62

11.6K 1.7K 181
                                    

"Kenapa peduli? Kan hidup gue nggak ada urusannya sama lo"


Galak dan skak mat.


Nayla masih menatap Argi tajam dan laki-laki itu masih dengan tatapan datarnya. Tidak merasa bersalah telah mengungkapkan sebuah fakta yang sebenarnya, menyakiti dirinya sendiri itu.


"Kan lo sahabat adek gue" Ujar Nayla tidak kalah galak dan telak


Argi mengangguk dan melipat tangannya didepan dada--persis seperti Nayla-- "Jadi karena gue sahabat adek lo? Naren sama Aksa juga harus lo kasih tau dong"

"Kan mereka nggak bolos kaya lo"

Argi tersenyum miring dan mengeluarkan teleponnya. Kemudian terlihat dia melakukan video call dengan seseorang dan orang itu tidak lain adalah Naren yang sedang tiduran bolos di kost Rafa.

"ngapain lo video call gue?" terdengar Naren bertanya heran, "eh? lo lagi dimana sih?"

"Ada yang mau ngomelin lo karena lo bolos"


Nayla mengernyitkan keningnya saat Argi mendekat dan memperlihatkan layarnya pada Nayla. Terlihat Naren - Aksa dan Rafa juga bingung.


"Lo bolos Ren?" Nayla bertanya dan terdengar Naren sedikit mengumpat dengan menyebut nama Argi

"bu--bukan bolos kak. Tapi dosennya seenaknya ganti jadwal, kita udah pewe jadi ya udah" Naren menjelaskan dengan terbata sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal

"oh yaudah" 


Giliran Argi yang mengernyit heran. Tanpa mematikan teleponnya, Argi kembali menatap Nayla

"Kok gitu doang?"

"emang harus gimana?"

"Omelin lah" 


Nayla tersenyum sarkas, "Naren sama Aksa sih gue bilangin gitu udah takut. Tapi lo kan nggak. dan juga mereka SOPAAAAAAAAN BANGET manggil gue dengan panggilan KA-KA-K"


Argi melempar handphonenya ke sisi tempat tidur Nayla dan mulai tidak tahan dengan pemberontakan tidak jelas ini. 


"Oh,maunya gue panggil kakak? Kak Nay gitu?"


another strike!


Nayla berdeham dan kemudian salah tingkah. "udah ah. gue mau tidur"

"idih. tidur apaan jam segini?"

Nayla mengernyitkan keningnya kembali, "kok lo jadi ngeselin kaya Ryan?"



"Karena lo lucu"


"pelawak tuh lucu. Gue nggak ada bakat lucu" 

"ada. Nyatanya lo lucu"

"lucu dari mana?"

"nyuruh gue pergi tapi tadi nelpon gue?"


Nayla membeku. Posisinya sekarang sedang tidak memandang Argi melainkan duduk menyamping dengan setengah tidur. Wajahnya memanas. Gadis ini diam di tempatnya dan tidak melakukan apapun hingga beberapa menit kemudian hingga Argi datang lebih dekat untuk mengecek keberadaan Nayla.

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang