45

12.3K 1.9K 309
                                    

Kaysan pulang dengan sehat dan selamat. Semua orang menyambut laki-laki yang terlihat lelah ini di ruang keluarga. Semuanya bergantian memeluk hingga sampai disaat Vinna memeluk anak laki-lakinya itu. 

Anggota keluarga Shefareldhine mengira bahwa Vinna, bunda mereka, adalah orang yang tidak akan pernah meneteskan air matanya di depan anak-anaknya, tapi sore ini, Vinna menangis sambil memeluk anak keduanya itu. Erat hingga Kaysan sempat bingung dengan apa yang dilakukan bundanya. 

Bukan hanya Erlangga, yang kaget, Nayla sebagai orang yang percaya bahwa bundanya adalah orang yang bisa melepas anak-anaknya mandiri, melihat pemandangan didepannya dengan takjub.


"bunda kangen banget sama kamu" ucap Vinna sesekali terisak masih dengan memeluk anak keduanya itu "sehat kan kamu?"

Kaysan melepaskan pelukan bundanya dan melihat bundanya dengan cermat "bunda kenapa nangisnya pas aku udah pulang? bukan pas akunya mau pergi?"

"bunda nggak tau kalo bunda bakalan sekangen ini sama kamu"


Kaysan kembali memeluk bundanya "Kay sehat bun. berkat doa bunda. abis ini Kay nggak kemana-mana." ucap Kaysan sambil menepuk-nepuk punggung bundanya lembut. 

Nayla yang melihat adegan didepannya, akhirnya ikut menangis. Gadis ini sama rindunya dengan bundanya. Sesering apapun dirinya bertengkar dengan Kaysan, kakaknya yang kedua itu tetap kakak terbaiknya. Kaysan selalu bisa menempatkan diri tanpa memaksa. Kaysan bisa selalu menjadi kakak yang bisa Nayla andalkan. Kaysan tetap saudara kandung yang ikatan batinnya lebih kuat daripada siapapun.


Satu tetes air mata lolos. Nayla yang tadinya berdiri disamping bundanya, memilih mundur. Tapi tangan Kaysan lebih cepat menarik pergelangan tangan Nayla dan merengkuh tubuh adiknya bersamaan dengan bundanya.


"ini kenapa nangis massal sih?" Kaysan terkekeh tanpa melepaskan pelukannya. Vinna menyudahi pelukannya dan membiarkan Nayla memeluk kakaknya sendiri. 

"kangen banget kan lo sama gue?" Kaysan masih dengan mode menyebalkannya "sepi kan nggak ada yang lo ajakin berantem selain Ryan?"


Nayla tersenyum disela tangis harunya. Terbayang bagaimana jika dia benar-benar akhirnya kuliah di  Ohio. Berpisah dengan keluarga dengan jangka waktu yang tidak sebentar. 


-----------------------

"Lo kurusan ya?" 

"ini tuh mau muji gue apa mau ngeledekin gue?" 

"nggak dua-duanya. I do concern with your health" ujar Kaysan sambil memakan kue donat yang bundanya buat

Nayla melirik kakaknya yang sekarang duduk sofa sampingnya "lo kaya gini sehari doang ya? terus-terusan dong. jadi sayang gue ke Kak Rey bisa gue kasih dikit ke lo"


"males" 


Erlangga dan Vinna tertawa melihat kedua anaknya sudah kembali berdebat. Sementara Reyvan dan Ryan hanya menggeleng takjub bagaimana 2 orang yang setengah jam lalu masih berperlukan erat tapi sekarang sudah mulai adu mulut. 

"tapi beneran kok dek, kamu tuh tambah kurus sama pucet" Reyvan berkata sambil meletakan punggung tangannya dikening Nayla "demam ya kamu?"

Nayla menggeleng "kecapekan doang kak"

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang