"Alesha! Alesha!" samar-samar ku dengar sebuah suara yang sangat ku kenal.
Ku buka mata perlahan, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Aku terlonjak kaget saat melihat Sehun duduk di sampingku.
Aku bangkit dari baring lalu menjauh darinya. "Kau? Apa yang kau lakukan padaku? Mengapa kau membawaku ke tempat ini? Apa yang kau mau dariku?" tanyaku sambil mundur menjauhinya.
Sehun hanya mendengus kesal.
"Simpan semua pertanyaanmu dulu, aku akan menjawabnya nanti. Sekarang, makanlah dulu. Kau tidak makan dari kemarin!" Seru Sehun seraya menyodorkan nampan yang berisi makanan dan beberapa buah.
Aku hanya menatap makanan itu dengan waspada. Aku memang lapar, tapi hatiku melarang untuk menerima makanan pemberian pria itu. Bisa saja kan, makanan itu telah di racuni yang berakibat orang yang memakannya berubah menjadi mahkluk astral.
Sehun memutar bola matanya jengah sambil berdecak sebal.
"Buang semua pikiran burukmu. Itu hanya makan, aku tidak mencampurinya dengan apapun!" katanya membuatku membesarkan mata. Darimana dia tahu jika aku mencurigai makanannya? Apa dia ...?"Aku tidak bisa membaca pikiran! Sekarang makan atau mau ku suap, hah? Manja sekali!" serunya seraya mengambil sendok bersiap menyuapiku tetapi dengan cepat aku menahannya.
"Aku bisa sendiri!" seruku cepat.
Aku mulai menyuapkan makanan itu ke dalam mulutku dan sialnya mengapa makanan itu enak sekali. Aku sesekali melirik Sehun yang terus menyengir lebar melihatku makan. Apa giginya tidak kering seperti itu terus?
"Terima kasih atas makanannya!" ucapku tulus saat selesai makan. Sehun mengambil nampan itu lalu memindahkannya ke atas nakas di sampingnya.
"Sekarang apa yang ingin kau tanyakan?" serunya.
"Aku ada dimana?" tanyaku ketus.
"Rumahku! Di El Villa Merida!" jawabnya santai sambil bersandar di punggung ranjang.
"El Villa Merida? Aku tak pernah mendengar negara ini, bahkan namanya saja tak ada di peta. Kau mencoba membohongiku!" tanyaku curiga.
Sehun mencoba mengelus rambutku tetapi dengan cepat aku menepisnya.
"Jangan berani-berani menyentuhku! Katakan yang sebenarnya, aku ada dimana? Mahkluk apa dirimu itu dan dengan alasan apa kau membawaku ke tempat ini?"Sehun hanya menghela napas panjang. Ia turun dari ranjang lalu berjalan menuju lemari besar di sudut ruangan.
"Kau berada di El Villa Merida! Rumahku! Tempat ini memang tidak ada di peta dan itu tidak penting." Sehun membuka lemari itu lalu mencari beberapa pakaian.
"Aku adalah seorang Werewolf dan alasan aku membawamu kemari karena kau adalah mateku. Kau akan menjadi istri ku dan aku berniat mengenalkan mu pada seluruh anggota keluarga ku!" sambung Sehun sambil membawa pakaian dan ditaruhnya di hadapanku.
Aku hanya menganga mendengar penuturannya. Bagaimana bisa? Aku adalah mate pria serigala itu? Menurut buku yang aku baca di Roma waktu itu, mate adalah pasangan seumur hidup yang ditakdirkan oleh tuhan para mahkluk Immortal. Mati aku! Sekarang bagaimana aku bisa pulang?
"Ada yang ingin kau tanyakan lagi, cantik?" tanya Sehun dihadapanku membuat ku tersadar.
Plak!
Tangan kananku melayang begitu saja menampar wajah pria itu.
"Mengapa kau menamparku?" tanya Sehun sambil menatapku dengan ekspresi terkejutnya.
Aku mengendikan bahu. "Aku tidak tahu. Aku hanya ingin menamparmu saja!" jawabku santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)
FanfictionSide Story Of My Husband Alpha Lee Taeyong Seorang gadis Traveler muda yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria yang mengaku menyukainya pada pertemuan pertama. Ia tidak tahu jika pria itu bukanlah pria biasa, melainkan seorang Werewolf. Ia ad...