

"Kai membohongiku! Lihat saja aku akan membalasmu!" batinku kesal.

Aku berbalik ingin pergi, tetapi sesuatu menghentikan ku.

Seorang gadis berbaju putih berdiri di balik pohon besar di depanku. Ia tersenyum saat melihatku. Jantungku hampir berhenti berdetak melihat senyumnya. Aroma bunga lavender segera menyeruak masuk ke dalam indra penciumanku. Apa ini? Aku tidak pernah mencium aroma semenenangkan ini.

Rhea bergejolak hebat di dalam sana. "Kau merasakannya?" tanyaku.

"Ya, aroma ini mampu membuatku bangun dari tidur nyenyakku!" katanya.

"Mate!" ucapku dan Rhea bersamaan.

Rhea melolong panjang di dalam sana membuat telingaku sedikit berdenging.

Aku melangkah mendekati gadis itu. Ia tidak takut sama sekali padaku. Aku membesarkan mata saat ia menutup telingaku dengan kapas lalu segera menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Para mermaid sedang bernyanyi, kita tidak boleh mendengarnya jika tidak ingin kehilangan nyawa!" Ia memindlinkku.

Aku melihat lurus ke arah laut. Ya, para mermaid terlihat bernyanyi bersama. Gelembung-gelumbung yang berterbangan di udara yang memberitahu kami.

"Kau datang untuk melihat ini?" tanyaku lewat mindlink.

"Ya, aku sangat ingin melihatnya walau temanku melarangnya. Dia bilang berbahaya jika ketahuan oleh Ratu laut!" jelasnya.

"Kau juga datang untuk melihat ini?"

"Ya! Melihat mermaid!"

Kami berdua saling menatap sambil tersenyum.

Setelah selesai melihat upacara itu, aku dan gadis yang belum ku ketahui namanya tersebut berjalan-jalan sebentar menyusuri hutan.

"Aku Ryan! Kau juga boleh memanggilku dengan Sehun. Kakekku yang memberi nama itu!" seruku saat kami diam hampir semenit tanpa kata.

"Aku Anna!" ucapnya sambil tersenyum manis.

Entah apa ini yang namanya cinta? Walaupun umurku masih dua belas tahun, aku juga sudah tahu hal-hal yang seperti itu.

"Anna, aku rasa kita berjodoh! Kau adalah mateku!" ucapku langsung to the point.

Kata nenek Zara, jangan banyak berbasa-basi, lebih baik katakan yang sebenarnya jika tidak ingin menyesal kemudian.

Anna tertawa kecil mendengarnya. "Ya, aku rasa juga begitu. Wolf ku juga mengatakan jika kau adalah mateku!" ujarnya.

Aku tersenyum senang. Mulai hari itu aku dan Anna sering bertemu. Aku merahasiakan hal ini dari semuanya, kecuali Ibu. Tak ada yang bisa di sembunyikan darinya. Aku belum dewasa dan belum mampu untuk menutupi pikiranku agar Ibu tidak bisa membacanya.

Aku sangat bersyukur, Moongodess memberiku mate yang sangat sempurna. Anna begitu cantik, kami berdua saling mencintai dan menyayangi. Tidak ada yang lebih sempurna dari ini. Kami tumbuh bersama hingga umur 17 tahun. Hadiah ulang tahun yang tidak pernah ku lupakan saat berumur 17 tahun adalah Anna memberiku izin untuk mengklaimnya sebagai milikku.

"Aku mencintaimu, Anna!" kata ku saat itu.

Ia tersenyum manis seraya mengecup bibirku singkat. "Aku juga mencintaimu, Ryan!"

"Kita tidak akan berpisah kan?"

"Tentu saja! Sampai tua, seperti Nenek Zara dan Kakek Taeyong!"

Aku dan Anna saling mencintai sampai cinta itu tiba-tiba terbagi saat teman masa kecil Anna datang. Raka. Vampir yang dulu sempat Anna cintai, sebelum bertemu denganku.

Waktu Anna yang biasanya hanya untukku tiba-tiba terbagi untuk Raka. Aku tidak bisa marah, karena Raka lah yang menemani Anna sejak gadis itu kehilangan kedua orang tuanya. Tapi aku tidak bisa menahan diri saat, pria itu berniat menghilangkan tanda kepemilikan ku pada diri Anna. Ia menggunakan kekuatannya untuk merayu Anna, hingga gadis itu mau untuk tidur dengannya.

Sakit? Tentu saja! Pria mana yang tidak sakit saat melihat kekasihnya tidur dengan pria lain? Hatiku rasanya remuk!

Seminggu lalu, gadis itu berkata jika dia mencintaiku tetapi dengan cepat kata cinta itu berganti dengan penghianatan.

Aku ingin membunuh Raka saat itu, tapi Anna menghalangiku sambil menangis dan dalam kondisi sadar yang sangat sadar tanpa terpengaruhi oleh kekuatan Raka.

"Ku mohon jangan sakiti dia, Ryan! Aku mohon maafkan dia!"

"Anna!"

"Bagaimana bisa kau menjadi seperti ini? Aku adalah matemu!"

"Maafkan aku!"

Aku bisa memaafkan Anna jika ia tidak membela Raka. Tapi perbuatannya menandakan dengan jelas jika dia mengkhianatiku. Mengkhianati cinta yang selama ini kami bangun bersama selama beberapa tahun. Aku sudah berencana mengenalkannya pada keluarga ku tapi jika seperti ini, apa yang bisa aku lakukan?

Ingin rasanya cakar ku mengoyak tubuh gadis itu bersama Raka. Tapi aku tidak mampu. Aku masih mencintainya. Sungguh, cinta ini benar-benar menyiksaku.

Aku pergi meninggalkan Anna dengan sakit hati yang membuatku gila setiap hari. Aku tidak pernah melihatnya selama berminggu-minggu, sampai aku mendapat kabar buruk yang tambah membuat hatiku hancur, jika gadis itu bunuh diri di suatu tempat yang sangat jauh.

Aku mencari jasadnya berbulan-bulan bahkan hingga tahun berganti tetapi tetap saja nihil. Tak ada hasil apapun.

Anna meninggalkan ku dengan segala penyesalannya.

"Anna, kembalilah untukku. Ku mohon!"

🤗🤗🤗🤗

Kalo kurang srek, yah emang! Soalnya bingung mo ceritain kisah cinta Anna dan Sehun tuh kayak gimana! Part selanjutnya bakalan panjang. Entah bakalan ada spesial part atau nggak? See you jangan lupa vote dan comment 😊 Terima kasih untuk semua readers yang selama ini udah jadi pembaca setia cerita ini bahkan ada yang ngikutin mulai dari cerita Kakek Taeyong. Makasih sekali lagi. Bye bye

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang