[End] I Love My President Though He is A Psycho √

part 25

seperginya Nyonya Gong, Xiao Nian meminta Ibunya istirahat dulu karena dia mau bicara 4 mata dengan Gong OU. Nyonya Xi menolak karena ingin menemani Xiao Nian, Xiao Nian meyakinkan ibunya kalau Gong OU sangat mencintainya bahkan dia menganggapnya daging dan tulang nya sendiri. akhirnya Nyonya Xi mau meninggalkan Xiao Nian. perlahan Gong Ou mendekat ke Xiao Nian dan Xiao Nian mengulurkan tangan nya menggenggam tangan Gong Ou.

Xiao Nian meyakinkan Gong Ou kalau dirinya baik baik saja. Gong Ou memperingatkan kelak tak ingin Xiao Nian mengemis lagi demi Gong Ou. Xiao NIan mengangguk mengiyakan saja bukankah Gong Ou juga ingin berbaikan dan berdamai dengan mereka.

"aku seharian mengurung diri diruang kerja,aku terus berfikir apa saja yang mereka lakukan padamu, semakin memikirkan nya semakin membuatku marah, mereka seharusnya melampiaskan padaku, aku benci mereka"ucap Gong Ou

Xiao Nian memeluk Gong Ou memintanya istirahat karena pasti lelah.

Xiao Nian berdiri menarik Gong Ou tapi langsung duduk kembali karena kaki nya merasa kesakitan. GOng Ou sangat panik tapi Xiao Nian segera mengatakan kalau dia tak sengaja melukai kaki nya sendiri dengan menendang sembarangan. Gong OU bertanya apakah benar Xiao Nian melukainya sendiri? Xiao Nian mengangguk. barulah Gong Ou percaya lalu menggendong nya untuk diobati.

sampai dikamarnya Gong Ou melepas sepatu Xiao Nian. Gong OU masih tak percaya dia bertanya Xiao Nian menendang apa sampai terluka seperti itu.
Xiao Nian beralasan kalau menendang paku. Gong Ou terus bertanya memang nya disebelah mana menendang nya? siapa yang bertanggung jawab disitu? Xiao NIan menggeleng mengatakan tak ingat dimana tempat nya. Gong Ou mengatai ingatan Xioa Nian buruk sekali.

sesaat kemudian Feng De masuk membawa kotak obat dan menawarkan biar dia saja yang membalut luka Nona Shi. Gong Ou merebutnya karena dia sendiri yang akan mengobatinya. perlahan Gong Ou mengoleskan obat karena ketakutan Xiao Nian hanya bisa menahan sakit nya. Gong OU yang melihatnya menyuruh Xiao Nian berteriak saja kalau sakit.

Gong Ou memerintah Feng De menyingkirkan mata mata ayah nya. Feng De mengangguk mengiyakan.

dalam batin Xiao Nian apakah dia harus menjemput Holy kembali. sesaat kemudian Nyonya Xi masuk dengan menangis mengabarkan kalau ayah nya mengalami kecelakaan.

Sampai dirumah nya Nyonya Xi segera masuk, Gong Ou dan Xiao Nian ikut serta menemaninya. Nyonya Xi dengan panik bertanya Qianchu bagaimana keadaan suaminya dan ingin segera menemuinya. Qianchu menenangkan Bibi Xi karena paman masih diperiksa dan yakin paman pasti akan baik baik saja.Qianchu janji akan mencari solusinya.

Xiao Nian bertanya apa yang terjadi sebenarnya kenapa diperiksa polisi?.

"ini karena beberapa hal terjadi jadi paman hendak pergi keperbatasan tapi..."jelas Qianchu terhenti

"tapi apa?"tanya Xioa Nian

Qianchu menjelaskan kalau keluarga Xi mempunyai aturan dimana pihak perempuan tak boleh mengetahui bisnis keluarga Xi, tapi aku yakin kalian sudah pasti tahu kalau usaha keluarga Xi ini jenis usaha yang tak bisa dipublikasikan. NYonya Xi membenarkan dan mengetahui nya tapi tak menyangka saja akan bermasalah secepat ini. Nyonya Xi memintta Xiao Nian untuk menyelamatkan ayah nya bagaimanapun juga walaupun dimata orang dia jahat tapi dia tetap ayah Xiao Nian. Xiao Nian menenangkan ibunya karena pasti akan ada jalan.

Gong Ou meminum kopi buatan Shi Di dan langsung protes karena rasanya tak enak. Qianchu langsung menuduh Gong OU pasti sudah mengetahui ini dari awal karena jika tidak mana mungkin bisa mengomentari kopinya. Gong Ou bertanya apa maksud Qianchu? karena dia tak pernah mengurusi bisnis keluarga Xi hanya kau orang yang penuh maksud mempertanyakan hal semacam itu.

Qianchu malah menuduh Gong Ou karena sebelum nya paman selalu dinas keluar kota tapi tak ada masalah. Gong Ou balik menuduh Qianchu yang berusaha menusuk nya dari belakang karena ingin naik jabatan apalagi kelak Qianchu adalah anak buah nya. Qianchu melarang Gong OU sembarangan menuduh.  akhirnya Xiao Nian menghentikan perdebatan keduanya karena yang terpenting adalah bagaimana cara menolong ayah nya.