25. Blood

3K 205 57
                                    

Aku mau spoiler cerita kedua ku
Kira kira kalian bakal suka ga ya??
Comment di bawah!!!

Aku mau spoiler cerita kedua kuKira kira kalian bakal suka ga ya??Comment di bawah!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tpi msih belom tau judulnya apaa
Alur dan ceritanya sih udah
Gmna gmna?

🍁

Salah satu atau tidak sama sekali!

🍁

        Menghitung hari. Jantung Yumna semakin berdegup kencang menantikan buah hati nya lahir di dunia. Pagi ini Arfan dan Yumna memutuskan untuk memasukkan semua perlengkapan yang akan di butuhkan ketika waktu melahirkan tiba. Sebenarnya hanya Arfan yang memasukkan baju bayi dan perlengkapan Yumna, sedangkan Yumna?. Ia memeluk sebuah toples berisikan cemilan sehat.
       Arfan sama sekali tak terlihat keberatan dengan segala hal yang ia kerjakan, Arfan malah kelihatan sangat santai dan menikmati. Berbeda dengan Yumna yang padahal sudah duduk santai tapi masih saja ngomel-ngomel tentang banyak hal, bahkan yang tidak penting sekali pun.
Yumna yang merasa terabaikan oleh Arfan mulai bergerutu, pasalnya Arfan tidak tau harus menjawab apa yang Yumna tanya kan seperti.

'Mas kok bisa yah aku namanya Yumna'

'Mas-Mas kalo adek bayi nya cowo gimana?'

'Mas kapan nih kita makan bakso'

'Mas kok kusyu' banget sih beresin pakaiannya?'

'Mas Yumna mau cerita deh'

'Mas....'

Dan tentu saja itu dilontarkan secara beruntun sehingga Arfan kebingungan menjawab pertanyaan dari istrinya yang super duper bawel ini. Kekesalan tersirat jelas dalam mimik wajah Yumna, Arfan menoleh memperhatikan tingkah Yumna yang sekarang hanya menggoyangkan toples.

Arfan berjalan mendekati Yumna, berjongkok didepan perut buncit nya. "Adek bilang sama Bunda, kalo kangen sama Ayah to the point aja yah." lalu mengelus perut Yumna.

Yumna pun tak mau kalah. "Adek bilang sama Ayah ya, kalo jadi orang jangan kepedean."

Arfan terkekeh mendengar hal itu, ia bangkit dan mengecup kening Yumna. "Kamu yakin bisa lahiran normal?."

Yumna menggangu mantap. "Bisa Mas tenang aja yah. Percaya deh!."

"Jangan terlalu dipaksain yah, kalau memang harus operasi lakuin aja syg."

"Ih Mas kita kan udah ngomongin ini."  Yumna melengkung kan bibirnya ke bawah.

Arfan hanya bisa menghela nafas. Ia terlalu takut dengan semua kemungkinan yang bisa terjadi saat proses persalinan Yumna. Entah yang baik atau bahkan yang buruk.
Seakan tau keresahan Arfan terhadap dirinya, Yumna pun mencoba meyakinkan Arfan sekali lagi. Jemari lentik Yumna mengelus kedua pipi Arfan dan menarik nya lebih dekat, mengikis jarak diantara mereka.

Jannah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang