NUMINOUS: 21

596 103 53
                                    

ⓝⓝⓝ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ⓝⓝⓝ

Welcome to halokvn's universe. This part was years ago. Read and learn, enjoy dan feel it. 👌

ⓝⓝⓝ

Ada yang ingin, ada yang dibuang.
Kamu yang pergi, kenapa tak bilang?

ⓝⓝⓝ

Indonesia ternyata lebih panas dari yang Jaehyon bayangkan. Begitu sampai di sini, di Bandara Soekarno Hatta. Jaehyon terpaksa harus melepas jaket tebalnya yang semula ia kenakan saat masih dalam perjalana dari Korea ke sini.

Ini sudah 20 menit dari kedatangannya di negeri sejuta pulau dan masih belum ada tanda-tanda pelayan yang Wonju perintahkan untuk mengantar Jaehyon ke kota yang menjadi tempat tinggalnya nanti.

Baru saja Jaehyon akan melanjutkan rutukannya dalam hati, sebuah mobil hitam dengan plat nomor Indonesia berhenti di hadapannya, keluar seorang pria muda yang Jaehyon tebak umurnya tidak jauh beda darinya.

"Selamat siang Tuan, maaf atas keterlambatan saya." Pria itu mengajukan permintaan maaf. "Jakarta selalu macet, saya harap Anda memakluminya."

Jaehyon mengangguk sembari menyerahkan jaket yang sedari tadi menggantung di lengan kanannya. "Sudahlah. Ayo jalan."

Pria muda itu hanya mengangguk dan tersenyum, dalam hati ia bersyukur karena tidak kena marah. Sebab ini adalah pertama kalinya ia datang ke Indonesia dan belum benar-benar beradaptasi. Perusahaan tempatnya bekerja memberi kepercayaan padanya untuk datang ke sini lebih dulu sebelum Jaehyon, ia karena Wonju ingin ada yang bisa membantu Jaehyon manakala ia kebingungan saat sedang bersekolah di Indonesia.

Pria muda itu semakin mantap untuk beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia karena ia tidak mau mengecewakan bos juga perusahaannya. Lebih dari itu, pria muda ini tidak ingin Jaehyon yang menjadi cucu kesayangan dari Jung Wonju kesusahan.

Kalau boleh jujur, pria muda itu sedikit senang bisa datang ke Indonesia. Karena terakhir ia datang ke sini itu sekitar beberapa bulan yang lalu. Saat kakaknya menikah dengan pria berengsek di Lombok.

"Namamu siapa?" tanya Jaehyon saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil bersiap melakukan perjalanan sejauh 177 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam 22 menit. Ke Bandung.

Pria muda itu menyalakan mesin sembari tersenyum lalu menjawab. "Nama saya Levan, Tuan. Saya baru bekerja sebagai supir di Pearl Entertainment. Tuan Wonju memercayakan saya untuk mengurus segala kebutuhan Tuan selama di Indonesia."

"Tepatnya sudah berapa lama?" Jaehyon bertanya.

"Hari ini genap 4 bulan. Tuan." Levan menjawab ramah.

NUMINOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang