🍁
Vote sembelum membaca❤
Dengan nafas yang memburu Umi dan Abi Yumna mendatangi Arfan yang tertunduk frustasi di kursi tunggu.
Umi seketika terisak saat Arfan berdiri, noda darah di baju berwarna biru muda itu terlihat sangat banyak dan juga masih basah."Apa?... Trauma Yumna kembali lagi Bi?." tanya Umi sambil terisak.
"Bagaimana bisa wanita itu kembali?."
"Siapa?." tanya Arfan bingung. Seperti nya hanya dia yang tidak mengetahui hal ini.
Abi menatap Arfan cukup lama. " Wanita yang mengubah Yumna jadi berandalan. Si pembully."
"Arfan apa sebelumnya Yumna ada bertemu dengan seseorang?." tanya Umi
"Tidak Umi, namun minggu lalu Yumna ikut dengan saya untuk meeting di salah satu restaurant, sebenarnya disitu Yumna kabur menurut pelayan restaurant Yumna berteriak histeris setelah di dekati oelh seorang wanita." jelas Arfan.
"Kenapa kamu ga ngabarin apa apa tentang itu ke kami?. Kami ini orang tuanya Yumna!." Abi berkata dengan panik. Tak lama Abi mengeluarkan ponsel nya dan menelpon seseorang.
Tanpa basa basi. Bahkan Abi tak mengucap salam saat si penelpon menerima telponnya.
"Cari dia!. Penjarakan!."
Bahkan Abi langsung mematikan telpon nya saat dokter yang memeriksa keadaan Yumna keluar.
"Gimana Dok anak saya?."
"Pasien mengalami trauma yang teramat berat tolong untuk keluarga jangan menanyakan hal hal yang berkaitan dengan trauma nya. Dan disarankan untuk di bawa ke psikolog. Pasien juga tidak perlu rawat inap."
"Terimakasih dokter. Apa pasien sudah bisa di temui?." kini giliran umi yang bertanya.
Arfan masih diam. Ia merasa tak tau apa apa tentang Yumna dan sangat menyesal.
"Ya tentu. Mari pak buk saya permisi."
Mereka masuk kedalam ruangan yang bernuansa putih itu. Wajah Yumna berseri-seri seakan lupa dengan apa saja yang baru dialaminya.
"Mas Arfan..." panggil Yumna lirih.
Yang di panggil hanya tersenyum hambar. Abi yang menyadari ada nya raut bersalah pada wajah Arfan menepuk bahu nya seraya mengangguk seakan mengatakan ini semua bukan salahnya.
Namun, bukannya membaik Arfan malah semakin merasa bersalah. Rasa nya keluarga Yumna sangat baik padanya dengan apa yang sudah terjadi pada putrinya.
"Iyah... Ayo kita pulang." kata Arfan seraya menggenggam tangan Yumna.
Yumna membalas dengan senyum termanis tanpa beban dari nya. Sangat menenangkan saat di pandang.
Umi dan Abi bersyukur mendapat menantu sebaik Arfan. Allah sangat baik pada keluarga mereka.
🍁
Arfan membuka pintu rumah itu untuk tuan putri kesayangannya. Arfan menatap Yumna yang sekarang berjalan di depan nya dengan senyuman yang tak pernah luntur.
"Yumna..." panggil Arfan lirih.
"Iyahh?." Yumna yang sudah lepas kurudung terlihat sangat cantik saat menoleh ke arah Arfan.
Arfan mendekat. Memeluk Yumna dan menyembunyikan wajahnya di curuk leher Yumna.
"Maaf mas... Aku belum bisa cerita."
"Jadi dari tadi kamu cuman pura-pura tersenyum di depan Umi dan Abi?."
Yumna bisa merasakan deru nafas Arfan pada curuk lehernya, helaan nafas yang sangat berat.
"Maaf..."
"Jangan di pendam. Luapkan." Arfan menarik mundur kepalanya menatap Yumna.
"luapkan..." dan pada detik itu juga Yumna menangis dalam pelukan Arfan.
Lelah. Itu yang ia rasakan. Rasanya ia sangat ingin untuk menceritakan semuanya. Namun, rasa takut lebih mendominasi dirinya saat ini.
Yumna takut. Saat Arfan tau bahwa Aira menginginkannya maka Arfan akan berpaling ke Aira.
Yumna mendongak, menatap Arfan masih dengan air mata yang membendung di kelopak matanya.
Ia ragu...
Untuk mengatakannya. Mengatakan sesuatu yang sudah ia pikirkan matang-matang setelah bertemu Aira.
Setelah ia mendengar ancaman dari aira.
Yumna tak akan membiarkan Arfan jatuh kepelukkan Aira. Tidak untuk sedetik pun!.Bissmillah...
Semoga sekarang adalah waktu yang tepat."Mas Arfan... Yumna inshaAllah sudah siap memberikan Hak Mas malam ini, atau kapan pun Mas mau." Yumna berucap lembut seraya tersenyum.
Dan dapat dipastikan senyumannya kali ini tulus tanpa terbesit kepalsuan didalamnya.
Sedangkan Arfan masih mencerna apa yang ia dengar.
🍁Comment setelah Membaca❤
Assalamualaikum readera nya Jannah.
Jangan lupa vote yah hargai karya ku❤Dann maaf banget aku harus hiatus krna hrus mempersiap kan otak ku untuk UN dan tes kuliah doain yah ❤
~ASSALAMUALAIKUM JANNAH❤~
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah.
Romance⚠Dont copy all of my story⚠ Yumna Anara. Nakal, tebar pesona, tomboy, dan semua sifat buruk lainnya yang tak seharusnya ada pada seorang gadis, namun melekat erat pada si pembuat onar ini. Namun kenakalannya sepertinya harus usai. Kala Dia si murid...