24). Akhir

539 49 3
                                    

Suara tawa dua orang gadis yang sangat Sehun kenal memenuhi indra pendengarannya.

"Hai, Ryan!"

"Aku Alesha Rose!"

Senyuman manis itu, tangisan itu, Sehun benar-benar mengenalnya.

"Anna, aku rasa kita berjodoh! Kau adalah mateku!"

"Aku mencintaimu, Anna!"

"Kita tidak akan berpisah kan?"

"Hentikan gombalan busuk mu itu. Jika seperti itu, berhentilah menyukaiku!"

"Yang satu itu juga tidak bisa. Hatiku adalah milikku. Aku berhak menyukai siapa saja dan kau tidak berhak menyuruh hatiku untuk berhenti menyukaimu. Ingat itu!"

"Maafkan aku, Ryan! Tolong jangan sakiti dia!"

"Maafkan aku, Sehun tetapi aku tidak mencintaimu!"

"Mencintai tidak berarti harus memiliki kan?"

"Aku Alesha Rose mereject Sehun sebagai mateku!"

Sehun membuka matanya dengan keterkejutan yang luar biasa. Napasnya memburu. Keringat mengucur deras dari dahinya. Ia bisa merasakan jika jantungnya masih berpacu dengan cepat di dalam sana. Sungguh itu mimpi yang sangat menyiksa.

Sehun menoleh kiri kanan tapi ia tak mendapati siapa-siapa. Ia sendirian di kamar itu.

Kepalanya pening saat mengingat kejadian tadi pagi dimana Alesha yang dengan lantang mengucapkan kalimat yang benar-benar menyakitkan untuknya. Memutuskan ikatan mate mereka. Bagi para Werewolf mereject mate adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini.

Sehun sendiri yang tidak mampu menahan sakit akibat Alesha merejectnya jatuh pingsan dan terbaring lemah sekarang diranjangnya. Ia benar-benar tidak percaya, gadis itu mampu mengatakannya.

Sekarang apa? Dia sudah tidak memiliki ikatan apapun dengan gadis itu? Sungguh, hati Sehun sakit jika mengingatnya. Bahkan ia juga bisa merasakan jika Rhea meringkuk disisi paling dalam yang ada pada dirinya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Sehun masih menginginkan gadis itu disisinya.

Vannozza masuk ke dalam kamar Sehun. Matanya melihat putra kesayangannya itu menangis sambil menenggelamkan wajahnya di sela kedua lututnya. Vannozza memeluk Sehun dari belakang. Mencoba mentransfer kekuatan yang ia miliki pada anaknya.

"Kau harus melepaskannya sayang!"

"Aku ingin dia disini! Aku mencintainya Bu. Aku mencintai Alesha!" ucap Sehun dengan suara parau.

"Tapi kau harus memilih satu diantara mereka. Itu peraturannya. Hanya ada satu yang boleh berada disisi mu sementara yang lain harus pergi." ujar Vannozza.

Sehun mengangkat kepalanya, menatap Ibunya sendu.
"Menurut Ibu, siapa yang pantas berada di sisiku?" tanyanya.

"Aku tidak bisa memilihnya untuk mu. Tanyakanlah pada hatimu, tetapi apa gunanya sekarang. Anna adalah pilihanmu!"

"Aku belum memilih bu!" Sehun bangkit dari ranjangnya.

Ia berlari menghampiri Anna di kamarnya. Gadis itu terlonjak kaget melihat kedatangan Sehun.

"Ryan, kau sudah sadar!" seru Anna seraya memeluk Sehun.

"Anna, ada yang ingin ku bicarakan denganmu!" ucap Sehun membuat gadis itu melepaskan pelukannya.

Sehun dan Anna duduk di tepi ranjang saling berhadapan.
"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?" tanya Anna penasaran.

Sehun menatap Anna lekat. Ia membelai wajah gadis itu lembut. "Kau tahu semenjak kau pergi, aku tidak bisa melupakan mu. Aku gila karena mu. Sampai Ibuku menghapus semua ingatan tentang mu agar aku bisa menjadi pria normal seperti biasanya. Aku tidak tahu alasan mengapa kau pergi meninggalkanku dan alasan mengapa kau datang lagi ke dalam kehidupanku. Aku rasa selain ingin kembali bersama ku ada alasan lain mengapa kau kembali? Tidak bisakah kau memberitahuku?" seru Sehun.

"Ryan ...."

"Ku mohon, Anna! Agar aku bisa memperbaiki semuanya."

Hening sejenak!

Tangis Anna tiba-tiba pecah. Ia menggenggam tangan Sehun erat.

"Maafkan aku! Maafkan aku, Ryan! Ku mohon, maafkan segala kesalahanku yang dulu padamu. Percayalah, aku benar-benar mencintaimu tetapi aku juga tidak bisa pergi bersamamu dan meninggalkan Raka. Saat itu aku merasa bersalah padamu. Aku sudah mengecewakan mu, aku mengkhianati mu, kau pasti membenciku, sangat membenciku. Ku putuskan untuk bunuh diri dengan menenggelamkan diri di laut. Bertahun tahun lamanya, aku mati dalam keadaan yang tidak tenang. Jiwaku melayang-layang tak tentu arah. Dan saat itu aku ingat, jika masih ada sesuatu yang aku lupakan. Aku meminta nenekmu untuk menghidupkan aku kembali agar aku bisa memperbaiki semuanya. Meminta maaf padamu, kembali disisi mu. Tanpa aku ketahui, seseorang ternyata telah menggantikan tempat ku di hatimu. Moongodess menciptakan mate yang baru untuk menggantikan ku. Maafkan aku Ryan, membuat mu berada dalam keadaan yang sulit." jelas Anna panjang lebar.

Sehun memeluknya. "Tidak. Aku berterima kasih kepada mu Anna. Jika saja kau tidak datang, maka aku tidak akan bisa mengingatmu. Walaupun kau pernah menyakitiku, kau tetap gadis yang baik di mataku. Kita pernah menjalin hubungan, saling mencintai. Seharusnya aku tidak pernah melupakannya walau itu nyatanya cukup menyakitkan bagiku."

Anna melepaskan diri dari pelukan Sehun. Ia melap air matanya dengan punggung tangannya.

"Pergilah Ryan! Kau tidak perlu memilihku, Alesha adalah gadis yang tepat untuk mu. Jangan marah padanya atas keputusan yang dia ambil. Aku juga seorang wanita, tidak ada seorang wanita siapapun itu mau jika cinta mereka dibagi. Kau juga seperti itu saat aku menyukai Raka. Aku datang untuk memperbaiki semuanya, tapi aku rasa tidak untuk kembali padamu. Points yang itu harus dihilangkan." Anna terkekeh sendiri.

"Maafkan aku dan bisakah kau putuskan ikatan mate kita agar aku bisa pergi dengan tenang?" pinta Anna sambil tersenyum.

"Anna ...."

"Dapatkan Alesha kembali. Buat dia kembali ke sisimu. Berbahagialah dengannya. Hiduplah bersama sampai setua Kakek Taeyong dan nenek Zara. Buatlah anak yang banyak agar rumah kalian selalu dipenuhi canda tawa." Anna tak mampu menahan tangisnya.

Sehun kembali memeluknya.
"Aku memaafkan mu. Aku memaafkan mu Anna! Tidak peduli seberapa besar dosa yang kau buat dulu padaku, aku memaafkan mu." ujar Sehun.

Ia melepaskan pelukannya lalu menatap Anna intens.

"Aku Ryan Payton Adrich mereject Anna Georgia sebagai mateku!"

🤔🤗🤗🤔🤔

Langkah kaki Sehun terdengar sangat cepat menulusuri hutan. Saat ia tahu jika Alesha sudah pergi, Sehun langsung mencarinya.

"Alesha!" serunya berharap gadis itu mendengarnya.

Suara-suara itu terus menggema di pikiran Sehun. Tawa riang gadis itu, makiannya dulu yang sering dilontarkannya jika Sehun menggodanya.

"Aku mencintaimu, Alesha!"

"Aku juga mencintaimu, Sehun. Berjanjilah untuk selalu bersama!"

Langkah kaki Sehun berhenti di sebuah tebing tinggi dekat laut. Kakinya tiba-tiba terasa lemas saat melihat pemandangan menyayat hati didepannya. Seorang gadis mengapung di tengah laut. Terombang-ambing di tengah laut yang tenang. Ia mengenalinya.

"Oh no! No! No! Alesha ....!"

Sehun terjun ke laut. Ia berenang dengan sangat cepat menghampiri gadis itu lalu membawanya ke permukaan.

"No! Alesha ku mohon! Bangunlah. Aku memilihmu. Tolong jangan tinggalkan aku. Alesha!" Sehun berusaha membuat gadis itu bangun dengan menekan dadanya berulang kali, memberinya napas buatan.

Sehun menghapus kasar air matanya yang kesekian kalinya.

"Please, Alesha! I need you! Don't go." Sehun masih berusaha. Ia berteriak marah saat tubuh mungil gadis itu tidak bereaksi.

Tubuh itu terbujur kaku tak bergerak dengan bibir membiru.

"Aaaakhhh ... Alesha!"

🤪🤪🤪🤪

The end

Sampai sini aja kali ya!
Typonya tolong di maafkan ya.
Nggak mau balas komentar, nanti aku di bully😂 Bye!!! Nggak ada see you next part ya!!!

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang