61

12K 1.7K 188
                                    

Nayla sudah tau dari Ryan bahwa semalam kelompoknya lah yang memperoleh nilai tertinggi di pagelaran drama taun ini dan itu berarti Nayla otomatis dinobatkan sebagai star of this year. Tapi Nayla sama sekali belum bisa bersuka cita karena rasa sakit di perutnya belum mereda. Nayla bahkan meminta untuk tidak ada siapapun yang menjenguknya sampai rasa sakitnya berangsur hilang. Termasuk Freya, Kayla, Argi, Rafa, Naren, Aksa, dan semua teman kuliah maupun sanak keluarga. 

"Eyang kakung sama putri dari Depok sama Semarang kalo mau nengok gimana?" Ryan bertanya setelah mendengar titah Nayla

Nayla masih dengan mengernyit menahan sakit menjawab singkat, "kalo eyang nggak papa. Masa Eyang nggak dibolehin? gimana sih lo?" 


"Lo sakit masih galak aja. Heran" Ryan berkomentar tajam yang langsung mendapat pukulan ringan dari Kaysan

"diem" 


Seharian ini, agenda Nayla hanya melakukan pemeriksaan ini itu. Semuanya mendampingi tanpa terkecuali. Reyvan dan Vinna menemani Nayla saat gadis ini dipindahkan ke beberapa ruangan untuk pemeriksaan. Bahkan Reyvan sudah meminta jatah liburan akhir tahunnya untuk menemani Nayla seminggu kedepan. 

Nayla sama sekali tidak bisa bergerak selain berbaring. Dia menggunakan kateter untuk menampung air kencingnya karena dia benar-benar tidak bisa kemanapun. Perutnya kaku. Berulang kali dokter spesialis masuk untuk mengecek. Semua ditunjuk langsung oleh eyang Argi.

Sore harinya semua hasil sudah keluar. Reyvan menghela nafas lega saat dilihatnya hasil pemeriksaan Nayla sudah keluar.

"Nayla cuma perlu terapi dan injeksi untuk seminggu kedepan bun. Colicnya masih tahap awal. Nggak perlu operasi" Jelas Reyvan di ruangan Nayla sementara gadis ini masih tertidur setelah suntikan terakhir yang diberikan suster.


"terus terapinya gimana?" Vinna bertanya 

"nanti biar dokternya yang ngejelasin ya bun"

***

Terapi yang Reyvan katakan adalah terapi duduk dan jalan. Literally, just sitting and walking. Dokter Bagyo adalah dokter yang turun langsung untuk membantu Nayla terapi setiap hari dalam 5 hari kedepan.

Nayla tidak pernah tau bahwa prosesi duduk saja sesusah ini. Padahal dirinya tidak di operasi. Dirinya bahkan bertanya pada bundanya bagaimana para ibu yang harus c-sec untuk melahirkan? Nayla benar-benar tidak bisa membayangkan. 

Nayla diajari caranya sedikit demi sedikit. Dokter mengatakan bahwa Nayla bisa latihan sendiri nanti. Tidak perlu terlalu dipaksa. 


"Sakit banget Nay?" Ryan bertanya karena laki-laki itu menawarkan diri untuk membantu Nayla berlatih duduk setelah dokter keluar dari ruangan. 

Nayla menatap adiknya datar, "masih ditanya juga. lo gimana sih?" 

"Ya kan gue ngeliatannya kaya sakit banget padahal duduk doang"

"Ya emang sakit Ryan Radhika" Nayla menjawab kesal

"lo tuh jangan marah-marah mulu. Tambah sakit ntar"

"Jangan tanya - tanya terus dong!" Nayla berucap agak keras yang mengakibatkan otot perutnya kembali menegang.


"Tuh kan! kan gue bilang jangan teriak-teriak" Ryan berkata setengah kesal setengah khawatir melihat Nayla yang  otomatis memegang perutnya kesakitan. "Yaudah gue minta maaf. Udah balik rebahan dulu aja" 

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang