1).ROMA

1.3K 99 8
                                    

"Ryan...! Kau mau kemana?" suara Ibuku berteriak dari arah tangga. 

Aku berbalik menatap Ibuku yang sedang menuruni anak tangga dengan tatapan jengah.

"Eomma.., berhenti memanggilku dengan nama itu. Namaku Sehun! Aku tidak menyukai nama Ryan!" protesku pada Ibuku yang sekarang sudah berada di depanku.

"Ah..., untuk apa mempermasalahkan hal itu ...."

"Itu masalah bagiku. Aku tidak menyukainya! Aku menyukai nama pemberian Kakek, Sehun, Lee Sehun." pontongku dengan ketus.

Ibu memanyunkan bibirnya seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Ia melihatku dengan tajam dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Jawab, kau mau kemana?" tanya Ibuku kembali mengintrogasi ku.

"Roma! Aku ingin pergi jalan-jalan kesana!" jawabku cepat.

"Siapa yang memberimu izin untuk pergi?" suara lain mengagetkanku dari arah belakang punggungku. Aku berbalik dan mendapati sosok tinggi dengan rahang keras dan mata biru sedang melangkah menghampiriku. Pria cool sekaligus menakutkan yang ada di rumahku. Ayahku, Leonard Kenan Adrich.

"Ayolah ... aku hanya pergi selama seminggu! Kalian tahu kalau aku sangat menyukai traveling, boleh ya! Ku mohon ....!" aku memasang wajah imut di depan Ayah dan ibuku.

"Ryan, kau sudah pergi 3 hari yang lalu ke New york dan sekarang kau ingin pergi lagi ke Roma? Selama seminggu? Kau kira hidup ini hanya untuk dipakai bermain-main? Bagaimana dengan kuliahmu? Kau sudah seharusnya menjadi mahasiswa tahun ini. Kau menunda kuliahmu selama 2 tahun untuk hal-hal yang tidak berguna. Traveling? Itu tidak ada gunanya! Kau harus belajar. Belajar untuk segalanya. Kau yang akan menjadi pemimpin ...."

"Selanjutnya Pack ini!" Aku memotong ucapan Ayah dengan lemas.

Ayahku mendengus kesal.

"Tidak ada Traveling untuk mu mulai sekarang! Kau akan belajar dan menjadi mahasiswa. Aku tak memberimu izin!" ucap Ayahku tegas.

"Tetapi aku memberi izin untuk cucuku!" Aku tersenyum saat mendengar suara parau yang sangat aku kenal. Kakek Taeyong.

"Aku memberimu izin untuk pergi, Sehun!" ucap kakek Taeyong membuatku bersorak gembira. Kakek datang di waktu yang tepat.

"Ayah ... jangan lakukan itu pada Ryan!" protes Ayahku pada Kakek.

"Dia semakin melunjak jika terus dibiarkan, Ayah!" sambung Ibuku.

"Kalian salah! Biarkan dia pergi maka dia akan belajar lewat perjalananya!  Seorang anak  tidak perlu membaca buku tebal untuk melihat dunia, dia hanya perlu bertindak dan melihat sendiri dengan mata kepalanya isi sebenarnya dunia tersebut. Aku punya firasat baik tentangnya!" Kakek mengelus kepalaku lembut.

"Dia akan menemukan sesuatu disana!" sambungnya.

Ayah dan Ibuku hanya menghela napas panjang.

"Pergilah, aku telah memberi izin untukmu. Kau akan ketinggalan penerbanganmu!"

Aku tersenyum senang lalu memeluk dan mencium kakekku sayang.

"Aku pergi! Terima kasih! Dah ... bu, ayah!"

HUUUU ... ROMA AKU DATANG........!

Aku berlari keluar dari Mansion rumah besarku ini. Di halaman depan, aku berpapasan dengan Nenek tercintaku. Nenek Zara.

"LOHHA ... gadis cantik!" seruku menyapanya seraya mencium pipi kanan dan kirinya.

"Ah ... dasar Playboy! Aku ini nenekmu, kau masih saja menggodaku!" celoteh nenekku sambil memukul pelan bahuku.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang