CDAP 27

1.8K 77 9
                                    

Ttteettt!!! Tttteeeett!
Jam pembelajaran telah usai, namun kondisi Desi kurang baik karena kejadian yang baru saja menimpanya. Amel teman sebangku Desi tak kuasa melihat Desi yang terus saja termenung

"Des, kita kekantin yuk?," Ajak Amel

"Em,,,lagi gak mau ke kantin Mel, aku mau ke musolah aja." balas Desi tak semangat

Desi segera bangkit dari kursinya dan segera melangkah kan kakinya menuju musolah, karena jarak antara kelas Desi dan musolah tak begitu jauh memudahkan Desi bisa lekas sampai kesana.

Setelah mengambil air wudhu Desi segera melaksanakan sholat dhuha nya meski diiringin dengan air mata yang selalu jatuh dari mata indahnya. Selesai menunaikan ibadah sholat dhuha Desi segera beranjak ke kelas ,namun.....

Bruuk!!
Tanpa sengaja seseorang telah menabraknya hingga membuatnya terjatuh
"Maaf Des, tidak sengaja" kata laki - laki itu

"Iya, gakpapa Bi" balas Desi

"Kalau tidak kenapa - napa, ayo kita masuk?." ajak Abi sembari melangkah terlebih dahulu kedalam kelas

Desi sempat heran dengan Abi, kenapa laki - laki setampan dia tidak bergaul dengan perempuan? Biasanya, kan laki - laki yang tampan seperti dia mudah saja untuk memiliki pacar?.

Rasa keingintahuan Desi begitu tinggi banyak sekali yang ingin dia tanyakan tapi ya begitulah perempuan terkadang gengsinya tinggi.

Bel masuk telah berbunyi seluruh siswa - siswi segera masuk begitu juga dengan Amel yang katanya dia diajak kekasihnya ke kantin bareng
"Hay - hay Desi kenapa melamun aja loe?" Tanya Amel tiba - tiba

"Em...gak kok, ya udah gak usah dibahas tuh gurunya sudah masuk"

Sekitar 1 ½ pembelajaran telah berlangsung.
Tteeett teettt!!!

Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi Desi segera bergegas pulang dengan perasaan yang masih begitu penasaran tentang Abi

POV Abi
"Assalamuallaikum," ucapku didepan pintu tak berapa lama seseorang paruh baya membukakan pintu untuk ku, ya itu adalah Ibu ku malaikat terhebatku dan juga bidadari untuk Ayahku

"Wa'alaikumsallam, eh anak Ibu sudah pulang ayo sayang masuk." balas Ibu ku

Ibu menuju dapur untuk menyiapkan makan untuk ku sedangkan aku segera berlari keatas menuju kamar ku. Setelah mengganti baju aku segera menemui Ibu, selama kami makan tak ada suara yang keluar dari mulut kami masing - masing hingga makanan itu selesai dihabiskan dan aku mencoba untuk membuka suara terlebih dahulu.

"Em,,,Bu?" Kataku hati - hati

"Iya ada apa nak?," Balas Ibu sembari duduk disampingku setelah membersihkan meja makan

"Abi mau cerita."

"Cerita apa sayang?,"

"Abi kayanya suka sama seseorang Bu, dia murid baru dikelas Abi. Abi suka sama dia Bu." Jelasku sedikit ragu-ragu

"Menyukai seseorang boleh itu wajar tapi ingat batasan Bi, jika kamu mencintai seseorang jangan melebihi cinta mu kepada Allah dan jika kamu ingin memilikinya jangan dengan cara pacaran. Kamu tahukan? Ayahmu bakal marah besar jika kamu berpacaran" nasehat Ibu ku

Aku sempat terdiam sejenak, lalu apa yang harus ku lakukan untuk memilikinya?
"Lalu bagaimana Bu?,"

"Perjuangkan dia dalam sujud dan doa mu di sepertiga malam" tutur Ibu ku

"Jika kamu ingin memilikinya, halal kan dia dan jika kamu mencintainya temui orang tuanya dan lamar dia jangan diajak ia pacaran itu sama saja kau merusak wanita" tutur Ibu ku lagi

Aku sempat terdiam sejenak memikirkan perkataan Ibu ku, benar kata beliau kalau yang benar - benar mencintai seseorang harusnya menghalalkan bukan merusak dengan cara mengajaknya pacaran.

🌺 🌺 🌺
Maaf GaJe jika suka vote dan vomen jangan jadi pembaca gelap hehehe oya jangan lupa kritik dan sarannya

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang