NUMINOUS: 09

951 227 39
                                    

ⓝⓝⓝ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ⓝⓝⓝ

Jangan lupa vote dan komentarnya ya seyeng ♥♥♥

ⓝⓝⓝ

Hyejin sekarang sedang memarahi Letha di mini bar, ia kecewa karena Letha tidak bisa dipercaya dengan pekerjaan ringan seperti ini. Padahal sekarang ada rapat eksekutif dan presdir akan hadir untuk melihat hasil kerja semua karyawan selama 6 bulan terakhir.

"Kenapa bisa kau menumpahkannya!!" Hyejin menggebrak meja frustasi. "Kau tahu kalau itu adalah minuman kesukaan Putra Kedua?"

Letha menggeleng. "Aku tidak tahu apa pun, maaf."

"Lalu bagaimana kau akan bertanggung jawab dengan ulahmu ini?" Hyejin bertanya emosi sembari berkacak pinggang. "Hah?!!"

"Aku akan membelinya lagi," usul Letha.

"Tidak ada waktu!" sentak Hyejin tambah kesal.

Wanita itu lantas memijat keningnya kencang, Hyejin tidak bisa membayangkan bagaimana Putra Kedua akan marah kalau tidak ada minuman kesukaannya selama rapat bulanan.

"Letha-ssi," panggil Hyejin.

"Ne?"

"Ikut aku," katanya cepat lalu berjalan terlebih dahulu menuju ruang kerja karyawan.

Namun Hyejin harus menahan langkahnya kala pria dengan beberapa orang pengawal di belakangnya berjalan dengan santai. Seperti tersambar kilat, Hyejin membungkuk memberi salam sedang Letha hanya menatap pria itu bingung.

"Hai," sapa Jeno pada Letha. "Kita bertemu lagi."

Beda dengan Hyejin yang membungkuk takut. Letha malah bersidekap dada dan memasang tampang datar. "Mau apa kau ke sini? Aku bilang aku tidak mau bicara baik-baik."

Kwon maju untuk memberi Letha pelajaran, namun ditahan oleh tangan Jeno yang tiba-tiba menghalangi langkah ajudan pribadinya itu.

"Kau yakin tidak mau bicara?" Jeno bertanya

"Ya, lalu kau mau apa?" Letha menjawab, dan berbalik menantang.

Di sampingnya Hyejin mencubit paha Letha agar wanita itu melihat ke bawah. Berhasil, atensi Letha jatuh pada wajah Hyejin yang sudah pucat basi bak mayat hidup.

"Sadarkan dirimu," bisik Hyejin. "Membungkuk, bodoh!!"

"Eh?" katanya lalu kembali melihat Jeno. "Kau?"

Menyadari kalau Letha sudah tahu siapa Jeno sebenarnya, pria itu hanya tersenyum lalu berjalan melewati mereka berdua. "Aku menunggu kopiku."

Jeno lalu menoleh ke belakang. "Aku mau ke ruangan kakak dulu. Kalian tunggu di lobi."

Pengawal Jeno mengangguk dan pergi dari sana detik itu juga.

Semakin tidak mengerti Letha dengan ucapan Jeno, tunggu, dia menunggu kopi, dan Hyejin membungkuk di hadapannya. Itu artinya ....

NUMINOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang