Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Tidak terasa besok adalah hari pernikahan (Namakamu) dan Iqbaal. Semua persiapannya sudah selesai. Dan kini, tinggal mereka lah yang bersiap-siap untuk esok hari.
Sudah tujuh hari pula, Iqbaal dan (Namakamu) dalam masa pingitan. Itu adalah kemauan kedua orang tua mereka. Dan itu membuat Iqbaal merasa tersiksa karena tidak bisa bertemu (Namakamu) saat ini. Kadang kalau ia ingin video call gadis itu pun harus secara diam-diam, karena sekarang ia sedang berada di rumah keluarganya---bukan di Apartemennya. Sudah pasti Rike akan selalu mengawasi dirinya hingga saat ini.
"Hayoo! Ngapain kamu? Chat-an sama (Namakamu) ya?!" Tiba-tiba Ody datang dan duduk disamping Iqbaal yang sedang bermain ponsel dengan posisi berbaring terbalik.
"Apaan sih teh! Sim card aku aja diambil sama teteh." Celetuk Iqbaal.
Seketika Ody tertawa lepas mengingat kejadian dua hari yang lalu saat ia mengambil sim card sang adik diam-diam.
Memang, dua hari yang lalu, Iqbaal kecyduk oleh sang kakak karena ia sedang video call dengan (Namakamu) diam-diam. Iqbaal kira Ody akan mengadu pada Rike, ternyata tidak. Tetapi saat pagi hari nya, ia menemukan ponselnya dengan keadaan tidak ada sim card nya. Otomatis ia tidak bisa lagi bermain sosmed dan saling chat-an oleh gadisnya. Lebih parahnya lagi, wifi dirumahnya diganti passwordnya oleh Ody. Dan itu membuat Iqbaal uring-uringan sendiri didalam kamarnya.
"Lagian kamu sih. Udah tau lagi dipingit, malah ngelanggar. Enak kan malah sim card nya yang diambil." Ledek Ody dengan menjulurkan lidahnya kepada sang Adik yang tengah merajuk.
"Teh! Gak aku beliin banabite nih." Sahut Iqbaal.
Ody mengangkat bahunya. "Tinggal minta sama mas Adi. Wle!" Setelah itu ia menjulurkan lagi lidahnya pada sang Adik.
Iqbaal mengerucutkan bibirnya, kaki nya menendang-nendang bantal dengan kesal diatas kasur.
"Heh! Kayak bocah kamu!"
"Ya makanya pinjam Hp bentar teh." Bujuk Iqbaal dengan wajah yang sengaja dimelaskan.
Ody mendelik, dia mengambil ponsel sang adik kemudian memperlihatkannya pada Iqbaal. "Ini teh apa?" Tanya Ody sambil memperlihatkan ponsel adiknya yang bermerek iphone XR.
"Itu hape lah teh." Jawab Iqbaal malas.
"Nah." Ody melempar asal ponsel tersebut pada Iqbaal. "Tuh pake! Buat apa hape mahal-mahal kalo cuma nelfon doi aja gak bisa?"
Ody terbahak melihat kelakuan sang Adik yang beda tipis dengan kelakuan anak kecil. "Udah ah. Lebay kamu tuh. Udah mau nikah juga." Sahutnya sambil terkekeh geli.