11

15.5K 2.2K 298
                                    

Keesokan harinya, keenam anggota keluarga The Shefareldhine pergi menggunakan satu mobil untuk menuju rumah kediaman keluarga Rafiqy. Sesampainya dirumah, mereka disambut oleh supir dan pembantu yang biasa Argi panggil pakdhe Namar dan budhe Inah.

"Pakdhe Nam wassup ??" Ryan berjalan sambil bro-fist dengan dengan pria separuh baya yang membukakan pintu gerbang

"huss! nggak sopan" Reyvan memperingatkan Ryan

"nggak papa mas. mas Ryan udah sering kaya gini. malahan kalo nggak kaya gini tandanya lagi nggak lagi happy. biasanya lagi galau"

Erlangga dan Vinna tertawa mendengar penjelasan supir keluarga Rafiqy yang memang sedikit banyak tau anak bungsu mereka "suka ngerepotin ya pak si Ryan ini pas SMP-SMA?" Vinna bertanya saat diantar masuk kerumah

"iya bu. kangen saya. sekarang udah pada bawa mobil sendiri. jadi nggak mau saya anterin kemana-kemana" Jawab supir keluarga Rafiqy ini sopan

"Assalamualaikum Ram... Shin" Erlangga setengah berteriak memanggil sahabat SMA nya sesampainya mereka di pintu ruang depan

Vinna menepuk lengan suaminya "sama aja bapak sama anak. suka teriak-teriak dirumah orang" 

"Waalaikumsalam playboy SMA Prajamukti" Rama menjawab jahil yang keluar dari dalam rumah diikuti Shinta, Devan dan Argi dibelakangnya menyambut sahabat "seumur hidupnya" itu.

Vinna tergelak mendengar jawaban Rama yang membuat Erlangga mati kutu. "rasain rahasianya dibuka didepan anak-anaknya"

"papah ih. kasian si Angga langsung mati kutu" Shinta menepuk punggung suaminya yang masih tertawa. "udah ayo pada masuk" Shinta melanjutkan sesaat setelah berpelukan dengan Vinna dan Nayla. 

Mereka semua dipersilahkan masuk ke ruang keluarga-- yang selalu menjadi titik ternyaman dirumah ini karena ruangannya memang di design untuk kenyamanan. 

Argi, Devan, Kaysan, Ryan memilih untuk duduk di ruang depan TV sementara yang lain duduk di sofa area sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argi, Devan, Kaysan, Ryan memilih untuk duduk di ruang depan TV sementara yang lain duduk di sofa area sebelah. Nayla menyerahkan bungkusan yang dibawanya ke ibu Argi.

"tante ini ada sedikit bingkisan dari bunda" Ucap Nayla memberikan 2 paper bag berisi kue-kue buatannya.

"kamu bikin sendiri ya ini?" Shinta bertanya saat menerima bingkisan dari Nayla. karena dia tau bingkisan ini tidak ada di toko roti manapun

Nayla tersenyum "bunda yang bikin tan" 

"aku sama Reyvan bantuin doang Shin" Bunda menjawab iseng yang membuat Nayla terlihat salah tingkah

"gini ini yang pengennya langsung diminta jadi mantu ya mah" celetuk ayah Argi yang membuat Ryan terbatuk keras dan langsung melirik ke Arah Argi sementara muka Nayla--dan telinga Nayla yang tertutup rambut panjangnya--makin memerah karena malu

"Gi, ini bawa ke dapur. dibuka. biar semuanya ngerasain"Ucap Shinta pada Argi--yang tidak tau kenapa juga memerah telinganya

Nayla menggeleng tidak enak "biar aku aja tan" 

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang