CDAP 35

2K 75 18
                                    

Sebuah cincin berhias berlian dan sepucuk surat telah tertata rapih didalamnya. Zainap pun segera membacanya dengan teliti

Dear Zainap
Aku hanya mampu mencintaimu lewat doa, aku hanya bisa mencintaimu dalan diam tapi percayalah satu saat jika kita berjodoh akan ku jadikan kamu ibu dari anak - anakku kelak.

Betapa terkejutnya Zainap saat membaca surat tersebut dari Zainal yang telah menyukainya sejak lama.

• • •

Zainap segera mencari Abi begitu dia sampai ia dapati Abi sedang membaca sebuah buku tentang kisah Adam dan Hawa.

"Assalamuallaikum Abi." ucap Zainap

"Wa'allaikumsalam, ada apa?" balas Abi sembari menoleh kearah Zainap

"Lamarlah si Desi, dia telah menunggumu sejak lama. Dia menjaga hatinya untukmu." jelas Zainap sedangkan Abi masih heran, kenapa Zainap tiba - tiba berubah?

"Ada apa dengan kamu Zainap?," tanya Abi heran

"Saya tau, kamu mencintai Desi lamarlah dia segera. Insaallah saya yakin dialah jodohmu" tutur Zainap

Setelah selesai berbincang - bincang dengan Zainap, Abi menemui pak Uztad Arifin untuk meminta izin pulang lebih awal menemui orang tua nya.

Sesampainya dirumah Abi segera menemui Ayah dan Ibunya untuk membawa mereka keruang tamu. Diruang tamu orang tua Abi sangat heran, kenapa Abi tiba - tiba meminta izin untuk pulang kerumah

"Yah, Bu Abi ingin menikah." tutur Abi

Orang tua Abi jelas terkejut, kenapa anaknya tiba - tiba ingin menikah.
"Menikah dengan siapa?, kenapa kamu tidak cerita dengan Ibu?" tanya Ibu nya beruntun.

"Saya ingin menikah dengan Desi, Bu insaallah Abi siap untuk bertanggung jawab atas dirinya." kata Abi

"Baiklah, setelah lulus dari pesantren kita kerumah Desi." kata Ayah Abi

"Iya, Ibu sudah ingin sekali nimang cucu dari kamu nak." timpal Ibu Abi sembari tersenyum tulus

• • •

Hari terus berganti tak terasa waktu telah berlalu dengan cepat, kini Desi telah lulus dari pesantren. Hari ini Desi memutuskan untuk pulang kerumah suasana hatinya benar - benar gembira saat ia dinyatakan lulus.

"Assalamuallaikum." ucap Desi diambang pintu

"Wa'allaikumsalam." sahut seluruh orang didalam rumah, Desi masih kebingungan sepertinya ada yang mengganjal didada Desi.

"Desi sini duduk, nak" ajak Mama Desi

Desi pun menuruti permintaan orang tuanya meski masih dilanda kebingungan.

"Kenalin ini calon mertua kamu." tutur Ayah Desi tiba - tiba, Desi terkejut? jelas, siapa yang tidak terkejut baru datang malah dilamar? tapi tunggu? laki - laki yang akan menjadi calon Desi kemana?

Desi masih terlihat bingung dan Ayahnya sudah faham akan fikiran Desi saat itu.
"Jadi gini nak, bukan maksud Ayah untuk menjodohkan kamu dengan tiba - tiba. Ayah sayang sekali dengan kamu nak, Ayah tidak ingin kamu terus - terusan memikirkan Zain." jelas Ayah Desi

"Ayah, Zain memang selalu ada dihatiku tapi kini aku mulai mencintai Abi Yah" batin Desi

"Assalamuallaikum." ucap seseorang yang diambang pintu

"Wa'allaikumsalam." sahut semua orang yang berada diruang tamu

"Nah itu anak kami" kata calon mertua Desi

"Des, ini calon suamimu."
Dan betapa terkejutnya Desi saat melihat siapa yang datang.

"Nak Desi, ini Abi calon suami kamu." tutur Ibu calon mertua Desi

"Terus kapan nikahnya?" what! sadar atau gak Desi asal ceplos dan meninggalkan tawa dari semua orang yang ada diruang tamu.

"Hahahaha...." tawa semua orang yang berada diruangan

"Duh keceplosan." gumam Desi

"Secepat nak kita semua juga gak sabar untuk nimang cucu, iya kan?" tanya Ibu Abi kepada suaminya dan calon besannya

"Ya sudah, kalau begitu bagaimana kalau pernikahnya di tanggal 9, September 2019?" usul Ayah Desi

"Wah setujuh itu, tanggalnya sangat cantik." sahut Mama Desi

Suasana ruangan begitu ramai dengan canda tawa yang telah terukir disore hari. Desi dan Abi memilih untuk pergi kearah taman belakang milik keluarga Desi.

"Aku bahgia." kata Abi yang tengah berdiri disamping Desi sembari memandang bunga mawar yang tumbuh dengan indah.

"Aku juga bahagia Bi." balas Desi

"Semoga saja kita bisa menjadi satu keluarga yang bahgia ,ya" dari tatapan Abi, Desi seperti melihat bayangan Zain dari pantulan mata Abi saat itu Zain tengah tersenyum bahagia melihat kebahagiaan Desi dan Abi karena Desi telah berhasil menemukan orang yang bisa menjadi imam untuknya dan menepati permintaan Zain yang ada didiary Zain.

-Zain
"Terima kasih Desi, kamu telah mengukir kebahagiaan selama aku didunia aku yakin dialah laki-laki yang pantas untuk menjadi ayah dari anak - anakmu sekaligus imam yang baik. Semoga kalian menjadi keluarga bahagia ditemani lucunya anak - anak kalian, cinta tidak harus memiliki Desi tapi insaallah kita akan bertemu disurga nanti."

Zain kembali menghilang saat ia telah  melihat kebahagiaan dari Desi yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.























🌺 🌺 🌺
Etss....jangan lupa ya mampir kecerita Abi dan Desi didunia nyata di judul cerita Tentangmu

Cinta Di Anak PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang