NUMINOUS: 05

1K 243 17
                                    

Jangan lupa vote sama komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote sama komennya ya. Aku udah baik banget update 2 hari sekali biasanya sebulan sekali, kadang juga gak update ☹️

ⓝⓝⓝ

"Um," kata Jaemin terdengar gugup. "Letha?"

Jaehan hanya menepuk tangannya girang. "Eomma memeluk Appa! Eomma sayang Appa!!"

Dengan cepat melepas pelukannya pada tubuh Jaemin, wajahnya semerah sebar sekarang. Demi Tuhan, Letha malu.

"Ah," katanya kaget. "Maaf, aku bergerak spontan."

Jaemin lantas tertawa. "Aku tidak tahu kalau kau bisa selucu itu saat panik."

"Appa," panggil Jaehan sembari menarik kerah kemeja Jaemin. "Ayo masuk. Di sini dingin."

Mendengar perkataan Jaehan, Letha rasanya teringat sesuatu. "Astaga!! Rumahnya!!"

Tubuh Letha memutar lalu berlari ke arah pintu masuk dan merangsek masuk. Namun tidak ada keanehan di sini, semua barang-barang masih tersimpan di tempatnya. Juga tidak ada jejak-jejak pernah ada orang masuk, apa yang sebenarnya terjadi?

Jaemin dan Jaehan sudah masuk ke dalam. Masih dengan menggendong Jaehan, pria muda itu bertanya. "Kenapa?"

Letha masih terlihat terkejut. "Tidak, hanya saja aku mendapatkan panggilan kalau yang punya rumah datang dan mengusir Jaehan ke luar rumah. Tapi kurasa tidak ada yang terjadi."

"Benarkah?" Jaemin terlihat berpikir. Lalu melirik ke arah Jaehan tak lama tersenyum.

"Han-ah," bisik Jaemin sembari tertawa geli. "Rencana kita berhasil."

"Appa yang terbaik!!" Jaehan mengacungi jempol sambil sama-sama berbisik.

"Aniya, itu rencanamu." Jaemin berkelak seakan tidak mau disalahkan.

Letha menoleh ke arah mereka berdua. "Apa ada yang lucu?"

Jaemin dan Jaehan terkekeh geli. Tak lama Jaemin menjawab kalem. "Tidak ada, ayo duduk, biar aku masakan makan malam."

Jaehan turun dari gendongan Jaemin, ia lalu meraih hasil pekerjaannya di sekolah, bocah berusia tujuh tahun itu menyodorkan sebuah gambar pada Jaemin. "Appa lihat! Aku menggambar lagi!"

Melihat itu Jaemin menghentikan sejenak aktivitas memotong bawangnya, Jaemin menyempatkan diri untuk berjongkok dan memuji hasil gambar Jaehan. "Bagus sekali, ini di mana?"

Jaehan lantas menunjuk satu per satu objek yang ada di gambar. "Ini Jaehan, ini Eomma, ini Appa. Ini beruang, ini burung, ini naga, ini ulat."

"Jadi, kita sedang ada di kebun binatang?" Jaemin menyimpulkan. "Hm?"

"Appa hebat!" Jaehan kembali mengacungkan jempolnya pada Jaemin.

NUMINOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang