Bagian 34 - (Namakamu) Hamil?

4.9K 336 29
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Hari pun berlanjut. Keadaan Iqbaal belum ada yang berubah. Terkadang masih mual-mual dan selalu minta permintaan yang menurut (Namakamu) sangat aneh jika di dengar. Seperti saat ini.

"Ke Dokter aja, mau ya? Gak tega aku liat kamu muntah terus." Kata (Namakamu) sambil mengusap rambut suami nya yang kini berada di pelukannya.

Sementara Iqbaal menggeleng sebagai balasannya. "Gak usah. Paling cuma kecapean aja." Balas Iqbaal dengan suara pelannya.

"Maaf, aku gak becus ja--"

"Ngomong apa sih? Diem, gak denger aku."

(Namakamu) menghela nafas kemudian mengecup kening Suami nya dengan sayang. "Get well soon, suami."

"Makasih sayang."

"Iya."

"Ayang?"

(Namakamu) berdehem.

"Aku mau jus semangka." Kata Iqbaal sambil mengendus-ngendus leher mulus istrinya dengan manja.

(Namakamu) yang mendengarnya pun seketika membelalakkan matanya. Ya kali ada jus semangka?! Dimana-mana juga semangka di makan langsung. "Gak ada jus semangka, Iqbaal. Aneh-aneh aja kamu ih."

Iqbaal malah merengek. "Tapi aku mau Jus semangka. Pengin nyobain."

"Tapi gak ada yang jual, bayii."

"Ih! Kita kan punya buah semangka nya," Iqbaal mengangkat wajahnya kemudian memasang wajah berharapnya menatap (Namakamu)---dan itu membuat (Namakamu) semakin tidak tega untuk menolak permintaan suami nya itu. "Kamu jus-in ya? Gak usah pake gula, tapi kasih susu kental manis aja dikit."

(Namakamu) menatap aneh ke arah Iqbaal. Walaupun begitu, dia pun mengangguk menuruti ucapan suami nya daripada lelaki itu malah terus meminta padanya dan berakhir dengan ambekan. "Ya udah. Kamu tiduran disini dulu. Masih hangat badan kamu loh."

Bukannya malah melepaskan tubuhnya dari tubuh (Namakamu), Iqbaal malah mengeratkan pelukannya pada leher Istrinya dengan erat. "Mau ikut."

"Ya ampun." (Namakamu) menghela nafas pasrah. "Kamu udah gede loh, disini aja ya sayang?"

Jika biasanya Iqbaal akan luluh dengan ucapan sayang dari istrinya, tetapi kini lelaki itu tampak tidak luluh dengan jurus bujukan Istrinya itu. "Mau ikuut gak mau tau."

"Tapi duduk aja ya di meja makan?"

Iqbaal menganguk.

"Ya udah ayo. Kamu lepas dulu tangannya."

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang