2. Candaan

3.9K 183 11
                                    

Sekiranya bercanda.
Jangan sampai menancapkan dendam
Jika sudah tertancap pasti akan ada yang tertusuk.

🐣

Yumna memulai aksinya.
Pagi ini targetnya adalah adik kelas.

"Dek... Ganteng deh minta no wa nya dong." dengan tersenyum manis.

Siapa pun pasti tidak kuat melihat senyuman Yumna.
Lesung pipi nya yang dalam, pipi yang mbul dan ronanya.

"O--oh se--seri--serius kak?!." tanya adik kelas itu.

Bukan tanpa sebab Yumna menjadikannya target.
Dibalik setiap laki-laki yang di kerjainya pasti ada alasan yang kuat.
Kali ini karena, anak ini berani menarik tangan Nadine dan memaksa sahabat nya itu untuk memberikan nomor WA nya.

"Iya.., cpet elah lama gua cabut nih." seraya melangkahkan kakinya.

"I---iya kak 0852-xxxx-xxxx."

Setelah berhasil mendapatkan nomor targetnya, ia segera pergi menuju tangga kearah kelasnya.
Namun, langkahnya terhenti kala seseorang berdiri menghalanginya.

"Ngerjain orang itu dosa." sambil terus menunduk. "Dikisahkan Abdurrahman bin Abi Laila, bahwa beliau mendapatkan berita dari beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahwa mereka pernah melakukan perjalanan di malam hari bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ada salah satu sahabat yang tidur.

Kemudian beberapa sahabatnya menggendongnya ke atas bukit, dan langsung membangunkannya, sehingga membuat orang yang tertidur ini kaget. Hingga membuat banyak sahabat tertawa.

Melihat ini, Nabi shallalahu alaihi wa sallam bersabda.,

لاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا.

"Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain."
(HR. Abu Dawud 5006, Ahmad 23064 dan sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth) "
Lalu laki-laki itu melanjutkan jalannya.

Yumna hanya melihat tubuh Arfan yang semakin menjauh.
Perkataan nya tak salah sama sekali.
Hanya saja...
Yumna sangat sering di ceramahi oleh Ummi dan Abi tapi tidak sampai membuat hatinya terenyuh seperti ini.
Dan berhasil mengagalkan rencana jailnya.

🍁

"Kenapa?,kok sedih gitu?." tanya Nadine saat Yumna sampai di kelas, "Nahhh hahahhahahahah Alhamdullih!!!, pasti gagal kan ngerjain anak kelas 1 itu." tawanya terbahak-bahak.

Yumna melirik Nadine yang tidak juga menghentikan tawanya.

"Berisik kali udin!, diem ih."

Nadine malah makin menertawakan sikap kesal sahabatnya.
Kesal dengan hal itu Yumna keluar kelas lagi.

Sudah beberapa menit Yumna berkeliling sekolah, entah untuk apa intinya dia sangat kesal dengan Nadine.
Tak berapa lama dilihat nya seseorang yang baru saja keluar dari perpustakaan membawa buku ditangannya.
Yumna segera menghampirinya.
Lebih tepat nya mengikutinya dari belakang.

Laki-laki didepan nya menghentikan langkahnya.
Berbalik, sepertinya Arfan menyadari kehadiran Yumna yang mengikuti nya.

Dia melihat mata Yumna lebih tepatnya menatap. "Astagfirullah...." dan segera menundukkan pandangannya kembali serta berlalu.

"Heh!, lu kata gua sayton apa!." mengejar Arfan yang berjalan cepat.

"Berhenti woi!."

Arfan berbalik secara tiba-tiba.

"Apa?, saya gk bilang kamu setan jangan berburuk sangka." dan melanjutkan langkahnya.

"Jutek ish."

Sudah 30 menit pelajaran berlangsung.
Namun Yumna tak menduduki kursinya.
Nadine tak perlu bertanya dan heran kemana sahabat nya ini.

"Kenapa si Yumna ini selalu cabut pelajaran?." tanya Bu Guru.

Tak ada yang menjawab.

"Tolong kamu anak pindahan, ah... Maaf maksud saya Arfan, cari dia dan suru balik ke kelas."

Arfan menarik nafas panjang lalu berdiri dari duduknya dan mulai melangkah keluar pintu sambil mengucap salam.

Tak ingin menyianyiakan waktu.
Sambil mencari si pembolos, Arfan bershalawat sepanjang jalan.
Namun, shalawatnya terhenti kala dia menemukan Yumna.

"Bu Guru cariin, kamu diomelin karena suka ngebolos, saya disuru cari kamu, tolong balik ke kelas sekarang." Dengan raut yang sangat datar.

"Pffftt...." Yumna menahan tawanya.
"Elah 20 menit lagi bel pulang."

"Tolong balik ke kelas sekarang." dengan nada dingin.

"Apasih peduli lo?, suka banget kayaknya ngeganggu idup gua." lalu hendak meninggalkan Arfan.

Namun langkah nya terhenti.

"Saya cuman gak mau kamu nyesal dikemudian hari. Apalagi waktunya sudah mau dekat." sambil berlalu.

"Waktu?, dekat?, dia sumpahin gua mati?."
Batin Yumna.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Alhamdulillah.
Segini dulu ya semoga bisa ngambil semua hikmah dari cerita ini.
Vote dan comment.

ASSALAMUALAIKUM JANNAH.





Jannah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang