Aku lagi baik. Jadi sekarang update.
ⓝⓝⓝ
Letha berjalan dengan langkah yang hati-hati menyusuri lorong panjang dengan dinding seputih gading. Matanya bermain dengan setiap manusia yang berjalan sibuk di dalam ruangan yang berbeda-beda. Dalam hati, ada kesenangan tersendiri baginya karena setidaknya untuk beberapa tahun ke depan ia akan menjadi dari orang-orang sibuk ini.
Letha lalu bertemu dengan orang yang tempo hari ia temui di kafe.
"Taeyong-ssi!" sapa Letha. "Apa kabar?"
Taeyong yang sedang membawa beberapa tumpuk dokumen lantas tersenyum dan menghampiri. "Letha? Wah, akhirnya kau mulai bekerja."
Letha mengangguk senang. "Iya, aku tidak percaya akan bekerja di perusahaan sebesar ini. Apa aku terlambat?"
Taeyong menggelengkan kepala. "Tidak, yang lain baru saja berkumpul."
Letha mengangguk paham. Ia lalu mengikuti langkah Taeyong menyusuri lorong dan berbelok setelah berjalan beberapa meter.
Dengan santai pria berambut hitam itu menunjuk pintu berlapis kaca dengan tangannya. "Ini ruang pengarahan untuk karyawan baru, kurasa belum semua hadir."
Lagi-lagi Letha mengangguk. "Ah, terima kasih. Aku berhutang banyak padamu."
Taeyong hanya tersenyum lalu berpamitan. "Aku pergi dulu ya, ada banyak yang harus kulakukan."
Sedetik setelah Taeyong mengangguk. Ia segera masuk ke dalam pintu yang ditunjuk oleh Taeyong. Letha menarik kenop pintu dengan hati-hati, di sana ia mendapati beberapa orang yang sepertinya sama-sama karyawan baru.
"Selamat pagi, aku Letha Park. Salam kenal." Letha mengenalkan diri kepada mereka yang terlihat baru sampai. Sekarang Letha merasa lega karena ternyata ia tidak kesiangan.
Wanita itu lantas duduk di kursi kosong.
"Hai, namaku Mark." Pria itu berujar sembari mengajak berjabat tangan. "Aku semangat menjadi orang kaya."
Letha mundur sedikit lalu membalas jabatan tangan pria bernama Mark ini. "Ah, iya, aku juga."
Di ruangan yang Letha tempati sekarang terdapat empat orang. Dua pria, satu wanita yaitu Letha sendiri. Satu di antaranya sudah mengenalkan diri, bisa Letha tebak kalau pria ini adalah tipikal pekerja keras yang sedikit norak dan blak-blakan.
Letha lalu mengarahkan atensinya pada pria dengan wajah dingin di hadapannya. Sekilas ia terlihat seperti seorang super model. Bukan berlebihan, tapi dari ekspersinya saja Letha bisa melihat seorang model terkenal.
"Namamu siapa?" Letha bertanya pada pria itu.
Pria itu menoleh dengan tatapan tajam. "Who is you?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMINOUS
RomanceLetha selalu menanti saat di mana dia menjadi pengantin wanita, memakai gaun putih gading dan berjalan anggun di atas panggung dengan tepuk tangan tamu undangan sebagai sambutan. Ya, dia pernah merasakannya. Dan kini dia benci mendapati fakta kalau...