NUMINOUS: 25

787 62 22
                                    

DUAR!!!!

DUAR!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ⓝⓝⓝ

Jam 10 pagi. Jaehyon sudah terlambat 2 jam masuk kantor, hal yang tidak pernah ada dalam sejarah hidupnya selama ini, setidaknya sejarah itu berubah hari ini.

Sebenarnya Jaehyon sudah terlihat rapi dan memang sudah bersiap untuk pergi. Namun entah kenapa, rasanya ia tidak ingin. Jaehyon tidak ingin melihat akibat dari kebodohannya sendiri sampai membuat Letha hampir celaka, bahkan mungkin saja mati.

Tiba-tiba ponsel pria itu berbunyi, Jaehyon yang sedang duduk di meja kerjanya melemparkan atensi ke samping kiri.

Nama Taeyong tertera di sana.

"Hal-"

"Kau lupa hari ini adalah rapat gabungan seluruh divisi?"

"Aku tahu."

"Dan kenapa kau malah terlambat? Bukan kau yang biasanya."

"Entahlah, rasanya aku sudah jadi manusia paling bodoh."

"Itu kau sadar, bagus lah. Oh hai Letha! Kau bisa langsung masuk, divisi pemasaran sudah berkumpul." Taeyong terdengar sedang bicara dengan Letha dalam panggilannya dengan Jaehyon.

"Apa itu Letha?" tanya Jaehyon sedikit penasaran.

"Iya, kau mau bicara?"

"T-TIDAK JANGAN."

"Terserah kau saja. Aku tunggu kehadiranmu, kau harus bisa membuktikan diri untuk mempertahankan jabatanmu. Kau tahu kan? Adikmu dirumorkan bakal menggeser posisimu."

"Ya, aku tahu."

"Aku tutup."

Panggilan terputus, dan Jaehyon hanya bisa menghela napas sembari mengusap wajahnya lelah.

Lalu matanya tiba-tiba melirik sebuah foto yang ia dapatkan saat itu. Foto yang membuat dirinya semakin sadar kalau Letha adalah yang selama ini Jaehyon cari.

Fotonya dengan Letha di perpustakaan.

Jaehyon membalik foto itu.

"January 2012. He kissed me in library. This photo taken by Choi Doyoung ...." Jaehyon membaca ulang kalimat yang ada di foto saat dirinya dan Letha berfoto bersama yang sama sekali belum Jaehyon ingat.

"Doyoung," kata Jaehyon sembari menerawang ke langit-langit apartemennya. "Ya, aku harus cari dia. Barangkali dia tahu sesuatu."

ⓝⓝⓝ

Rasanya Letha ingin teriak saja. Rasanya sangat sakit, lutut Letha berdarah cukup banyak tadi malam. Usahanya untuk lolos dari kejaran orang misterius yang dihajar habis-habisan oleh Jaemin ternyata membuahkan cinderamata berupa sobekan kulit di lutut kaki kanannya.

Dan pada akhirnya, untuk berjalan saja Letha harus sedikit menggeser kakinya, karena demi Tuhan. Rasanya perih sekali.

"Kau kenapa?" tanya Ethan saat Letha baru saja sampai di lobi utama.

"Kemarin ada yang mengejarku, aku rasa orang jahat. Tapi aku berhasil lolos." Letha menjelaskan perlahan pada sahabatnya.

"Dia orang cabul?" Ethan bertanya.

"Kurasa tidak, karena kalau dia mau. Saat aku tersungkur malam itu, aku bisa saja langsung habis." Letha menjelaskan lagi. "Tapi dia malah menelepon seseorang dan setelahnya mengambil belati dari jaketnya."

"Dia mau membunuhmu?!" seru Ethan tidak bisa menahan keterkejutannya. "Hei, apa kau  mungkin punya hutang? Bisa jadi orang itu disuruh oleh si penagih hutang untuk memberimu pelajaran."

"Aku memang miskin, Ethan. Tapi aku tidak pernah punya hutang. Pun kalau ada, semuanya sudah lunas ketika 3 tahun kepergian Jaehyon." Letha berkata.

"Kepergian suamimu itu menaruh luka besar ya?" Ethan bertanya saat keduanya sudah sampai di depan pintu lift.

"Sangat besar hingga kadang aku tertawa saat merasakan sakit hati akibat ulahnya." Letha tersenyum getir.

"Tertawa?"

"Aku bahkan sudah tidak bisa menangis lagi, Ethan. Jadi saat sedih, kuputuskan untuk tertawa." Letha berkata seolah ia adalah manusia yang paling kuat yang pernah ada, padahal Ethan tahu. Kalau Letha sebenarnya rapuh.

"Hari ini ada rapat gabungan ya?" Ethan mengalihkan pembicaraan. "Kau tidak apa-apa dengan kaki seperti itu?"

"Ini masih belum ada apa-apanya dibanding penderitaanku," kekeh Letha. "Kalau begitu, aku duluan ya."

"Eoh," jawab Ethan.

Lalu saat Letha pergi menjauh, Ethan bergumam kecil. "Si keparat Jaehyon. Ya, ini pasti karenanya"

ⓝⓝⓝ

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA!

ⓝⓝⓝ

Maaf kalau pendek banget, ini draft dari 2019 yang belum pernah aku publish.
Aku bakal baca ulang cerita ini dulu, biar mengingat lagi bagaimana harusnya cerita ini berlangsung.

Terima kasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NUMINOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang