19). Kembali

460 46 14
                                    

Sehun

Mataku tak bisa lepas dari sosok gadis yang sedang tertidur disampingku. Napasnya terdengar teratur. Ia menggeliat saat seberkas cahaya masuk dari celah jendela menyorot tepat di matanya. Aku mengangkat sebelah tanganku, menghalangi cahaya itu. Alesha kembali menggeliat, ia membenamkan kepalanya di dadaku lalu bergumam tidak jelas. Aku terkekeh geli melihatnya.

Sungguh, aku tidak pernah membayangkan jika aku akan bertemu dengan Alesha lagi. Sosok gadis yang sangat ku rindukan, yang ku cintai, yang selama ini membuatku menderita, aku akhirnya bertemu dengannya lagi. Aku tidak peduli dengan masa lalunya, karena dia telah memilih ku maka selamanya dia akan menjadi milikku.

"Sehun-ah!" Panggil Alesha dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Good morning!" sapaku seraya mengecup singkat keningnya.

Ia masih setia meringkuk sambil menenggelamkan wajahnya di dadaku. Sebelah tangannya melingkar di pinggangku, memelukku erat.

"Maafkan aku!" seketika suara tangis terdengar di telingaku. Alesha menangis sesenggukan. Air matanya membasahi kaus hitam yang ku kenakan.

Aku menghela nafas panjang seraya membalas pelukannya.
"Aku maafkan! Aku tahu sayang, kau tidak mencintainya! Kau melakukannya untuk melindungi ku. Maafkan aku juga. Seharusnya aku tidak emosi dan pergi meninggalkanmu. Seharusnya aku lebih bisa membaca situasi saat itu. Maafkan aku! Ini bukanlah kesalahanmu sepenuhnya, aku juga bersalah. Maafkan aku!" ucapku sambil mengelus rambut Alesha lembut berusaha membuatnya tenang.

"Aku mencintaimu!" ucap Alesha membuat jantungku rasanya berhenti seketika. Kalimat yang selalu ingin ku dengar keluar dari bibirnya.

Aku mengangguk. "Aku juga! Aku sangat mencintaimu!" ucapku sambil tersenyum penuh kebahagiaan.

Hening sejenak!

"Sehun!" panggil Alesha serius. Aku bergumam pelan menyahutinya.

"Aku buta!" ucapnya membuatku terhenyak kaget.

Aku segera mendorong tubuh Alesha pelan agar aku dapat menatapnya. "Jangan bermain-main, itu tidak lucu!" kataku. Aku melihat mata Alesha masih ditempatnya, terbuka lebar.

"Aku bukanlah gadis yang sempurna seperti dulu Sehun. Aku kehilangan pengelihatanku. Aku buta. Sekarang jujurlah padaku, apa kau masih mencintaiku dengan keadaanku yang seperti ini,?" tanyanya terdengar menyakitkan.

Aku menariknya ke dalam pelukanku. "Cinta tak mengenal fisik seseorang. Aku akan tetap mencintaimu bagaimanapun keadaannya!" ucapku sungguh-sungguh.

Siapa yang berani melakukannya pada Alesha? Mengapa gadis itu bisa kehilangan penglihatannya? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Devian? Tapi tidak mungkin, pria itu menyukai Alesha. Ia tidak mungkin melukai kekasihnya kan? Lalu siapa? Tunggu saja, aku akan membalasnya!

"Terima kasih, Sehun!"

🐍🐍🐍

Author

"Maaf Sehun, Oma tidak bisa menyembuhkannya. Aku sudah terlalu tua untuk mengerahkan kemampuan penyembuhan ku. Dia buta permanen, saraf otak yang menuju ke mata telah terputus. Sepertinya seseorang sengaja melakukannya, agar Alesha tidak bisa melihat!" jelas Susan setelah selesai memeriksa kondisi Alesha.

Sehun menghela nafas berat. Ia menatap sendu ke arah Alesha yang terbaring lemah di ranjang.

"Oh, bagaimana ini bisa terjadi padamu sayang? Siapa yang melakukannya? Mengapa ia tega melakukan hal itu pada gadis malang sepertimu!" Zara mengelus rambut Alesha sambil menangis.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang