Bagian 17 - Killa

6.7K 686 19
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • •

"Eh ada Kak Mentari." Sahut Iqbaal saat mereka baru memasuki Apartment nya.

(Namakamu) menoleh ke arah Iqbaal dengan tatapan bertanya. "Siapa baal?" Tanya nya.

Iqbaal menoleh pada (Namakamu). "Temen aku selama disini. Dia banyak bantuin aku pas disini." Jawabnya.

"Apa kabar kak Men?" Tanya Iqbaal pada wanita itu.

Kak Mentari tersenyum. "Baik kok. Ciee yang udah lulus. Selamat yaa." Ucap nya sambil tersenyum menggoda.

Iqbaal tertawa. "Iya iya, alhamdulillah kak." Ucapnya terkekeh.

"Eh iya, katanya kamu mau nikah? Undang dong." Goda Kak Mentari.

Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kedua pipi nya sedikit memerah. "Hehe iya kak. Nanti aku kirim deh undangannya kesini, datang ya." Ucapnya terkekeh.

Wanita berumur kurang lebih 30 tahun itu mengacungkan jempolnya. "Pasti!" Ucapnya sambil terkekeh.

"Dibawa gak nih calonnya? Mau liat dong." Ujar Kak Mentari sambil tersenyum menggoda.

Iqbaal merangkul (Namakamu) yang sejak tadi hanya diam mendengarkan percakapannya dengan Kak Mentari. "Nih kak. Baik 'kan sampe nyusul aku ke Melb. Gimana gak cinta coba?" Sahut Iqbaal sambil melirik (Namakamu) dengan tatapan menggoda.

(Namakamu) mencubit pelan lengan Iqbaal lalu beralih tersenyum pada Kak Mentari dan menyalimi wanita itu. "(Namakamu) kak." Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Wahh cantik! Dapet darimana kamu bay? Ya ampun, Panggil Kak Mentari aja ya? Biar sama kaya Iqbaal." Balas Kak Mentari semangat.

(Namakamu) tertawa. Iqbaal tersenyum geli. "Limited yang kaya gini mah kak. Udah khusus buat aku aja." Ucapnya tersenyum angkuh.

"Yee sombong ya kamu." Ucap Kak Mentari.

"Kak, Iqbaal kalau disini, gimana orangnya?" Tanya (Namakamu) membuka pembicaraan.

"Aib nya jangan dikasih tau ya kak." Celetuk Iqbaal.

(Namakamu) mencubit pinggang Iqbaal. "Diam kamu." Ketus nya.

Iqbaal meringis. "Sakit, yang." Rengek nya.

Kak Mentari tersenyum geli menatap pasangan itu. "Nah kaya gitu, manja orangnya. Terus juga Iqbaal aktif orangnya, ga bisa diem. Terus paling gak bisa diem dirumah, mau nya jalan jalan terus. Kadang tingkahnya kaya orang dewasa, kadang kayak anak kecil." Cerita Kak Mentari.

"Huu, bocah Melbourne dasar." Ketus (Namakamu) pada Iqbaal.

Iqbaal menekuk wajahnya.

Kak Mentari tertawa. "Tapi untung Iqbaal orangnya nurut kok. Pinter juga, kalau ada ujian pasti belajar terus." Lanjut Kak Mentari.

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang