CDAP 36

3.1K 102 14
                                    

Beberapa tahun kemudian

"Ayah! ,Zain mau mimik cucu." suara cadel dari Zain kecil terhadap sang Ayah yang tengah mencuci mobil miliknya membuat semua orang yang mendengarnya menjadi ingin mengasuhnya.

"Iya sayang, nanti Ayah bilang ke Bunda ya?, buat bikinkan kamu susu."  balas Abi dengan lembut

"Gak mau." tolak sang anak sembari memanyunkan bibirnya, wajahnya yang tembem ditambah alis yang tembal dan memiliki wajah yang sangat mirip dengan Ayahnya membuat Abi menjadi gemas dan ingin sekali ia mencubit pipi gembul milik anaknya.

"Terus?" tanya Abi singkat namun masih mencuci mobil miliknya

"Ayah bikinkan cucu." rengek sang anak dengan nafas yang berat Abi segera masuk kedalam rumah tapi sebelum masuk ia mengacak terlebih dahulu rambut sang anak dengan gemesnya.

Didapur ia melihat jelas sang istri tengah memasak untuk keluarga kecilnya dengan langkah hati - hati ia memeluk dari belakang sang istri dengan mesranya hingga sontak membuat istrinya terkejut.

"Ish Ayah, nyebelin banget sih." kata Desi dengan menanyunkan bibir sexsinya persis seperti anak mereka si Zain kecil

"Ih jangan dimanyunin dong bibirnya." bujuk Abi dengan tatapan lembut Abi mencoba untuk mendekatkan wajahnya kewajah Desi,  Desi hanya bisa memejamkan matanya saat Abi sudah mendekatkan bibirnya kearah bibir Desi. Bibir mereka hanya berjarak 2 cm dan.....

"Ciee Ayah dan Bunda lagi ngapain?" ejek Zain dengan tertawa kecil namun masih terlihat begitu tampan, Zain anak yang baru berusia 3 tahun itu sangat senang jika melihat kedua orang tuanya tersenyum malu seperti kepiting yang baru saja matang.

"Eh! anak kecil gak usah ikut -  ikut masalah orang dewasa." Abi hanya memberi tatapan sinis kearah bocah lugu dan polos itu sedangkan Desi hanya tertawa melihat tingkah kedua orang yang ia sayangin.

Meski dirumah hanya didiami tiga orang tapi itu sudah cukup bagi Desi menciptakan sebuah kebahagian.

"Bunda, Zain mau dede kecil Bun." tutur Zain, perkataan Zain membuat kedua orang tuanya benar - benar terkejut terutama Desi.

"Hah! dede kecil?," kata Desi dan Abi bersamaan sedangkan Zain hanya mengangguk dengan wajah yang benar - benar polos tak berdosa

"Oke, mau berapa sayang? dua, tiga atau lima?" balas Abi dengan sedikit melirik jahil kearah Desi sedangkan Desi hanya memberi wajah masam terhadap kedua manusia tersebut.

"Gak banyak kok yah, cuma mau dede kecilnya sepuluh aja Yah." kata Zain dengan polosnya

"Hah! sepuluh?" Desi benar - benar terkejut, bagaimana bisa melahirkan sepuluh anak manusia? satu aja sudah minta ampun susahnya

"Hahahhaha nanti Ayah dan Bunda kasih dedenya sepuluh." kata Abi yang seketika mendapat tatapan ganas dari sang istri

Didalam hati, Desi benar - benar bersyukur telah ditemukan oleh Abi yang menyayanginya dengan tulus dan dapat membangun rumah tangga yang benar - benar harmonis bersama orang yang ia cintai.

-Desi
Terima kasih untukmu Zain darimu aku belajar, mungkin memang benar disaat orang yang kita sayang telah pergi Allah akan menyatukan dengan seseorang yang dapat memberi kebahagian lebih dari apa yang difikirkan dan merelakan sesuatu adalah hal yang membantuku belajar untuk menjadi lebih dewasa.

🌺TAMAT🌺
Etss tapi kisah Desi dan Abi didunia nyata belum berakhir, yuk baca cerita perjalanan kisah mereka berdua didunia nyata dengan judul Ini Tentang kamu dan jangan lupa follow akun wp ini ya.
Salam Pramuka!

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang