Bagian 26 - Graduation (Namakamu)

6.6K 730 48
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Tidak terasa sudah 2 bulan pernikahan (Namakamu) dan Iqbaal berjalan. Semuanya terasa baik-baik saja bahkan mereka semakin romantis dengan segala perbuatan Iqbaal pada (Namakamu) yang sangat mengistimewakan. Dan selama itu pula kedua hubungan mereka masih backstreet.

Dan hari ini, adalah hari yang sangat membahagiakan bagi (Namakamu). Karena gadis itu akan melaksanakan graduation di kampusnya.

(Namakamu) menatap cermin full body yang berada di hadapannya. Wajahnya sudah di make up dengan cantik, tentu dia sendiri yang melakukannya--itu pun dia hanya mengoleskan make up nya di wajahnya dengan tipis.

Mata (Namakamu) beralih menatap Iqbaal yang baru saja datang dibelakang tubuhnya. Suaminya sudah sangat tampan dengan kemeja serta jas hitam yang membalut tubuhnya--tetapi ada satu yang kurang yaitu dasi nya yang belum terpasang. Pria itu juga akan menghadiri graduation di kampusnya. Tentu, karena Iqbaal sempat menjadi dosen dikampusnya. Walau hanya sebentar saja.

Iqbaal memeluk pinggang ramping istrinya dari belakang lalu menumpukkan dagunya pada bahu (Namakamu) dengan nyaman. Dia tersenyum manis menatap cermin yang menampilkan mereka berdua---tetapi tatapannya lebih pada istrinya yang menatapnya dengan lembut. "Kamu cantik." Bisik Iqbaal tepat pada telinga (Namakamu) masih dengan senyum manis yang terbit di bibirnya.

Kedua pipi (Namakamu) memerah merona mendengar bisikan suami nya barusan. Padahal dia sering mendengarnya bahkan sampai ratusan kali mungkin, tetapi tetap saja dia masih tersipu.

Iqbaal terkekeh geli menatap istrinya yang merona dengan ucapannya tadi. Ah, sangat menggemaskan. Dia semakin mengeratkan pelukannya pada (Namakamu) kemudian mendaratkan satu kecupan pada pipi mulus istrinya. "Udah mau graduation aja. Perasaan baru waktu itu deh kamu ngerengek minta bantuin bikin skripsi sama aku." Sahut Iqbaal kemudian terkekeh geli sambil mengingat kejadian pada masa itu.

"Baal, tolong bantuin bikin skripsi aku dong." Rengek (Namakamu) dengan wajah memelasnya. Dipangkuannya terdapat laptop yang menampilkan tugas-tugasnya.

Iqbaal yang sedang membaca buku-buku pengetahuan pun menoleh. "Mana? Sini coba aku liat." Panggilnya agar (Namakamu) mendekat kearahnya.

(Namakamu) tersenyum senang. Dia mendekat pada Iqbaal kemudian duduk disamping laki-laki itu.

Iqbaal tersenyum, dia membenarkan kacamatanya kemudian mengambil alih laptop (Namakamu) dan mulai membantu untuk membuat skripsi gadisnya ini, tetapi sebelum itu ia memeriksa hasil-hasil yang dibuat (Namakamu) tadi. "Ini, aku tambahin dikit aja ya? Inti-intinya doang. Selebihnya kamu lanjutin sendiri." Ucap Iqbaal yang kemudian bergerak mengembalikan laptopnya pada (Namakamu).

(Namakamu) mengembangkan senyumannya melihat hasil yang dikerjakan Iqbaal tadi. Dia bergerak menangkup kedua pipi Iqbaal agar mendekat kemudian mendaratkan satu kecupan pada pipi laki-laki itu dengan singkat. "Makasih! Ini udah lebih dari cukup kok!" Balasnya.

My Girl [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang