CDAP 30

1.7K 71 28
                                    

Wow guys gk terasa ya sudah dipart 30 aja jangan bosan - bosan ya bacanya
CDAP
🌺 🌺 🌺

"Kalian!!" Desi yang melihat betapa terkejutnya ia bahwa yang datang adalah sahabat - sahabatnya.

"Desi!!!!, gue kangen loe!." Kata Siska dan Cindy bersamaan sembari berlari memeluk Desi.

"Gue juga kangen kalian." balas Desi

"Gimana keadaan loe disini?," Tanya Cindy

"Gue baik - baik aja tapi hati gue gak baik." balas Desi lesu

Cindy dan Siska faham betul, kenapa sahabatnya bisa seperti ini
"Loe sabar ya, satu saat akan ada laki - laki yang bisa gantikan dia" kata Siska dengan hati - hati.

Desi hanya diam tak mengubris perkataan Siska
"Kita jangan ngobrol disini mending kita ngobrol didekat musolah aja." Ajak Desi diikuti oleh sahabat - sahabatnya dari belakang.

* * *

Abi melihat Desi dan anggota pramuka dari gudep luar menaruh sedikit rasa penasaran.
"Eh Ji, gue ketoilet bentar ya?," izinnya pada Oji

"Oh, oke." Balas Oji

Sebenarnya Abi tak ingin menuju ke toilet tapi ia hanya ingin tau, apa yang dilakukan oleh Desi?.

"Des, gue mau kasih ini ke loe" kata Siska sembari memberikan kotak kepada Desi. Desi membukanya dan terdapat sebuah cincin perak yang indah

"Itu pemberian Zain, sebelum ia meninggal" tutur Siska.

Sedangkan Abi masih fokus untuk mendengarkan percakapan mereka rasa ingin tahunya begitu tinggi, ia ingin tahu lebih dalam tentang orang yg dia sayang.

"Hah! meninggal? Oh, jadi ini alasannya Desi waktu itu melamun dan tanpa sangaja menyebut nama Zain." batin Abi.

"Gue sudah kehilangan orang yang gue sayang Sis, Cin hikss..." Isak Desi

"Iya kita ngerti keadaan loe," balas Cindy prihatin

"Dulu gue kehilangan Raka dan Ibu gue sekarang gue harus kehilangan Zain, kenapa semua yang gue sayang harus pergi ninggalin gue?," Tutur Desi dengan isak tangisan

"Oh, jadi ini alasan Desi tidak mau cerita ke aku" batin Abi

Saat ingin pergi tanpa sengaja Abi menabrak tong sampah membuat Desi dan kawan - kawan mengalihkan pandangan kesumber suara membuat Abi salah tingkah.

"Emm, ssoory...gguee tadi gak sengaja dengar, maaf bukannya mau nguping tapi gue benar - benar gak sengaja kok" tutur Abi dengan gugup

Abi melangkah kearah Desi sembari memberikan sebuah sapu tangan
"Nih, jangan nangis lagi. Hapus air matamu." Kata Abi berlalu pergi namun tatapan Desi masih mengikuti arah Abi pergi sedangkan sahabat - sahabatnya malah menggoda-nya.

"Ciieee, sudah ada yang bisa gantiin Zain nih sekarang?," Goda Siska

"Apaan sih! Dia cuma teman sekelas gue" balas Desi dengan judes

"Yaa...untuk sekarang sih gakpapa cuma sebagai teman kelas tapi, kan siapa tau bisa jadi teman hidup....eeaaa hahahaha" tutur Siska membuat Cindy ikut menimpalinya

"Betul tuh Sis, kan siapa tau setelah lulus dan dapat ijazah langsung ijab sah! Hahahaha" kata Cindy dengan senangnya

"Udah deh mending kalian balik gih ke tenda, hhuuss huuss!" Usir Desi.

° ° °
Dimalam harinya, suasana begitu ramai tapi tidak dengan Desi hatinya begitu sunyi sembari duduk dikursi dengan menatap kelap - kelip bintang dimalam hari. Tangan Desi meraih buku kecil berwarna pink yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Tanpa Desi sadari ada sebuah foto anak kecil yang tengah digendong oleh seorang Ibu terjatuh dan dengan segera Desi mengambilnya.

"Ma, Desi kangen. Kenapa Mama pergi ninggalin Desi? Meski sekarang Ayah sudah nikah lagi tapi posisi Mama tidak ada yang bisa digantikan. Ma, Desi kangen pelukkan Mama Desi kangen saat Mama peluk Desi disaat Desi kenaikan kelas." Batin Desi

Tanpa Desi sadari air matanya telah jatuh membasahi pipi manisnya sembari menatap foto yang terlihat sudah begitu kusam.

🌺🌺🌺
Oke sekian dulu ya jangan lupa kritik dan sarannya ett jngn lupa vote dan comen ya
Salam Pramuka!

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang