Bahkan pendosa pun berhak atas surganya ALLAH SWT
.🍁
Vote sebelum membaca.
Arfan menuruni tangga sambil berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya.
"Jangan gugup Fan cuman silahturahmi biasa." menepuk pundak Arfan.
Perkataan Ayah tak bisa di pungkiri, perasaan Arfan tercampur aduk sekarang, entah harus senang, sedih, kecewa, atau marah?.
Dipindahkan dari pesantren dengan alasan yang sangat tidak diduga.
Padahal ujian kelulusan SMA sudah di depan mata.Arfan menghela nafas pelan, dzikir tak henti-hentinya iya senandung kan dalam dirinya.
Terus hanyut sampai tak sadar kalau mobilnya sudah berhenti."Ayah sama Ummi masuk duluan aj, Arfan dzikir dulu."
Ayah dan Ummi saling bertatapan.
Ayah mengangguk dan meninggal kan Arfan di mobil yang masih menyala."Yah kita gk salah langkah kan?." tanya Ummi khawatir, pasalnya raut cemas gelisah tampak jelas di wajah tampan anaknya itu.
"Mi... Ini untuk Arfan dan kita juga, insyallah, pun sebentar lagi Arfan lulus."
Ditekannya bel rumah mewah itu dibarengin salam.
Tak perlu menunggu lama
Seorang gadis yang memakai kaos lengan panjang dengan celana selutut, tampak mengintip dari balik pintu, rambut nya tergurai panjang dia tersenyum ramah."Masuk Om, Tante." sambil membuka pintu "Ummi tamunya udah datang." sedikit berteriak.
"Jelbab nya mana Yumna?." Tanya Ummi Yumna dengan nada sedikit marah.
Yumna memegang kepalanya."Eh...lupa Mi bentar yah...." sambil berlari ke kamar nya.
Yumna segera mengganti baju dan memakai jelbabnya sesuai yang diperintahkan oleh Umminya, Yumna melihat gordennya yang bertebangan. Hembusan angin malam menyibak gorden kuning itu, jendela yang belum tertutup memaksa Yumna berjalan mendekatinya, dilihat nya pemandangan disekitar rumahnya yang memang indah dimalam hari.
Mata nya membulat kaget, tak kala mata nya menyorot seseorang yang dia kenal keluar dari mobil yang terparkir dihalamanya.
Laki-laki itu berjalan perlahan menaiki beberapa anak tangga menuju pintu masuk"Yumna... Udah belom nak?, ke meja makan kalo udah ya...." Kata Ummi dari balik pintu kamar Yumna.
Yumna menyudahi aktifitasnya, menutup rapat jendela kamarnya.
Lalu berlari menuju keruang makan.
Matanya masih menyorot setiap sudut ruang tersebut, laki-laki itu tidak ada.
Yumna bertanya-tanya hingga seseorang memberi salam."Arfan!!!."
Yumna tercengang bukan main, penglihatannya tidak salah tentang laki-laki yang dilihat dari jendelanya tadi.
Dia benar-benar Arfan.
Entah kenapa, Yumna tersipu.
Memikirkan bagaimana kalau Nadine tau bahwa dia sudah termakan omongannya sendiri.
Jantungnya berdegup kencang, desiran darahnya sangat terasa hingga wajahnya memanas."Duduk nak...." Pinta Ummi Yumna ramah.
"Hisyam... Apa ada maksud lain kalian sekeluarga berkunjung malam ini kerumah kami?."
"Seperti tujuan awal kami sekeluarga berkunjung kesini bermaksud untuk bersilahturahmi serta... Mengkhitbah putri kalian yang bernama Yumna Anara."
Yumna menuli, pendengaran nya seperti dihantam ombak berkali-kali.
Tetesan air mata perlahan jatuh dari mata indahnya.
Sunyi tanpa suara.Bagaimana dengan Arfan?.
Sama halnya dengan Yumna, dia sudah mengetahui hal ini akan terjadi walau ayahnya mengatakan bahwa ini hanya silahturahmi biasa.
Bagaimana bisa silahturahmi ini disebut biasa?.
Untuk pertama kali Arfan memberani kan diri menatap wajah Yumna.
Wajah nya teduh, terus menitik kan air mata dari setiap sudut matanya.
Jelbab yang tergurai menutup rambut panjangnya.Bukan cinta yang Arfan rasakan, melainkan rasa kagum beraduk, sedih, dan kecewa.
Rasa tak terima berkecambuk erat dalam dirinya.
Kecewa? tentu!, siapa yang tidak kecewa saat mengetahui calon istrinya bukanlah gadis yang didamba-damba kan setiap kaum Adam, rasa kecewa semakin membakar ketika Arfan melihat dengan mata nya sendiri bahwa jodoh yang didatangkan Allah untuknya seseorang yang gemar membuka aurat.
Entahlah Arfan hanya terus beristigfar dan pasrah atas segala ketetapan Allah.
Arfan menunduk sedalam-dalamnya merenung kan dirinya.
Merenungkan tentang sifat dan ketaatanya pada Allah, sungguh dia terus mengingat isi kandungan dari firman Allah SWT yang mengatakan bahwa :اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ و الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik." (QS. An Nur: 26)
Sisi lain diri Arfan berteriak tak terima dengan keputusan orang tuanya.
Namun, inilah Arfan. Laki-laki biasa yang tak ingin menyakiti kedua orang tuanya.Ummi mengelus punggung Yumna lembut sebelum bertanya apakah dia mau menerima khitbahannya Arfan.
"Yumna tolong jawab sesuai perasaan kamu, kami tidak memaksa." kata Abi saat melihat isak tangis putri kesayangannya terus menjadi.
Mereka menunggu jawaban Yumna beberapa menit, namun nihil tak ada jawaban.
"Hmm, maaf Hisyam sepertinya putri kami be..." Kalimat Abi terpotong.
"Mau Abi Yumna mau..." sambil terisak.
"Tidak, Yumna pernikahan itu bukan permainan, pernikahan itu sakral. Jangan coba-coba memainkannya!, hanya sekali dalam seuumur hidup. Maaf salah Abi yang membuat mu menjadi seperti ini."
"Gak... Yu--Yumna tau, sela---ma ini Ummi sa--ma Abi itu nge--lakuin semua cara agar Yumna ga--gak bandel dan hi-jrah, tolong kali i-ni izinin Yu--mna nun-tun ka--lian ke jannah nya A--Allah hiks...hiksss."
Tak percaya.
Itu rasa yang pertama kali muncul di benak Arfan ketika mendengar jawaban Yumna.
Sungguh Allah Maha membolak-balik kan isi hati seseorang."Saya berjanji, saya akan menuntunnya lebih dekat dan semakin dekat dengan Allah." suara Arfan terdengar tegas namun lembut.
Hanya dengan suaranya Arfan mampu membuat sang gadis mendongak menatap nya.
Pipi nya bersemu bahagia.
Oh betapa beruntung nya Yumna!.Ummi yang mendengar perkataan Yumna dan Arfan tak kuasa menahan tangisnya dan menghambur memeluk putrinya.
Acara diakhiri dengan Arfan yang memberi cincin hanya sebagai tanda mereka sudah terikat (bertunangan).Namun tetap saja Arfan tidak menyentuh Yumna sedikit pun, cincin itu di pasangkan oleh Ummi Arita yang notabenya adalah Ibu kandung Arfan dan akan menjadi mertua Yumna.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Alhamdulliah.
Jangan lupa vote dan comment ya.
Maaf kalau ceritanya ngebosenin.
Silahkan kasih kritik dan saranya yahh❤.
.
.
ASSALAMUALAIKUM JANNAH❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah.
Romance⚠Dont copy all of my story⚠ Yumna Anara. Nakal, tebar pesona, tomboy, dan semua sifat buruk lainnya yang tak seharusnya ada pada seorang gadis, namun melekat erat pada si pembuat onar ini. Namun kenakalannya sepertinya harus usai. Kala Dia si murid...