8). Dunia lain

546 61 5
                                    

Ayam jantan berkokok lantang membuatku terbangun dari tidur nyenyak ku. Ku buka mata perlahan lalu melihat sekeliling. Aku sekarang berada di sebuah kamar yang sangat besar dan terlihat mewah. Sepertinya ini kamar hotel yang aku tempati terakhir kali. Sedikit mirip. Ya, pasti ini kamar hotel itu.

Aku tersenyum senang. Berarti kejadian mengerikan yang terjadi semalam itu hanya mimpi. Yah, tidak mungkin kan Sehun bisa membawaku berteleportasi, lalu ada gadis vampir mengerikan dan manusia berbulu yang menyeramkan. Itu sangat tidak masuk akal.

Aku tersentak kaget saat seseorang mengetuk pintu. Belum ku suruh masuk seorang gadis muda masuk ke dalam kamarku. Sepertinya dia pelayan hotel. Aku mengerutkan dahi saat menyadari sesuatu. Sejak kapan seragam pelayan hotel ini berubah. Bukankah modelnya kemarin bukan seperti itu? Mengapa tiba-tiba seragamnya berubah menjadi kuno. Dan bukankah kemarin warnanya merah, mengapa sekarang jadi hitam putih?

Gadis pelayan itu tersenyum manis padaku.

"Anda sudah bangun! Saya sudah menyiapkan air hangat untuk mandi! Silahkan membersihkan diri selagi saya menyiapkan pakaian ganti anda. Setelah itu anda akan sarapan di lantai bawah bersama yang lainnya. Semua sudah menunggu dibawah!" katanya panjang lebar.

Tunggu sebentar! Apa hanya aku yang merasa tidak nyaman disini? Apa ada pelayanan spesial untuk para tamu hari ini? Mengapa pelayan ini sangat sopan padaku? Dan siapa yang menungguku sarapan di bawah?

"Tunggu sebentar, bisa kau katakan sekarang aku ada dimana?" tanyaku pada gadis pelayan itu.

Dia sempat mengerutkan keningnya sejenak sambil menatapku tetapi dengan cepat merubah ekspresinya saat melihatku mulai tidak nyaman. Ia tersenyum. "El Villa Merida!" jawabnya.

"Apa disini, ada peri, vampir, manusia berbulu dan semacamnya?" tanyaku penasaran.

"Tentu saja, negeri ini di penuhi oleh semua mahkluk seperti itu!" katanya membuatku menganga.

Aku tertawa gentir. Apa aku masih terjebak dalam mimpi buruk itu. Tidak mungkin!

Aaaaaaaa ....!

Aku menjambak rambutku sendiri dengan kesal.

Aku turun dari ranjang lalu berlari keluar kamar sambil berteriak memanggil nama Carly. Pelayan itu mengejarku, aku terus berlari. Aku harus keluar dari dunia aneh ini. Harus!

"Carly, aku butuh bantuan mu ....!" teriakku menggema di seluruh ruangan.

Aku melewati ruang makan di lantai dasar. Disana mataku menangkap sosok Sehun sedang duduk manis bersama beberapa orang yang tidak ku kenal.

"Good morning, honey!" sapa Sehun sambil tersenyum manis.

Aku menggelengkan kepala. Aku harus pergi! Harus!

Kakiku kembali berlari mencari pintu keluar sambil berteriak. Aku tersenyum senang saat melihat pintu besar di depanku. Dengan sekuat tenaga aku mendorong pintu besar itu hingga terbuka lebar.

Halaman luas dengan rerumputan hijau terbentang luas dihadapan ku.

"Alesha! Kau mau kemana?" teriak Sehun sambil mengejarku.

Aku kembali berlari ke segala arah. Yang terpenting sekarang aku tak boleh tertangkap olehnya.

"Alesha!" teriaknya sekali lagi.

Aku menghentikan langkahku saat sampai di sebuah tempat yang tidak ku ketahui namanya. Di tempat itu banyak orang yang sedang berlatih pedang dan beberapa lainnya sedang bertarung. Mataku membesar saat melihat dua orang pria yang sedang bertarung tiba-tiba berubah wujud menjadi serigala besar dan bertarung dengan wujud itu. Kedua serigala itu saling cakar, menggigit, dan menggeram marah satu sama lain membuatku mematung di tempat dengan mulut menganga.

Kakiku kembali lemas.
"Sialan! Mengapa aku harus terjebak di sini?"

🍁🍁🍁

Sehun

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Ibu saat kami sedang sarapan pagi bersama.

Sekarang aku sedang sarapan bersama Ayah dan ibuku di ruang makan.

"Tentu Bu! Dia mungkin sedikit shock dengan semua yang ada disini, tetapi percayalah padaku bahwa gadis itu sangat mudah beradaptasi. Lama kelamaan dia pasti akan suka dan betah di sini!" ucapku yakin sambil menyesap kopi ku.

"Kau tidak akan melihatnya, mungkin dia sudah bangun. Kau bisa mengajaknya untuk bergabung sarapan dengan kita!" seru Ayah.

"Aku sudah menyuruh seorang omega untuk melihatnya. Dia akan bergabung dengan kita sebentar lagi!" kataku.

Hening sejenak!

"Apa kau sudah memberitahu yang sebenarnya padanya?" tanya Ibu terlihat penasaran.

"Bagaimana aku bisa memberitahunya jika dia terus-terusan pingsan seperti itu." kataku sambil terkekeh.

Yah, dari tadi malam gadis itu tidak berhenti berteriak ketakutan dan pingsan saat melihat hal-hal yang belum pernah dilihatnya. Seperti Vera dan Beta Edrick yang sedang berburu Rogue di hutan Wentiraland tadi malam.

Alesha begitu terkejut saat melihat Si vampir cantik Vera yang sengaja mengagetinya tadi malam dan Beta Edrick yang masih berwujud setengah serigala.

"Siapa dia?" tanya Edrick saat melihat Alesha jatuh pingsan di sampingku.

"Mateku!" jawabku sambil mengangkat gadis itu.

Edrick dan Vera spontan melotot.
"Matemu? Kau menemukan matemu akhirnya! Wow, si Playboy akhirnya akan berhenti mengencani para gadis kalo seperti ini!" Seru Edrick menggoda.

"Oh, berhentilah Edrick." kataku membuat Edrick tergelak.

"Dia matemu? Maafkan aku! Aku tadi sengaja menakut-nakutinya! Aku tidak tahu jika dia tadi matemu!" kata Vera merasa bersalah.

"Tidak masalah! Aku malah ingin mengucapkan terima kasih pada kalian berdua, jika bukan karena kalian berdua yang menakut-nakutinya dan membuatnya pingsan, pastilah aku sangat kewalahan mengurusnya yang ingin melarikan diri dan terus berteriak."

Kembali padaku saat ini. Mataku melihat Alesha yang terlihat menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Gadis itu berhenti sejenak saat melihatku duduk di ruang makan. Aku tersenyum manis padanya.

"Good morning, Honey!" sapaku ramah.

Bukannya balas menyapaku, gadis itu malah berteriak ketakutan lalu kembali berlari. Ia mendobrak pintu utama lalu keluar dari dalam rumah.

"Apa yang terjadi?" tanya Ibu dan Ayah hampir bersamaan.

Aku segera bangkit dari duduk lalu mengejarnya.

"Alesha, kau mau kemana?" teriakku.

"Carly ....!" gadis itu terus meneriakkan nama sahabatnya itu.

"Alesha!" panggilku sekali lagi.

Gadis itu berlari ke arah Camp warrior. Aku melihat gadis itu menghentikan langkahnya saat melihat Akash dan Edy sedang Battle dengan wujud serigala mereka. Aku menghela napas panjang.

1 ...

... 2

3 ...

Alesha jatuh tergeletak di tanah.

"Dia pingsan lagi!"

🍁🍁🍁🍁🍁

Lagi semangat nih author ngetiknya! Jangan lupa vote Ama komen nya ya! See you again 👋

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang