CHAPTER 17

2K 265 182
                                    

"Wah, lihat siapa yang sudah kembali ke studio!" seru pria berperawakan tinggi besar saat memasuki studio tari di kampusnya.

"Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihatmu berlatih disini. Mungkin karena dulu kau sangat sering berkeliaran disini bahkan saat libur kuliah, sampai aku bosan melihat wajahmu. Lalu tiba-tiba kau tidak ada kabar dan poof! Kau sekarang adalah seorang Putri Mahkota!" kata pemuda yang lebih pendek.

"Shownu! Taeyong!" Soonyoung tersenyum lebar lalu berlari menghampiri teman-temannya. "Maaf, maaf. Apa aku membuat kalian terkejut?" cengir Soonyoung sambil menyalami teman-temannya.

"Apa kami terkejut? Tentu saja sangat terkejut! Bukan kami saja yang kaget, tapi satu kampus menjadi gempar! Tidak pernah ada kabar kalau kau punya hubungan khusus dengan Putra Mahkota, bahkan orang-orang tidak tahu kalau kau laki-laki omega. Kemudian tiba-tiba ada konferensi pers kalau kau akan menikah dengan Putra Mahkota! Menurutmu bagaimana?" ucap Shownu panjang lebar.

Soonyoung meringis. "Ceritanya panjang. Almarhum Raja Seung Jo dan kakekku dulu bersahabat lalu aku dan Wonwoo dikenalkan dan yaah ... begitulah. Kalian tidak patah hati kan?" Soonyoung menaik-naikkan alisnya.

Teayong melempar handuk ke wajah Soonyoung. "Harusnya kau tanyakan itu pada omega yang menjadi fans garis keras Putra Mahkota dan juga omega-omega yang dulu menyukaimu! Kasihan sekali mereka patah hati di saat yang bersamaan."

"Yaah, setidaknya sekarang omega-omega yang dulu mengajakku berkencan tahu kenapa aku menolak permintaan mereka. Kalau untuk fans garis keras Wonwoo, aku tidak bisa berkomentar apa-apa." Soonyoung tersenyum prihatin.

"Jadi sekarang kau akan melanjutkan kuliah seperti biasa?" tanya Shownu.

Soonyoung mengangguk. "Kalau tidak ada acara di istana atau tugas negara ya aku akan kuliah seperti biasa. Apalagi ini sudah masuk tahun ketiga kuliah. Aku juga ingin lulus teman-teman."

Ketiga orang itupun larut dalam obrolan seputar perkuliahan seperti mata kuliah yang sulit, dosen-dosen yang galak, dan gosip-gosip terbaru di kampus. Soonyoung bersyukur setidaknya dua orang teman dekatnya di kelas mencoba bersikap seperti biasa walaupun ada kecanggungan. Untungnya teman-teman sekelasnya yang lain juga tidak menghindarinya. Hanya saja mereka menjadi lebih canggung dan segan saat bertemu dengannya seakan ada jarak tak kasat mata. Sooyoung hanya bisa tersenyum maklum karena hal seperti itu sudah menjadi konsekuensi ketika dia menjadi Putri Mahkota.

"Halo? Mingyu, ada apa?" Soonyoung mengangkat telepon.

"Apa kau sedang sibuk?"

"Tidak juga. Aku sedang di studio tari bersama temanku."

"Kau masih berhutang janji untuk menemaniku berkeliling kampus, Soonyoung. Bisakah kutagih sekarang? Ini hari pertamaku resmi sebagai mahasiswa disini dan aku merasa seperti orang hilang."

Soonyoung terkekeh. "Tidak masalah. Aku yang menjemputmu kesana atau kau yang kemari?"

"Aku saja yang kesitu, posisiku sekarang dekat dengan gedung kuliahmu."

"Baiklah, aku tunggu."

Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan di pintu studio. Soonyoung segera bangkit dari posisi duduknya dan berpamitan dengan teman-temannya karena orang yang ditunggunya sudah datang. Sejak insiden 'lempar telur' itu, Soonyoung secara tidak sadar agak menghindari Mingyu. Walaupun belum tentu Mingyu dan ibunya adalah dalang kejadian itu, tapi dia hanya tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan perebutan tahta di istana. Namun, ketika saat ini dihadapkan dengan senyum Mingyu yang manis dan sorot matanya yang terlihat seperti anak anjing, ia jadi sedikit merasa bersalah.

Perhaps LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang