Song: Chayanne - Yo Te Amo
•••
Soonyoung memandang ponselnya dengan ekpresi muram. Deretan pesan tak terbaca dan panggilan tak terjawab yang ditujukan kepada Wonwoo seakan mengejeknya dalam diam. Bahkan beberapa hari yang lalu, ia mengetahui kalau Wonwoo sudah sampai dengan selamat di Belanda dari media massa dan Kasim Seo.
Jelmaan balok es itu bahkan tidak mau sekedar mengabari kalau dia sudah sampai! Soonyoung mendengus keras.
"Lihat saja diantara kita siapa yang lebih keras kepala. Aku akan mengirimimu pesan terus seperti spam dari penagih hutang sampai kau muak!" Soonyoung memelototi ponselnya seakan benda persegi panjang itu adalah Wonwoo.
Soonyoung mendengar langkah kaki menuju ke ruang belajarnya. Ponsel yang ada di tangannya segera ia letakkan, lalu secepat mungkin menggantinya dengan tablet android di depannya. Ia memasang muka serius lalu melanjutkan kembali mengerjakan soal latihan bahasa Inggris dari mentornya. Sebelum Pangeran Harry datang, ia diberi materi pelatihan intensif agar nantinya dapat menjamu tamu dengan baik.
"Apakah Putri Mahkota sudah selesai mengerjakannya?" tanya mentor bahasa Inggrisnya.
"Sedikit lagi aku selesai."
"Setelah ini kita akan lebih fokus ke latihan listening dan conversation, Putri Mahkota. Kedua hal itu akan memudahkan Anda berkomunikasi dengan tamu dari Inggris nantinya."
"Lidah Korea tulenku masih sulit mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris." Soonyoung mendesah pelan.
"Tenang saja, Yang Mulia. Nantinya ada saya sebagai penerjemah dan Pangeran Mingyu yang akan mendampingi Anda." Mentor wanita itu tersenyum.
Soonyoung tersenyum kecil. "Syukurlah kalau begitu." Tablet itu ia serahkan kepada mentornya setelah selesai mengerjakan soal latihan. "Aku sudah selesai."
"Pelatihan hari ini sudah selesai, Yang Mulia. Kita akan melanjutkannya besok. Sebentar lagi Kasim Seo akan menjemput Anda untuk bertemu dengan Yang Mulia Ratu."
Soonyoung mengangguk dan mengucapkan terimakasih sebelum mentornya undur diri. Tidak lama kemudian Kasim Seo datang menjemputnya dan mengantarkannya bertemu Ratu Nayoung. Ibu mertuanya itu sudah menunggu di ruang pertemuan bersama dayang-dayangnya saat ia tiba disana. Ratu Nayoung terlihat mengetik sesuatu di tablet androidnya dan sesekali membuka dokumen-dokumen di depannya. Soonyoung memberi hormat sebelum duduk bergabung bersama wanita itu.
Ratu Nayoung mengangkat wajahnya yang sejak tadi fokus ke tablet di tangannya. "Minumlah dulu dan makan makanan kecil ini. Kau terlihat lelah, Putri Mahkota."
Benarkah? Soonyoung mengusap pipi dengan sebelah tangannya. "Terimakasih, Yang Mulia."
"Apa kau pernah mangorganisir suatu acara sebelumnya?"
Soonyoung mengingat-ingat. "Aku pernah, tapi bukan acara yang besar, Yang Mulia. Waktu masih sekolah, aku mengorganisir teman-temanku di klub dance setiap ada perlombaan dan acara seni di sekolah karena aku adalah ketuanya. Kalau saat mahasiswa, teman sekelasku biasanya mempercayakan padaku untuk ide-ide yang ingin ditampilkan di panggung sekaligus memonitor penampilan mereka."
Ratu Nayoung mengangguk puas. "Cukup bagus, setidaknya kau punya pengalaman. Sebagai seorang Putri Mahkota, salah satu tugasmu adalah mulai belajar mengorganisir acara-acara yang berkaitan dengan keluarga kerajaan. Hal itu akan sangat penting nantinya sehingga kau bisa menjalankan tugasmu sebagai Ratu dengan baik."
Soonyoung terdiam dan fokus mendengarkan kata-kata Ratu Nayoung.
"Bedanya adalah sebagai Putri Mahkota, acara-acara yang kau organisir melibatkan para bangsawan, pejabat, dan kaum elite lainnya. Kau bisa mulai dari terlibat menyusun acara untuk tamu dari Inggris. Hari ini carilah ide untuk kegiatan dan tempat-tempat yang bisa kau tunjukkan kepada Pangeran Harry dan rombongannya. Besok temui aku lagi dan sampaikan usulmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Love
FanfictionSoonyoung, seorang omega laki-laki yang menyembunyikan identitas dengan impian menjadi seorang penari dan koreografer profesional. Suatu hari dia mendengar kabar yang mengejutkan dari orang tua dan pihak Kerajaan kalau ternyata kakeknya dan almarhu...