CDAP 28

1.7K 73 2
                                    

Hay update lagi nih jangan lupa vote n vomen maaf ya baru sempat update
Semoga terhibur😂

POV Desi
"Assalamuallaikum," ucapku sembari membuka pintu rumah

"Wa'alaikumsalam, nak ganti baju dulu baru makan!" balas ibu ku.

Aku segera meiyakan perkataan beliau dan segera masuk ke dalam kamar. Dikamar aku benar - benar terpuruk dengan kepergian Zain yang begitu mendalam aku berjalan ke arah laci meja ku dan ku raih buku kecil yang diberikan oleh Zain tanpa aku sadari air mataku mengalir dengan derasnya.

Teringat jelas percakapan aku saat sehari sebelum ujian kenaikan kelas dimulai.

Flashback on
Ia meraih lembut tangan ku sembari menatap mataku penuh harapan
"Des, aku bahagia bisa bertemu denganmu aku bahagia bisa mengenalmu" tutur Zain

aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman tulus sembari membalas tatapannya
"Aku sayang kamu, Des" kata Zain

Aku melihat jelas dari kedua bola matanya ada sedikit kesedihan yang sedang melanda jiwanya, tapi entah aku gak tahu itu apa? Aku tak berani untuk menanyakan apa yang sedang terjadi dengan Zain.

"Zain?." Ucapku

"Ada apa doraemon pesekk!" panggilnya sembari mencubit kedua pipi ku

"Ih apaan sih! Sakit tau" kataku cemberut membuat Zain terkekek

"Habisnya kamu gemesin, buat aku makin sayang sama kamu"

Seketika pipiku merona digoda olehnya. Tiba - tiba saja kak Aldo memanggilku untuk pulang dari cafe ini, ah....ganggu suasana aja

"Zain gue mau tau tentang perasaan loe ke gue?," Tuturku tapi tiba - tiba saja kak Aldo datang dengan cepat ia meraih tanganku dan berpamitan pulang kepada Zain

Flashback off

Selama beberapa bulan kemarin Zain selalu mengatakan Aku Sayang Kamu tapi aku tak menyangka ternyata itu adalah permintaan Zain kepada ku untuk membalasnya dan menjalin hubungan yang lebih, aahh....ak benar - benar bodoh kenapa saat Zain menyatakan perasaannya dulu aku malah langsung marah tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

POV Autor
Tokk tokk!!

Tak berapa lama sesorang pintu kamar Desi membuat Desi segera melangkah ke arah pintu kamarnya
"Ada apa, Ma?" Tanya Desi

"Mama cuma mau manggil kamu, kan Mama suruh kamu makan tadi kok gak datang - datang kedapur" jelas Mamanya

"Eh iya Ma, ya udah yuk Ma kita makan"

Desi dan Mamanya berjalan kearah dapur Mamanya sedikit heran ,ada apa dengan anaknya?

° ° °

Selesai makan Desi masih merenung menatap kosong kearah buah - buahan yang ada dihadapannya

"Nak, kamu kenapa?"

Desi menatap Mamanya dengan tatapan yang sulit dibaca "Zain Ma." balas Desi singkat

"Zain kenapa?," Tanya Mamanya

"Zain sudah meninggal Ma dan Desi kehilangan orang yang Desi sayang untuk kesekian kalinya Ma." tangisan yang sempat Desi sembunyikan seketika pecak begitu saja, Mama nya yang melihat Desi menangis seketika mendekap Desi dalam pelukkannya

"Sabar ya nak, satu saat akan ada laki-laki yang datang untuk menjadi imam yang baik untuk kamu." tutur Mamanya

Desi masih terdiam, fikirannya masih tertuju pada satu nama meski mencoba untuk melupakan namun kenangan tak akan pernah lenyap dimakan oleh waktu.

🌺🌺🌺
Vote n vomen ya maaf klo ceritanya gaje mohon kritik dan sarannya ya

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang