7

17.1K 2.2K 155
                                    

Kemarin, setengah jam setelah Kaysan meninggalkan Nayla di panti asuhan, Ryan datang menjemput tanpa menghubungi Nayla sebelumnya. Tentu saja atas perintah Kaysan karena Kaysan tidak merasa punya alasan untuk membiarkan Nayla berduaan dengan si anak sastra perancis itu. 

Dengan sedikit perdebatan, akhirnya Nayla mau diajak pulang setelah Ryan menemaninya selama 2 jam--mengorbankan waktu santainya dirumah megah Argi. Meskipun sebelumnya Trian sudah menawarkan untuk mengantar pulang

"nggak usah repot-repot. Nayla masih tanggungan gue sama kakak-kakak gue selama dia belum punya pacar" tandas Ryan ketika Ryan menawarkan untuk mengantar Nayla pulang.  

Kemarin pula secara resmi Ryan berkenalan dengan Trian. First impression yang tidak benar-benar membuat Ryan merubah pemikirannya pada Trian. Bagi Ryan, manusia seperti Trian yang terlihat sangat tenang, dengan kacamata yang terpasang tulang hidungnya, dengan membawa tas selempang kecil dan selalu tersenyum kaku memang terlihat seperti laki-laki yang baik bagi kaum hawa tapi tidak untuk Ryan yang sudah berkumpul dengan banyak jenis manusia adam. 

This man is still a big question for Ryan

---------------------------------------

"okay class. you are going to conduct a mini research for next week" terdengar sayup suara keluhan dari sebagian besar isi kelas termasuk Freya dan Nayla saat Mrs. intan, dosen mata kuliah cross culture  mereka menyampaikan kalimat penutupnya. Mrs. Intan tersenyum melihat bagaimana seisi kelas mendadak menyandarkan punggung mereka kesandaran kursi 5 menit sebelum kelas berakhir. 

"listen the instruction first fellas" Mrs. Intan menjeda "you are going to observe the activityof your friend from....... another mayor

Mrs. intan melanjutkan "ini adalah kesempatan bagus untuk kalian yang sedang PDKT loh. I give you a chance!" ucapnya ceria yang disambut sorak sorai beberapa anak

"but.. selain anak FIB"

"yaaaaaaaahhhhh mam..." terdengar beberapa anak mulai melakukan bargaining karena Nayla yakin banyak yang pacar atau gebetannya hanya berkutat diarea FIB. termasuk Nayla yang tadinya berniat mengobservasi Trian yang otomatis langsung gugur karena Trian termasuk manusia - manusia FIB

"ngapain neliti anak FIB? kan juga sama aja kaya kalian. you need to know the way students of another mayor do their activity. I've just given all of the things that you must observe. so good luck! class is dismissed" Mrs. Intan melambaikan tangan dan keluar kelas. meninggalkan para mahasiswa yang sekarang berfikir untuk melakukan observasi ke teman yang mana. Termasuk Nayla karena gadis ini memang bukan social butterfly yang punya segudang teman

Freya dengan gerakan cepat mengambil handphone dari saku celananya dan mencari satu kontak didalamnya

"halo Ry" Freya berkata cepat yang langsung membangunkan Nayla dari keterlambatannya menghubungi adiknya sendiri yang merupakan manusia di luar FIB yang dia kenal

Nayla bersungut kesal "YAH KOK LO CURAAANG SIH REEEEE! ADEK GUE TUUUUH" 

"ada apaan sih Re?" terdengar suara bingung Ryan diujung sana

Freya hanya menjulurkan lidah didepan Nayla "nanti gue jelasin. lo dikampuskan? gue kesana ya? ketemu di kantin FT. byee" Freya memutuskan sambungan dan tersenyum penuh kemenangan didepan Nayla yang sedang mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya didepan dada. 

"kok gue nggak inget punya Ry sih?" Nayla mengomel

Freya tertawa "yaudah lo observasi temen-temennya Ry aja atau kak Kay"

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang