Selamat Membaca!
• • •"Assalamualaikum.."
(Namakamu) dan Ody memasuki Apartment yang keluarga Iqbaal sewa. Sebab, Apart yang Iqbaal tinggali semasa kuliah berukuran kecil, dan memang itu di khususkan untuk orang yang ingin hidup sendiri.
"Waalaikumsalam.. eh (Namakamu). Udah dateng aja.." Sahut Rike sambil berjalan mendekati (Namakamu).
(Namakamu) tersenyum lalu bergerak menyalimi tangan Rike dengan sopan. "Iya bunda. Alhamdulillah gak kayak anak nyasar." Ucapnya lalu tertawa.
Rike terkekeh. "Alhamdulillah... kamu istirahat gih. Baru nyampe kan? Kamar kamu ada di sebelah kamar Iqbaal ya." Ucap Rike sambil menunjuk kamar untuk (Namakamu) beristirahat yang berada di sebelah kamar Iqbaal.
(Namakamu) menatap kamar itu lalu kembali tersenyum pada Rike. "Oke bun. Tapi Iqbaal nya masih tidur kan?" Tanya nya memastikan.
Rike mengangguk. "Masih kok. Paling dia mau maghrib baru bangun. Kamu istirahat aja dulu."
(Namakamu) mengacungkan jempol nya. "Sip! Bunda ngertiin banget deh, tau aja badan aku pegel pegel gini." Ucap (Namakamu) sambil menggerakkan tangannya yang terasa pegal dan bagian tubuh yang lain juga.
Rike tertawa. "Ya udah. Bunda mau lanjutin masak dulu ya." Pamit Rike lalu berlalu pergi menuju arah dapur setelah mendapat izin dari (Namakamu).
"(Namakamu), teteh ke kamar dulu ya? Mau Bobo cantik!" Sahut Ody sambil menyengir.
(Namakamu) terkikik. "Iya teh. Makasih ya udah jemput aku."
Ody mengacungkan jempol nya sambil tersenyum pada (Namakamu). Lalu beranjak menuju kamar nya untuk beristirahat sebentar.
(Namakamu) berjalan menuju kamar yang tadi ditunjuk oleh Rike sambil menyeret kopernya. Tetapi ia malah mendapati kamar yang dibuka, seingat nya ini adalah kamar yang ditempati Iqbaal. Dia mengintip sebentar kamar itu, ah untungnya pria itu masih tertidur. Kemudian (Namakamu) berjalan lagi menuju kamar nya yang berada di samping kamar Iqbaal persis.
• • •
(Namakamu) mengernyit di dalam tidur nya. Ia terusik kala tubuhnya yang tiba tiba dipeluk seseorang dengan erat dan ia merasakan wajah nya yang di kecup bertubi tubi. Dengan setengah kesadarannya, (Namakamu) berusaha membuka mata nya yang terasa sangat berat. Setelah berhasil menormalkan pandangannya, (Namakamu) tersenyum melihat seseorang yang tengah memeluk tubuhnya erat. Ah ternyata Iqbaal, pria itu sudah bangun ternyata.
"Eh sayang, kebangun ya?" Iqbaal menyengir kala melihat (Namakamu) yang membuka mata nya. Pasti gadis itu terusik kala ia mengecup wajah (Namakamu) bertubi tubi.
"Gapapa kok." (Namakamu) tersenyum lalu menggerakkan tangannya membalas pelukan Iqbaal dengan erat.
"Maaf ya.. abisnya aku seneng banget kamu tiba-tiba dateng gini. Kamu itu penuh kejutan, sampe buat aku---akh pokoknya i love you, babe!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl [IDR]
Hayran KurguKisah (Namakamu) yang bertemu dengan sahabat kecilnya yang ternyata adalah sang Dosen di kampusnya.