Arfan duduk termenung di ruang tunggu, sudah masuk subuh dan Yumna masih dalam kondisi tak sadar kan diri, sedangkan sang buah hati dinyatakan dalam keadaan yang normal hanya saja di perlukan beberapa perawatan khusus. Arfan berjalan menusuri koridor rumah sakit menuju ruang bayi mereka. Dia cantik seperti ibu nya, Arfan tak bisa berdalih bahwa ia tengah merindukan dekapan, senyuman, dan bahkan ocehan Yumna.
Setelah menuntaskan rindu pada anaknya yang bahkan tak tuntas juga, Arfan kembali ke sebuah ruang VIP menemui kekasih halalnya, ia ingin mendekap nya, hati nya begitu ngilu melihat keadaan Yumna. Seharusnya ia tak memaksakan keinginan nya pada Yumna, memang penyesalan selalu datang di akhir bukan?.
Mengetahui bahwa anak nya sebentar lagi akan masuk keruangan bersama ibu nya. Arfan langsung bergegas ke ruang Yumna membersihkan hal-hal yang sebenarnya sudah bersih hanya saja..., Yaa nama nya juga Arfan posesif adalah sifatnya.
Tak lama seorang perawat mengetuk pintu dan pada detik selanjut nya ia masuk dengan membawa seorang bayi dalam gendongan nya. Arfan langsung menggeser tempat box khusus bayi yang sudah tersedia di ruangan tersebut. Di letakkannya bayi mungil tersebut di dalamnya. Dan tak lupa sebelum keluar ruangan perawat tersebut mengatakan seharusnya sekitar sejam lagi Yumna akan siuman. Hal tersebut sontak membuat Arfan mengucap syukur. Senyumnya yang sempat ia tahan kini mengembang dengan jelas pada paras tampan nya. Ia mengecup bibir Yumna sekilas, dan beralih menatap buah cinta mereka, hati nya menghangat dua wanita yang sangat ia cintai. Ia berjanji akan menjaga mereka sampai akhir hayatnya.
🍁
Arfan tak bosan-bosan menatap anak nya yang belum ia beri nama. Pilihan nama pasti sudah disiapkan, hanya saja ia tak mau melakukan nya seorang diri. Arfan membalikkan tubuh nya dan betapa terkejut nya ia ketika melihat Yumna yang sudah sadar dengan di penuhi isakan tangis. Arfan segera mengelus pucuk kepala Yumna panik.
"Sayang, apa ad yang sakit?, Bagian mana?. Bilang sama Mas." Ucapnya begitu panik.
Yumna tersenyum. "Seneng Mas...."
Suara Yumna nyaris tak terdengar begitu lembut dan lemah. Arfan menghela nafas lega. Mata nya berkaca-kaca, entah sudah kali keberapa Allah menyelamatkan wanita nya ini, ia sangat-sangat bersyukur atas hal tersebut. Yumna mengulurkan tangannya mengusap air mata Arfan yang sudah berderai di kedua pipi nya. Dan untuk kesekian kali nya Yumna melihat lagi isakan tangis Arfan karena dirinya. Arfan menggenggam tangan Yumna, dan mengecupnya, bahunya bergetar hebat.
Yumna benar-benar tak kuasa melihat keadaan Arfan. Ia benar-benar menunjukan betapa rapuh nya ia tanpa Yumna di sisinya. "Mas.... Jangan gini, hikss Yu-Yumna sayang Mas..."
Arfan mengangguk, menghapus air mata nya. Ia berjalan ke arah box bayi, diambilnya bayi perempuan mungil tersebut dan di berikan pada Yumna. Mata Yumna membulat kaget ia benar-benar tak percaya anaknya selamat?. Dengan tangan bergetar ia menyambut buah hati nya dan Arfan. Untuk pertama kali nya Yumna menyusui sang buah hati secara langsung. Ini adalah moment yang teramat sangat ia nantikan, sesekali Yumna menatap Arfan yang tampak menyembunyikan air mata kebahagian nya.
🍁
Yumna di nyatakan sudah boleh pulang. Sedangkan putri mereka masih harus di rawat karena beberapa kondisi yang sedikit tidak memungkinkan.
Akhirnya Setelah sekian lama Yumna kembali dapat merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya, dan sinar matahari sore yang menghangat kan tubuhnya walaupun hanya dari kaca mobil yang di biarkan terbuka. Padahal Arfan sudah mengingatkan Yumna. Namun sudah pasti Yumna mencari 1001 alasan untuk memenangkan perdebatan itu.
Arfan tau bahwa gadisnya ah.. lebih tepat nya wanitanya ini adalah pecinta senja. Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah pertanda mereka harus berhenti. Pandangan Yumna lurus ke depan melihat beberapa kendaraan dari sebrang yang berlalu lalang. Tanpa ia sadari 2 orang laki-laki dari mobil yang berhenti tepat di sebelah mobil mereka memperhatikan wajah cantik Yumna, tampak sesekali mereka tersenyum dan tersipu, padahal Yumna pun tidak menyadari keberadaan mereka.Namun tidak dengan Arfan. hal itu tentu tidak luput dari pengawasan mata elang Arfan.
Cukup. Arfan tidak tahan. Hanya ia yang boleh menatap istri nya. Dengan segera Arfan menutup kaca jendela Yumna dengan tombol yang berada di dinding pintu mobilnya sambil menatap kedua lelaki tersebut dengan sinis, Yumna agak sedikit menoleh dan memperhatikan ke kaca jendela yang di tutup Arfan, setelah kaca tertutup sepenuh nya Yumna segera mengalungkan tangan nya di leher Arfan dan mengecup Arfan hampir di seluruh wajahnya. Manis sekali.
Hilang sudah cemburu Arfan dibawa lari oleh seribu kecupan yang di berikan Yumna padanya.
Yumna sungguh nyaman berada di dekat Arfan. Bahkan ia juga nyaman dengan ke posesifan Arfan.
🍁
Sksksk
MAAF BANGET YAH!! AKU BARU BISA UP KARENA
AKU HARUS FOKUS UNTUK UJIAN MASUK KULIAH
ALHAMDULILLAH AKU LULUS🥺🥺
SKRG LAGI KULIAH DAN BANYAK TUGAS
INI DRAFT SEBENERNYA UDH LAMA TPI AKU GA UPUP KRNA BELOM SEMPET REVISI DANN YAAAAAA HARI INI ALHAMDULILLAH BISA UP.
MAAFIN AKUU YAAA SEMUAA.OIYAA TOLONG BANGET YAH! SARAN KLIAN UNTUK CERITA INI KLIAN MAUUNYA GMNAA???
TOLONG BANGET KASIH SARAN YAH!
AKUU BUTUH UNTUK REFERENSI KELANJUTAN CERITA! PLSSS BISA DI KOLOM KOMENTAR ATAU BISA DI CHT AJAA KE AKUNYAAAKARENA DENGAN KLIAN KASIH SARAN ALUR NYA UP BISA DI PERCEPAT!!!!
Target up 150+
Comment 50+Jangan lupa sarannyaaaaa
ASSALAMUALAIKUM JANNAH❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah.
Romance⚠Dont copy all of my story⚠ Yumna Anara. Nakal, tebar pesona, tomboy, dan semua sifat buruk lainnya yang tak seharusnya ada pada seorang gadis, namun melekat erat pada si pembuat onar ini. Namun kenakalannya sepertinya harus usai. Kala Dia si murid...