Letha selalu menanti saat di mana dia menjadi pengantin wanita, memakai gaun putih gading dan berjalan anggun di atas panggung dengan tepuk tangan tamu undangan sebagai sambutan. Ya, dia pernah merasakannya. Dan kini dia benci mendapati fakta kalau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ⓝⓝⓝ
5000+ words. Aku cuma minta kamu apresiasi ceritaku, demi apa pun. Itu udah lebih dari cukup.
Oh iya, yang kuat ya.
ⓝⓝⓝ
Jaehyon datang pagi sekali. Ia membawa keranjang berisi buah dan makanan ringan yang ia beli di supermarket kemarin sore, hari ini rencananya Jaehyon dan Letha akan berekreasi ke taman bermain di kawasan Daegu. Selain ingin menghabiskan waktu berdua, Jaehyon juga ingin lebih dekat lagi dengan anaknya.
Jaehyon tahu kalau anak itu adalah darah dagingnya, mulanya Jaehyon tidak percaya kalau ia sudah punya anak dari rahim karyawannya sendiri. Namun, berapa kali pun Jaehyon menepis bahwa Jaehan anaknya, hatinya malah tidak nyaman. Itulah yang membuat Jaehyon percaya kalau Jaehan adalah anaknya.
Ditambah sifat Jaehan yang agak menyebalkan, membuat Jaehyon merasa sedang melihat Jaehyon versi anak kecil.
Pria Jung itu mengetuk pintu rumah atap Letha pelan, pria itu berdiri di depan pintu rumah Letha dengan turtle neck bermotif garis horizontal berwarna putih dengan warna dasar biru langit. Jaehyon menjadi super tampan sebab jaket hijau tua yang dikenakannya nampak cocok dengan turtle neck tadi. Pria itu menyelaraskan warna pakaiannya dengan celana jin dan ditutup dengan sepatu putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu terbuka.
"Siapa?" Letha bertanya dari dalam. Dan saat sudah melihat Jaehyon yang berdiri di depan pintu rumahnya membuat Letha kembali merangsek ke dalam rumah.
"Hai, selamat pagi." Jaehyon menyapa.
Letha tidak menjawab, ia malah menutupi wajahnya dengan kedua tangannya tidak percaya diri.
Setelah itu, Jaehyon lantas masuk tidak lupa membawa keranjang yang ia bawa dari rumah.
"Kenapa?" Jaehyon bertanya sambil mendekati Letha agak khawatir.
"Menjauh! Aku belum mandi," seru Letha sembari mengibaskan tangannya.
"Aku kira ada apa," kekeh Jaehyon gemas. "Buka saja, aku tidak apa-apa."