Bagian 33 | Sakit?

5K 507 17
                                        

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

(Namakamu) membuka matanya perlahan-lahan. Cahaya matahari langsung menyambut pada indra penglihatannya hingga membuatnya sedikit silau. Dia menoleh menatap Suami nya yang masih setia memejamkan matanya dengan lengan yang melingkar sempurna di pinggang rampingnya.

Gadis itu menarik sedikit sudut bibirnya hingga terbentuk senyuman tipis disana. Lengannya bergerak menyingkirkan rambut Iqbaal yang menutupi kening pria itu. Wajah polosnya ketika tidur dan terlihat sangat tenang membuat (Namakamu) gemas saat melihatnya.

Sebenarnya, ini sering (Namakamu) lakukan jika Iqbaal masih tertidur disampingnya. Memandanginya terlebih dahulu tanpa bosan. Lekuk dan garis garis wajahnya terlihat hampir sempurna hingga membuat pria itu semakin tampan saja.

(Namakamu) mengangkat sedikit kepalanya kemudian mengecup kening Suami nya dengan sayang. Mungkin jika Iqbaal tengah sadar saat dia men-cium pria itu, pasti Suami nya langsung balik menyerang dirinya dengan ciuman-ciuman hingga wajahnya memerah.

Lengannya kembali bergerak mengusap rambut suaminya dengan lembut hingga ia menyadari bahwa kini Iqbaal semakin mempererat pelukannya. Gadis itu tersenyum menatap Suami nya yang mulai membuka matanya secara perlahan.

"Morning, hubby!" Sapa wanita itu dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Iqbaal tersenyum kemudian kepalanya maju sedikit lalu mencium bibir Istrinya dengan sekali lumatan. "Morning too, honey." Ucapnya dengan suara yang masih serak.

"Ayo, bangun. Aku mau masak buat sarapan." Kata (Namakamu) dengan lembut. Wanita itu menggerakkan tangannya mengusap bawah mata Iqbaal dengan lembut. Terlihat sedikit lingkaran hitam disana. Pasti Suaminya terlalu lelah bekerja dan selalu membawa pekerjaannya ke rumah. Sering kali dia memergoki Iqbaal yang masih berkutat dengan Macbook nya saat jam menunjukkan pukul 12 malam. Melihat itu, dia langsung menarik lengan Suami nya dan menidurkannya di ranjang agar mengistirahatkan tubuhnya.

"Jangan begadang terus ya, kerjaannya harus di kontrol. Jangan semuanya harus dibereskan hari itu juga. Mata kamu sampai hitam gini, nih." Kata (Namakamu) dengan suara pelannya dan nada khawatir yang terselip di ucapannya itu.

"Iya sayang. Semua ini aku lakuin buat kamu, biar kamu bisa shopping sepuasnya dan buat kamu selalu bahagia."

(Namakamu) tersenyum haru mendengar ucapan manis dari Suaminya. Dia memajukan wajahnya lalu mengecup bawah Iqbaal dengan penuh perasaan--cukup lama. Kemudian dia melepaskan ciumannya itu. "Tapi jangan capek-capek ya. Aku suka sedih ngeliat kamu terlalu keras bekerja."

Iqbaal mengangguk seraya tersenyum manis. Lelaki itu mempererat lingkaran lengannya pada pinggang Istrinya. Kepalanya bergerak maju kemudian menggesekkan hidung mancungnya pada hidung milik (Namakamu). "Manis banget sih Istriku ini. Siapa yang ngajarin, heum?"

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang