18). Meet Again

479 52 7
                                    

Happy reading gaeess 😉👍

✏️✏️✏️

Manik hitam itu membuka perlahan. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba membuat matanya terbiasa dengan keadaan sekitar. Namun tetap gelap yang ia lihat.

Hati Alesha mulai cemas. Tubuhnya gemetaran. Semuanya gelap. Ia takut. Tangan kirinya mencoba untuk bergerak tapi gerakan itu tertahan saat merasakan sebuah infus tertancap di sana. Perlahan ia bangkit dari baring.

"Aku di mana?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia mencoba melihat sekeliling tapi tak ada yang bisa dilihatnya. Gelap, sangat gelap. Tangan kanan ia coba untuk meraba sekitar. Alesha terhenyak saat sesuatu yang hangat menyentuh kulitnya. Kehangatan yang selalu menyapa paginya. Cahaya matahari.

Matanya memanas, air mata telah bertumpuk bersiap untuk tumpah. Alesha kalut luar biasa.

"Aaaaakkkhhh ...." teriak Alesha frustasi.

Matanya sudah tidak berfungsi. Ia tidak bisa melihat. Bagaimana semua itu terjadi? Kegelapan yang paling ia benci sekarang menyelimutinya. Tak ada cahaya, keindahan dan keajaiban yang dunia suguhkan yang bisa dilihatnya lagi karena sekarang semuanya nampak gelap. Apa sekarang dia harus menjalani kehidupan sehari-harinya dalam kegelapan? Ia tidak mau!  Mengapa semua ini terjadi padanya?

"Mataku ....!"

"Alesha!" suara Devian memenuhi ruangan.

"Apa yang kau lakukan padaku? Mengapa kau membuatku seperti ini?" pekik Alesha tertahan. Penglihatannya yang masih saja gelap membuatnya semakin frustasi.

Alesha rasakan sentuhan lembut di wajahnya. Devian memeluknya, ia mencoba berontak.

"Maafkan aku! Aku melakukannya demi kebaikan kita berdua!" ucap Devian.

Alesha mendorong tubuh pria itu menjauh. "Kebaikan kita berdua?  Ini hanya untuk mu! Brengsek! Kau gila? Aku tidak bisa melihat sekarang! Aku tidak menyukainya! Mengapa kau mengambilnya dariku! Orang macam kau itu? Aku sungguh tidak bisa hidup seperti ini!" seru Alesha di sela tangis.

"Aku melakukannya agar kau tak pernah bisa melihat pria itu lagi! Kau milikku Alesha, hanya aku yang berhak kau lihat, cintai, sayangi dan bukan pria lain. Itu hukuman untukmu yang sudah berani membohongiku!" ucap Devian tegas lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Aaaaakkkhhh ....!"

🌸🌸🌸

Sudah dua bulan, Alesha hidup tanpa bisa melihat. Ia hanya terkurung di dalam kamar tanpa bisa melakukan apa-apa. Ia benci hidup seperti itu. Hanya tangis yang mengisi hari-harinya.

Alesha sejenak berpikir, apa kesalahannya sehingga tuhan begitu menyiksanya? Tidak cukup kah menyiksanya? Mengapa sekarang semua miliknya juga ikut direnggut? Mengapa Tuhan tidak membunuhnya saja dari pada membuatnya menderita seperti ini? Mengapa kebahagiaan yang ia rasakan tidak berlangsung lama sementara penderitaan untuknya selamanya? Bukankah itu tidak adil? Alesha juga ingin hidup seperti orang lain, apa itu salah?

"Nona Alesha, saya membawa makanan untuk anda!" suara lembut seorang wanita membuat Alesha sedikit terkejut.

Alesha tidak tahu bagaimana rupanya, yang ia tahu wanita itu adalah pembantu yang di utus Devian semenjak ia tidak bisa melihat untuk melayaninya selagi pria itu pergi bekerja. Namanya Hye sun.

"Hye sun-ah!" panggil Alesha.

"Ne, ada yang bisa saya bantu Nona?" sahutnya.

"Aku tidak lapar, bisakah kau mengajakku keluar?" pinta Alesha memelas.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang