Married With My Doctor

Si TISU basah

2 hari berlalu setelah kepulangan Vino yang mereka habiskan dengan bersantai bersama. Namun di pagi ini Vino mendapat telfon dari Rumah Sakit dan harus pergi menuju Rumah Sakit.

"Kakak mau kemana? Kok rapih banget? Mau ke rumah sakit?"

"Iya ada pasien yang harus di operasi hari ini"

"Memangnya dokter yang lain kemana?"

"Mereka sibuk banyak pasien hari ini. Tolong ngertiin kakak ya sayang"

"Ya udah kakak langsung ke Rumah Sakit sekarang, sarapannya Aqila masukin ke tepak makan"

"Ngga usah ngga keburu, nanti kakak sarapan di kantin aja. Udah ya Assalamu'alaikum"

Cupp.. Vino mengecup singkat pucuk kepala istrinya dan menerima salam dari istrinya.

"Wa'alaikumussalam"

Vino pov

Ketika Vino selesai menunaikan sholat subuh dia mendapatkan telfon dari rumah sakit.

📞"Maaf dok mengganggu. Ini ada pasien harus segera di operasi"

"Dimana dokter yang lain?"

📞"Maaf dok, hari ini banyak sekali operasi"

"Jam berapa operasinya? Siapa nama pasiennya?"

📞"05.30 dok, pasien bernama Teresha"

Seketika jantung gue terasa terhenti ketika mendengar nama itu.

📞"hallo dok?"

"Baik saya akan segera kesana"

*****

Vino mengemudikan mobil sportnya seolah jalan jakarta milik dirinya sendiri tak pemperdulikan pengguna jalan yang lain, yang dia pikirkan sekarang adalah menyelamatkan Teresha.

"Dimana pasiennya?" Tanya Vino kepada Suster jaga.

"Pasien sudah di pindahkan ke ruang operasi nomor 2 dok"

"Siapkan semuanya"

"Baik dok"

Vino segera masuk ke ruang kerjanya dan menganti bajunya dengan baju khusus operasi.

Vino bersyukur karena Operasi berjalan dengan baik dan pasien sudah dipindahkan ke ruang ICU.

"Lama kita ngga ketemu" Ucap Vino diikuti senyum miring yang menandakan bahwa betapa mirisnya kehidupannya dulu.

"Aa aaku di mana?"

"Kamu di rumah sakit"

Setelah mendengar suara bariton itu dia menemukan sesosok laki-laki yang dulu pernah ia tinggalkan demi laki-laki lain.

"Vi vi no?" Ucapnya terbata-bata.

"Iya ini saya, kamu tidak boleh banyak bicara dulu"

"Bo bolehkah ka kau tetap di si ni sam pai a aku sem buh?"

"Saya akan merawat kamu seperti seorang dokter dengan pasiennya. Maaf saya harus kembali"

"A aku mo hon" Ucap pasien itu dan memegang pergelangan tangan Vino.

Vino tidak menjawab permintaan pasiennya hanya saja dia menarik sebuah kursi dan duduk di samping brankar tersebut.