NUMINOUS: 19

738 128 25
                                    

ⓝⓝⓝ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ⓝⓝⓝ

Yang lucu dari percaya adalah ketika kau sudah lupa dengan akibat dari mempercayai seseorang, kau akan jatub ke dalam jurang tak berujung, semakin dalam dan gelap hingga kau berpikir untuk tidak ingin dilahirkan kalau hanya untuk merasakan pahitnya mempercayai seseorang.

Sayangnya Letha candu dengan rasa itu, ia bahkan dengan berani kembali mempercayai seorang asing yang katanya mirip suaminya, yang katanya bahkan wajah mereka berdua tidak bisa dibedakan. Ya, Jaehyon berhasil membuat Letha jatuh ke dalam lubang yang sama.

Dengan egois tak lupa mementingkan perasaan sendiri, Jaehyon bagai duri mawar yang menancap kuat di buah apel. Ada yang ironis darinya, karena saat apel merasa kalau tidak seharusnya ia menerima kehadiran duri. Benda runcing menyakitkan itu malah menjanjikan janji manis yang bahkan tidak yakin apakah dia bisa menepatinya atau tidak.

Jaehyon menjanjikan akhir yang manis pada Letha. Sedang ia saja tidak tahu harus bagaimana bersikap layaknya seorang manusia. Apakah seseorang bisa sampai ke puncak gunung tanpa tahu jalan mana yang harus ia daki? Sebagian bisa, kebanyakan tidak.

ⓝⓝⓝ

Sama seperti pagi sebelumnya, Letha selalu membuang sampah di jam 7 pagi. Kegiatan itu rutin ia lakukan sembari mengantar Jaehan sekolah. Ini pagi yang berbeda dari pagi sebelumnya bagi Letha, karena semalam ia baru saja mengalami kejadian yang campur aduk rasanya.

Ada sedih, gundah, gelisah, senang dan bingung. Kebanyakan bingung, karena Letha sebenarnya tidak tahu apa yang dia katakan. Seolah tadi malam bukan dirinya yang bicara, namun egonya.

Biasanya hanya ada anak sekolah atau beberapa murid pelajar SMA yang berjalan di lingkungan rumahnya. Ada juga mobil yang sebenarnya jarang melintas, tapi pagi ini, Letha melihat seorang gadis yang sepertinya bingung mencari tempat. Lambat otaknya bekerja, Letha seperti pernah melihat gadis ini, tapi entah di mana.

Barulah ia ingat, kalau dia adalah gadis yang pernah ia temui di toko buku kemarin.

"Permisi." Entah angin dari mana, tapi gadis ini sudah berada di hadapan Letha sembari memegang selembar kertas yang terlihat dilipat rapi. "Apa kau tahu di mana alamat ini?"

Letha mengerjapkan mata, ia kembali memfokuskan dirinya dan menjawab. "Boleh aku lihat kertasnya?"

Gadis itu memberikan secarik kertas yang tadi dipegang pada Letha. Setelahnya Letha mulai membaca.

"Kau orang baru ya?" Letha bertanya yang dijawab oleh anggukan gadis itu.

"Aku baru datang ke Korea 3 hari yang lalu. Pamanku memberi tahu kalau ia mempunyai rumah di daerah sini, dan mempercayakan padaku untuk tinggal di sana. Tapi aku tidak tahu di mana tempatnya, barangkali kau tahu?"

Tempat yang gadis muda ini maksud adalah rumah sewa dekat rumahnya. Lebih tepatnya disebrang rumah atap Letha. Sebenarnya tempat itu cukup terkenal karena berada dekat toko klontong pertigaan jalan. Awalnya Letha heran kenapa gadis ini tidak bisa menemukan tempat yang cenderung mencolok. Sampai akhirnya dia menjelaskan kalau gadis tadi berasal dari luar negeri.

NUMINOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang