POV Robi
Susana ruangan Zain begitu tegang aku tak menyangka bahwa Zain bakal mendapatkan cobaan begitu berat, semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya"Rob, kita berdoa aja semoga Zain bakal cepat melewati masa kritisnya" tutur Ahmad
"Iya, insaallah Mad"
Aku melangkah kearah Zain, seluruh tubuhnya penuh dengan alat-alat medis kami yang berada diruangan tak kuasa untuk membendung air mata
Melody? Dia masih terisak tak berhenti tapi hanya Aldo lah yang mencoba untuk menghibur Melody, keadaan Zain benar-benar kritis dokter pun sudah tak sanggup untuk menyembuhkan penyakit Zain. Kini hanya doa yang dapat membantunya
"Em..Des," aku mendengar samar-samar suara itu, ya itu adalah suara Zain akhirnya Zain sadar dan membuka berlahan matanya
"Zain ini gue Robi, syukurlah loe bisa sadar" kata ku kepada Zain
"Desi" lirih Zain dengan nada yang begitu lemah, orang tua Zain masih terisak
"Desi, kan sudah pindah sekolah Zain" tuturku
"Rob, bilang ke Desi...aakkuu ssayyanng dia daan biillang ke dia nama dia aakan selalu terrukir dalam hati gue, buat semua maafin Zain dan mama" tutur Zain terbata- bata
"Iya nak ini mama, Zain kuat ya nak mama selalu doain Zain. Zain pasti sembuh" kata Mama Zain yang masih berlinang air mata
"Ma, Zain sayang mama dan papa. Ma ajak Desi saatt Zain ssuuddaahh gak aadda, aww..." Tutur Zain terbata-bata saat Zain mencoba untuk mengucapkan kalimat syahadat hingga dikalimat terakhir Zain telah menghebuskan nafas terakhirnya
POV autor
Melody yang melihat kejadian itu tak kuasa menahan air matanya dan segera keluar ruangan disusul Aldo menujun taman rumah sakit"Melody!" Panggil Aldo lembut
"Kak Zain, Do kak Zain hiks"
"Iya sabar ya, gue bakal jagain loe sesuai dengan permintaan Zain"
Seketika Melody segera memeluk erat tubuh Aldo
"Do, gue sayang loe!""Iya Dy gue juga sayang loe, udah ya jangan nangis nanti cantiknya hilang loh, kamu tau gak pembacanya aja sampai iri dengan kecantikan kamu😀" hibur Aldo
"Haha kamu bisa aja," balas Melody dengan mencubit gemes hidung Aldo
"Aku kamu nih sekarang?" Goda Aldo membuat pipi Melody memerah
"Semoga kelak gue bisa jadi imam loe satu saat nanti" batin Aldo
° ° °
Desi masuk dengan wajah yang sulit dibaca hingga membuat Amel kebingungan, ada apa dengan teman barunya ini?"Loe gakpapa, kan?" Tanya Amel hati - hati saat Desi telah duduk dibangkunya
"Em...gakpapa kok." balas Desi diiringi dengan senyum manisnya
Abi yang melihat raut wajah Desi yang sulit dibaca mencoba untuk memastikan bahwa perempuan itu tidak kenapa - napa.
"Kamu yakin tidak kenapa - napa?," Tanya Abi
Sedetik kemudian air mata Desi jatuh, membuat Abi merasa bersalah
"Iya Bi, gak kenapa - napa" balas Desi berusaha tersenyum meski Desi tak sanggupTak berapa lama guru pun masuk dan Desi mencoba untuk menetralkan kondisinya seperti semula.
🌺🌺🌺
Maaf jika ceritanya GaJe ,mohon kritik dan sarannya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Anak Pramuka
Teen Fiction[Tamat] "Assalamullaikum semua" kata laki-laki yang belum diketahui namanya, ia memiliki postur tubuh yang tinggi berlesung pipi "Wa'ailkummsalam," jawab siswa siswi dikelas 11 "Baik, kami kesini ingin mengajak kalian bergabung di organisasi pramuka...