25). Euphoria

1K 67 51
                                    

Kemarin ada yang chat di Wa lalu bilang, "Kok Alesha mati sih? Lo kejam banget tau nggak jadi author! Bisa nggak sih cerita Lo itu nggak pake mati2?"

Author cuma bisa 🤣🤣🤣🤣.

Ok, siapa yang bilang Alesha mati? Kan author cuma nulis terbujur kaku dan tidak bergerak. Nggak bilang mati tuh!

Adoh ... ternyata fansnya Hunsha gila sadis banget ya! Authornya dimarahin. Sakit ati.

Karena ini part terakhir, jadi tolong dibaca dengan perasaan, dibaca sampai kata" terakhir. Please ok. Dan tolong comment setelah baca😁

Mari kita baca bersama, let's go!!! Happy reading 😊😊

😁😁😁

Pergi, mungkin adalah keputusan yang tepat untuk Alesha. Dia tidak ingin menganggu hubungan Sehun dengan Anna. Ia tidak ingin hatinya harus tersiksa karena menahan sakit setiap harinya jika dirinya masih berada di sana.

Kembali ke kehidupan yang dulu mungkin adalah pilihan yang terbaik. Kehidupan normal, hanya ada dirinya dan semua kegiatan yang menyenangkan mengelilingi dunia. Dunia miliknya sendiri. Seharusnya, dulu ia tidak bertemu dengan Sehun. Tidak memberi hatinya untuk pria itu. Menyesal? Apa yang harus disesali? Semuanya sudah terjadi. Bahkan ia juga menikmati proses dimana kegelapan itu kembali padanya.

Dengan bantuan tongkatnya, Alesha melangkah menyusuri hutan. Berharap menemukan portal dunia aneh ini agar ia bisa pergi. Membawanya pergi bertemu Carly. Hanya gadis itu lah harapannya saat ini. Tidak ada tempat paling aman selain berada disisi Carly.

Hembusan angin kencang menerpa wajah Alesha. Gadis itu menghentikan langkahnya saat mendengar suara ombak pantai, siulan para burung yang saling bersahutan.

"Pantai!"

"Alesha!" panggil sebuah suara yang sangat gadis itu kenal.

"Hai Nek! Sepertinya aku salah arah. Aku sampai di tempatmu. Bisakah kau membantuku untuk menuju portal?" ujar Alesha.

"Kau ingin pergi?" tanya Naytiri.

"Mengapa kau tidak tinggal disisi Sehun? Kau memutuskan terlalu cepat sayang. Mungkin saja dia memilih mu."

"Dan mungkin saja dia memilih Anna. Gadis itu sangat sempurna untuknya. Aku seperti orang jahat diantara mereka. Merebut Sehun dari Anna." Air mata itu kembali menetes.

"Biarkan cinta lama itu kembali bersama. Nenek pernah berkata jika Sehun adalah pria yang akan membuatku bahagia, tetapi seandainya aku tahu kebahagiaan yang ia berikan hanya sementara dan pada akhirnya harus ku bayar dengan air mata, mungkin aku akan memilih untuk tidak bahagia. Sekarang aku terlihat sangat menyedihkan kan nek? Dalam hidupku, aku tidak pernah menginginkan cinta seperti ini. Sungguh, aku benar-benar tidak menginginkannya. Apakah ada cara untuk menghapus semua memori ini. Ini benar-benar menyiksaku!" tangis itu semakin menjadi. Alesha memukul dadanya pelan. Mencoba menghilangkan rasa sakit disana yang membuat hatinya sesak.

"Apakah ada yang ingin membawaku pergi menghilang dari dunia ini? Ku mohon, tidak masalah jika itu kematian sekalipun. Aku rasa aku sudah tidak mampu menanggung semua beban ini. Tidak ada cahaya, keindahan bahkan cinta yang menemaniku saat ini. Tolong, aku bukan gadis tegar seperti dulu lagi. Bawa aku pergi! Nek, ku mohon!"

Setuhan tangan lembut di wajah Alesha. Jari-jari tangan itu menghapus air matanya.
"Sebenarnya, seseorang telah menunggu mu sayang. Dia ingin segera membebaskan mu dari siksaan ini. Dia ingin menemuimu!" seru Naytiri.

"Ya. Tolong bawa aku padanya! Bawa aku padanya!"

Hening.

Tak ada lagi suara yang Alesha dengar. Keheningan itu perlahan berganti dengan nyanyian beberapa wanita. Terdengar sangat merdu di telinganya. Seperti lagu pengantar tidur untuk seorang anak kecil.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang