CDAP 25

1.8K 72 4
                                    

Mengikhlaskan untuk pergi mungkin cara terbaik meski mengungkir luka terdalam
CDAP
🌺🌺🌺

Suara keramaian kini mulai terdengar ditelinga Desi. Ini adalah hari pertamanya masuk disekolah baru dengan rasa yang bisa dikatakan tidak senang, loh kok bisa? Ya jelas karena ia harus meninggalkan Zain tapi Desi percaya jodoh tak akan jauh dari pohonnya😀.

Semua sudah terjadi berkas - berkas Desi telah dicabut saat ia masih bersekolah diKalimantan. Desi berjalan berlahan hingga ia tak sengaja menabrak seorang wanita

Bruukk!!

"Aw..." Lirih wanita itu
Desi kaget bukan main ini adalah hari pertamanya sekolah tapi sudah membuat salah, bagaimana jika wanita ini memarahinya habis-habisan?

"Maa...maaf," kata Desi gugup

"Iya gakpapa, gue juga gak liat - liat oya nama gue Amelia Diana, loe siapa?" Tanya gadis itu

"Nama gue Desi Putri Oktavia, panggil aja Desi" jelas Desi

"Oh salken ya Des, btw loe murid baru ya?" Tanya Amel sembari melihat dari ujung kaki ke ujung kepala hingga membuat Desi ketakutan

"Ck loe gak usah gugup gitu kali, gue gak bakal makan loe kok tenang gue bakal jadi teman loe selama disini," lanjut Amel, membuat Desi tersenyum bahagia

"Loe bisa antar gue kekelas XII IPA 2?" Tanya Desi dengan ragu

"Tentu bisa kebetulan loe satu kelas sama gue tapi ya gitu gue harus duduk sama cowo tapi anaknya baik" jelas Amel sembari berjalan kearah kelas, Desi memperhatikan dengan seksama setiap tutur kata yang diucapkan Amel hingga mereka tak sadar telah sampai dikelas yang awalnya ribut seketika hening saat melihat Desi masuk. Tatapan mereka mengarah pada Desi yang baru saja memasuki kelas

"Oke guys, kita hari ini kedatangan cewe yang namanya Desi Putri Oktavia" jelas Amel dengan cemprengnya

"Hallo Desi!" Seru siswa siswi yang ada dikelas namun Desi hanya menebarkan senyum manisnya, Amel segera menarik lengan Desi menuju kursinya dan membiarkan Desi duduk bersama dengannya. Tapi saat keriuhan kelas tengah berlangsung tiba-tiba saja pintu terbuka dan masuklah seorang pria yang bisa dibilang ganteng satu sekolah selain itu ia juga ketua kelas dan ketua rohis diSMA 1 Jakarta ini.

Ia melangkah kearah mejanya yang tengah ada Desi yang sedang duduk manis, pria itu sempat terpanah namun dengan cepat ia beristifar.

"Maaf kamu siapa?, kenapa duduk dikursiku" kata laki-laki itu dengan lembut

Sebelum Desi menjawab sudah lebih dulu dijawab oleh Amel
"Abi, dia ini murid baru dan gue mau duduk bareng dia" jawab Amel

"Oh begitu, ya sudah gakpapa gue duduk belakang aja" balas Abi sembari melemparkan senyum manis kearah dua wanita itu

Jantung Desi menjadi berdetak lebih cepat tapi tak mungkin ia menyukai Abi dihatinya masih ada Zain selang beberapa menit ponsel Desi bergetar tanda ada telpon masuk dan segera Desi meminta izin kepada Abi ketua kelasnya untuk menerima telpon.

Saat sudah diluar Desi segera mengangkat telpon dari Robi
"Hallo assalamualaikum, ada apa Rob?"

"Hallo wa'alaiukumsalam Des, loe yang sabar"

"Maksud loe apa?,"

"Zain sudah meninggal."

"Aa...apaa?!gak mungkin Rob loe pasti ngprank gue, kan?"

"Gue serius gak bercanda, ini gue masih dirumah Zain jenazah Zain bakal dimakamkan sebentar lagi"

Tut..tutt..tuut

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang