Gue salah!

6.7K 196 2
                                    

Di vote ya tolong readers😢 jangan jadi pembaca diam-diam.

------------------------------------------------------

Vino pov

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, lho aden pulang? Bukannya aden bilang pulang hari minggu?"

"Iya pak, saya harus segera menyelesaikan masalah saya dengan Aqila"

"Non kemari lumayan lama den. Bahkan non masuk ke kamar"

Tanpa aba-aba dia langsung lari naik ke atas menuju kamarnya.

Ceklekkk...
Kemudian dia membuka lemari.

"Alhamdulillah bajunya masih disini. Terus dia kesini ngapain?"

"Udahlah gue cape istirahat dulu kali ya"

Vino rebahkan tubuhny diatas kasur berukuran king zise itu, tetapi dia melihat sebuah amplop berwarna putih tergeletak di atas nakas. Kemudian Vino mengambil dan membacanya.

Surat perceraian dari peradilan agama?
Dia membaca isi surat tersebut, mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

"Ngga! Ini nggga boleh terjadi! Kita ngga akan pisah sayang!"

Dia membanting seluruh benda yang tergeletak di atas nakas. Memukul-mukul tembok bahkan dia memukul kaca yang menempel di lemari sampai tangannya berdarah. Dia tidak merasakan sakit di tangannya, sakit di tangannyaya tak sebanding dengan perih di hatinya yang seperti di sayat-sayat pisau sangat tajam.

"Kita ngga akan pisah!"

Kemudian dia meraih kunci mobil sportnya.

"Den mau kemana? Itu tangannya di obatin dulu!"

Dia tidak mendengarkan apa yang pak supirnya ucapkan. Dia terus saja berjalan menuju mobil sportnya dan melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Matanya penuh amarah, fikirannya sudah tak bisa berfikir lagi yang membuatnya melajukan mobil menuju bar tempat terlaknat.

"1 botol wiski"
*maap gaes bukan author tau nama-nama alkohol ini liat google kok😂

Akal sehatnya sudah tak ia gunakan lagi.

Dia sudah meminum 1 botol Wiski hingga habis namun dia memesannya lagi.

"2 lagi!"

Setelah menerima pesanannya Vini melirik 2 perempuan yang berada di sampingnya, yang sejak tadi menggodanya.

"Hai ganteng, sendirian aja"

Vino tidak menjawabnya dia meninggalkan 2 perempuan itu dan berjalan gontai menuju mobil sportnya.

Dia melajukan mobilnya menuju sebuah tempat. Sesekali dia menggelengkan kepalanya karena merasa pusing dan pandangannya sudah mulai kabur.

*****

Aqila pov

Dia baru saja menyelesaikan sholatnya dan terdengar bunyi bel kamar apartemennya.

Tingg... tong

Aqila dengan cepat melepas mukenahnya dan merapikan sjadahnya diletakan di atas sofa yang menghadap ke arah balkon.

"Iya sebentar"

Ceklekkk...

Tiba-tiba sebuah tubuh besar ambruk di pelukannya. Dia sempat sedikit oleng pasalnya tubuhnya hanyalah setinggi dada laki-laki itu.

Married With My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang