"Jelaskan padaku dari awal, Soonyoung!"
Soonyoung tersadar dari keterkejutannya saat mendengar suara Jihoon yang menuntut penjelasan di hadapannya. Sejak pulang dari istana beberapa hari yang lalu, ia sengaja tidak mengaktifkan smartphone-nya. Ia belum siap menerima reaksi dari teman-temannya, karena dia sendiri masih sulit menerima kejadian yang bertubi-tubi menimpanya dan merubah seratus delapan puluh derajat hidupnya .
"Jihoon ... ternyata selama ini ayahku memiliki hutang yang sangat besar karena ditipu atasannya di tempat kerja." Soonyoung memulai ceritanya dan menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur.
"Lalu apa hubungannya dengan kau menjadi Putri Mahkota?" tanya Jihoon tidak sabar.
"Hmm ... tidak ada, tapi pada akhirnya hal itu menjadi alasan utama aku menerima perjodohan ini."
"Perjodohan? Kau dijodohkan dengan Putra Mahkota?!"
Soonyoung mengangguk. "Aku pernah bercerita padamu kan kalau kakekku dan almarhum Raja Seung Jo bersahabat. Ternyata Raja Seung Jo membuat perjanjian dengan kakekku kalau kelak cucunya adalah seorang omega, maka ia akan dijodohkan dengan Putra Mahkota."
"Tapi kau tidak pernah bercerita selama ini kalau kau dijodohkan dengan Putra Mahkota."
"Aku juga baru tahu beberapa hari terakhir ini, Jihoon. Orangtuaku selama ini tidak membahasnya karena mengira kalau wasiat itu tidak berlaku lagi. Anak mereka memang ada yang omega tetapi laki-laki. Apalagi status sosial kami sangat berbeda, jadi orangtuaku tidak pernah berharap lebih pada perjanjian itu." Soonyoung menghela napas sejenak. "Sampai beberapa hari yang lalu ada utusan dari istana yang datang kerumahku dan membahas soal perjodohan ini."
Jihoon sedikit banyak dapat menerka kemana jalannya cerita Soonyoung, tetapi ia masih sulit mempercayai apa yang terjadi pada sahabatnya. "Lalu?"
"Saat ayahku memberi tahu soal perjodohan ini, aku sangat terkejut dan menolak dengan keras. Setelah membujuk orangtuaku, pada akhirnya mereka mengijinkanku untuk mengutarakan penolakanku kepada Ratu Nayoung. Tapi sebelum aku dapat bertemu Ratu Nayoung, para rentenir itu datang untuk menagih hutang dan menyita seluruh harta benda kami. Bahkan mereka entah mendapat info dari mana, mengetahui kalau aku seorang omega dan ingin membawaku untuk dijual ..." ucap Soonyoung lalu ia menundukkan kepalanya. Ia tidak sanggup menatap mata tajam Jihoon.
"Lalu akhirnya kau menerima perjodohan itu?"
Soonyoung mengangguk. "Saat itu keadaan sangat kacau. Aku tidak punya pilihan lain yang lebih baik, Jihoon. Bahkan aku tidak berani membayangkan bagaimana nasib kami saat ini kalau perjodohan itu tidak pernah ada. Mungkin aku sedang dilelang di rumah bordil dan keluargaku menjadi gelandangan di jalan."
Jihoon mengepalkan tangannya dengan erat. "Kenapa kau tidak pernah cerita kalau keluargamu memiliki masalah sebesar ini, Soonyoung? Kalian tidak akan bisa menghadapinya sendirian."
"Karena aku juga baru tahu, Jihoon. Ayahku sudah meminta bantuan kepada polisi tapi dokumen yang menyatakan kalau ayahku berhutang itu legal. Para penipu itu juga masih buron, jadi posisi ayahku sangat sulit waktu itu. Aku sudah lama curiga kalau orangtuaku memiliki hutang, tapi mereka selalu mengelak setiap aku bertanya. Ternyata jumlah hutang kami sangat besar."
"Berapa?"
"A-apa?"
"Berapa jumlah hutangnya?"
"Kira-kira tiga kali lipat harga rumah ini dan seisinya ..." Soonyoung mengira-ngira. "Tunggu! Kau mau apa? Jangan bilang kau mau melakukan apa yang aku pikirkan!"
"Jumlah itu memang besar tapi tidak akan membuat ayahku bangkrut-"
"Jihoon!"
Jihoon mendengus. "Kenapa? Mobil-mobil ayahku bahkan harganya lebih mahal dari hutang kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Love
FanfictionSoonyoung, seorang omega laki-laki yang menyembunyikan identitas dengan impian menjadi seorang penari dan koreografer profesional. Suatu hari dia mendengar kabar yang mengejutkan dari orang tua dan pihak Kerajaan kalau ternyata kakeknya dan almarhu...