39

12.3K 1.8K 302
                                    

Mereka sampai di pusat kota Semarang saat matahari sudah mulai terbenam. Hanif mengajak untuk sholat maghrib dan isya sekalian di Masjid Baiturrahman Semarang. Nayla yang masih datang bulan, ketempatan menjadi manusia yang menjaga semua harta benda semua orang. Gadis ini menunggu dipelataran Masjid sambil bermain dengan handphonenya saat salah satu handphone lain bergetar. 

Handphone Iphone XS milik Argi. 

Mama Shinta is calling..

Nayla mencari keberadaan Argi tapi tidak mungkin Argi muncul karena laki-laki itu baru saja masuk 10 menit yang lalu. Disisi lain, Nayla tidak mungkin mengabaikan telepon dari ibu Argi karena mungkin saja ini telepon penting. Akhirnya Nayla menggeser ikon hijau dan menjawab telepon Argi on behalf of Argi.



"Argiiiii.. kamu dimana sih? mama sama papa balik ke rumah kok cuma ada mas Devan?" terdengar suara tante Shinta diujung sana


"assalamualaikum tante" Nayla menjawab dengan menyunggingkan senyum mendengar suara khas ibu Argi. sedikit banyak, ia rindu dengan suara ibu Argi yang memang terdengar sangat manis. persis Argi.


"waalaikumsalam. loh? Nayla?" 

"iya tante. ini Nayla. maaf lancang jawab teleponnya Argi. Argi lagi sholat sama yang lain tan"

"oh I see. emang lagi pada dimana sih Nay?"

"Di..Semarang tan" ada nada tidak enak disuara Nayla. Gadis ini merasa seperti mengambil waktu yang harusnya Argi habiskan dengan keluarganya tapi malah Argi habiskan dengannya. 

"maaf ya tan" Nayla kembali bersuara

Terdengar tawa kecil diseberang sana "kenapa minta maaf? bagus malah. tante gemes sama anak tante sendiri. nggak berani maju. persis kaya papahnya. lama banget geraknya"


Nayla mengerutkan keningnya bingung. "eh? gimana tan?"

"nggak papa. bilangin Argi aja kalo tante telepon ya. bilangin juga nggak usah buru-buru. tante sama om stay lumayan lama di Jakarta buat ngurus tunangannya mas Devan" Nayla hanya mengangguk mendengar titah tante Shinta meskipun sebenarnya tante Shinta bisa saja mengatakan itu langsung ke Argi nanti tapi somehow,this conversation makes her happy. Nayla merasa spesial saat diminta menyampaikan pesan seperti ini. 



20 menit kemudian keenam laki-laki yang rambutnya masih basah karena air wudhu itu kembali. Seperti biasa, Ryan akan langsung mengambil apapun yang Nayla sedang makan. termasuk saat ini. saat Nayla memegang gelas berisi jagung manis yang ia beli tadi. 

"gue udah beliin buat loooo. makan punya sendiri sih" omel Nayla sambil memberikan handphone milik adiknya. 

Nayla menyerahkan masing-masing 1 gelas berisi jagung susu keju pada lima manusia didepannya. Kemudian dia mengambil satu gelas yang diberi tali hijau pada Argi

"ini. nggak pake susu. cuma jagung doang. nggak tau enak apa nggak tapi kalo lo nggak mau, kasih Ryan aja. dia tempat sampah makanan sisa soalnya" ucap Nayla sambil memberikan jaket Argi--yang sedari tadi ia pakai dan handphone milik Argi


"diabisin kak. tenang aja. mau lo kasih racun aja bakalan dimakan sama dia" Naren berkomentar

"bacot Ren" Argi menerima semua yang Nayla berikan dan juga memakai kembali jaketnya karena Nayla sudah memakai jaket milik Ryan


The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang