Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Nanti kalau diliat mahasiswa lain gimana?" Tanya (Namakamu) mengerucutkan bibirnya. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil Iqbaal menuju ke Kampus.
Iqbaal menoleh sebentar pada (Namakamu). "Kamu malu di anter sama aku?" Tanya nya.
"Ish! Bukan." (Namakamu) mengembungkan pipinya, sepertinya Iqbaal salah mengerti atas ucapannya. "Ya masa aku dianter kampus sama dosen sendiri, nanti heboh lagi. Apalagi fans kamu banyak, Terus kan banyak tuh yang suka ngomongin kamu." Jelas (Namakamu).
Akhirnya Iqbaal pun menghentikan mobilnya sesuai perintah (Namakamu). "Padahal masih jauh loh (Nam..)," Ucap Iqbaal memandang sekitar, kira kira dari sini masih ada 200 meteran lagi untuk sampai ke kampus.
"Gapapa kok. Udah ya, aku turun." (Namakamu) menyandang tas nya lalu bersiap untuk keluar tetapi tiba-tiba tangannya di cekal oleh Iqbaal. Dan akhirnya (Namakamu) menoleh menatap Iqbaal dengan sebelah alis yang terangkat.
Iqbaal menampilkan cengiran khas nya lalu ia mengulurkan tangannya pada (Namakamu). "Salim dulu dong sama calon suami." Sahutnya sambil Menaik turunkan alisnya.
(Namakamu) memutar bola mata nya namun tak urung kedua pipinya merona mendengar ucapan Iqbaal. Ah, dia baru sadar bahwa mungkin sebentar lagi ia akan menikah. Kemudian ia mencium punggung tangan Iqbaal dengan sayang.
"Belajar yang bener, nanti pulangnya bareng ya. Kamu tungguin aku di kelas kamu aja, nanti aku samperin." Ucap Iqbaal tersenyum sambil mengacak pelan rambut (Namakamu).
"Iya, Bye." (Namakamu) tersenyum pada Iqbaal lalu keluar dari mobil pria itu dan berjalan menuju kampusnya yang tak jauh dari sini.
• • •
"(Namakamuu)." Panggil Salsha pada (Namakamu) yang baru saja memasuki kelas.
"Apa Sha?" Tanya (Namakamu) sambil meletakkan tas nya di kursi nya dan duduk di sebelah Salsha.
"Eh, lo udah beli buku nya?" Tanya (Namakamu) lagi, mengingat ia waktu itu tak bisa menemani Salsha ke Gramedia untuk membeli buku.
Salsha mengangguk. "Udah dong. Dibantuin juga sama Aldi beli nya." Ucapnya dengan senyum lebarnya.
"Eh." (Namakamu) tersenyum jail ke arah Salsha. "Ciee makin deket sama Aldi. Gas teruuss." Ucap (Namakamu) lalu tertawa.
Salsha mendelik lalu memukul pelan lengan (Namakamu). "Apaan sih? Cuma nemenin doang. Lo nih, punya doi kagak?" Tanya Salsha lalu tertawa.