[SELESAI - Sudah Terbit] Tentang empat bersaudara yang memaknai kata sayang dan cinta dengan adu mulut, marah-marah, dan saling sindir. Tentang mereka yang tidak terlihat manis tapi tidak bisa jauh. Tentang Reyvan, Kaysan, Nayla dan Ryan yang hidup...
yang mau sarapan, ditunggu di meja makan aku cuma bikin segitu nggak usah protes
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaysan Breakfast apaan udah jam 11 siang
Nayla lo. nggak. usah. ikut. makan
Kaysan Maksud gue jam 11 itu namanya brunch Nay bukan breakfast
Nayla Bodo amat Abisin semuanya Ry
Ryan LAKSANAKAN! Terimakasih kakakku tersayang
Nayla kalo gue masakin masakan kesukaan lo aja baru gue dipanggil kakak -_-
Reyvan Kakak sisain dikit ya nay Nanggung mau nyelesein kerjaan
Nayla udah Nay pisahin kak khusus Kak Rey nggak dikit tapi BANYAK
Sesaat setelah membalas line nya yang terakhir, Nayla mendengar suara langkah kaki menuruni tangga. lebih tepatnya berlari. siapa lagi pelakunya jika bukan Kaysan dan Ryan yang siap berebut hasil masakan Nayla
"ngapain ikut turun?" Nayla bertanya sengak kearah satu orang yang mengambil tempat duduk didepannya. Kaysan Arkoun.
"Sensi amat lo" Mengacuhkan pertanyaan nayla, Kaysan bersiap mengambil spagheti kesukaannya. "PMS ya lo?"
"Iyaa!" jawab Nayla galak
sayangnya, se-sensi apapun Nayla, dia tetap berinisiatif mengambil botol minum dari dalam kulkas dan 2 buah mug berisi air minum untuk kedua saudaranya
Ryan Melirik Nayla berusaha mencairkan suasana. "gila PMS aja masih enak gini masakannya"
"nggak ada hubungannya ya PMS sama kemampuan memasak gue"
gagal. malah kena semprot
Ryan dan Kaysan memilih memakan makanan mereka dengan tenang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. mereka hafal betul bahwa PMS nya Nayla itu kadang bisa biasa aja tapi kadang bisa kaya macan yang nggak makan seminggu.
galak banget.
selesai menuangkan air minum di kedua mug didepannya Nayla beranjak dari tempatnya
"udah ah gue mau ke kamar. abis makan langsung dicuci"
"Siap komandan!" Ry memberi tanda hormat layaknya anak yang sedang upacara bendera.
