21

14.3K 1.9K 176
                                    

Semester empat hampir berakhir yang berarti ujian akhir semester dan festival anak sastra inggris untuk mata kuliah cross culture understanding pun menunggu didepan mata. Bagi anak sastra inggris, CCU festival sama dengan event tahunan yang butuh persiapan yang matang. Panitia sudah dibentuk sejak awal semester. Rata-rata anak himpunan English Literature. Nayla sempat akan terangkut arus dengan menjadi panitia tapi Freya dengan baik hati "melepaskan" Nayla dengan alasan dia banyak urusan diluar kampus. 

Benar, urusan Nayla diluar kampus adalah membantu Freya mengerjakan beberapa tugas saat Freya sibuk Hima.

"engfest aja udah sepusing ini. Mana semester depan ada drama pula. Ampuuuun Tuhan" Freya mengeluh saat dirinya berada di kamar Nayla pukul 8 malam ini. Freya memilih menginap karena ia ingin konsentrasi menyelesaikan tugas kuliah tanpa memikirkan makan dan pilihan utama pastinya dirumah Nayla

"semester depan jadi panitia lagi lo?"

Freya berguling di tempat tidur Nayla yang berukuran queen, memandang sahabatnya yang sedang duduk di kursi belajarnya "menurut lo, Kadep gue tersayang, yang bernama Danian Dirgantara itu, bakalan melepas gue buat nggak jadi panitia Drama, Nay?"

Nayla tertawa "ya jelas nggak. Malah gue curiga, semester depan lo bakalan diseret nemenin dia maju jadi calon Kepala himpunan dan wakil himpunan"

Freya melempar satu boneka kearah Nayla "jangan ngedoain dooooong. Gue pengen jadi orang biasa aja semester depan"

"your wish" kali ini bukan suara Nayla. Tapi suara Ryan yang muncul diambang pintu dengan beberapa makanan kecil dan minuman susu yang dia bawa dinampan kecil.

Freya segera bangkit dan duduk dengan manis menunggu Ryan menaruh makanan di meja kecil diatas karpet kamar Nayla "baik banget lo Ry" ucap Freya saat mengambil satu minuman kaleng bear brand sementara Nayla memakan biskuit coklat kesukaannya.

Tangan Ryan terulur mengambil minuman kaleng milik Freya dan membukanya karena Freya memang sering kesulitan dalam urusan membuka tutup kaleng. "minumnya pake gelas" ucap Ryan saat Freya berniat menegak langsung minumannya. Freya menarik bibirnya tipis "ribet amat adik lo sih Nay" tapi tetap dilakukan Freya dengan menuang susu ke gelas kecil yang disediakan Ryan.

"semester depan maju jadi wakahim lo?" tembak Ryan pada Freya yang mendapat lambaian tangan oleh Freya

"kalo ditunjukpun, gue akan dengan sekuat hati menolak"

"emang bisa lo nolak Danian Dirgantara? Manusia terganteng seantero FIB itu?" goda Nayla

Ryan berdecih pelan "ganteng darimanaaaa"

"idiiiiih siriiiik aja looooooo" ucap Nayla nyolot "Danian emang ganteng kok"

"itu karena FIB minim mahluk adam. Jadi konsep ganteng lo mentok selevel Danian itu" Ryan tidak kalah nyolot

"kalo nggak ganteng, nggak mungkin Rere pernah naksir" kali ini Nayla mencibir Freya yang mendapat tatapan malas dari Freya

"gue nyesel pernah naksir dia. Rewel banget ampuuuuuun. Kayaknya kalo nggak liat gue di radar dia, dia bakalan mati"

Nayla tertawa "kan udah gue bilaaaang. Danian naksir loooooo"

Freya bergidik ngeri "jangan deh. Nggak usah. Gue nggak mau nambahin beban hidup dengan jadian sama cowok ganteng"

"iya. Nggak usah jadian sama dia" Ryan membuka mulut yang seketika membuat Nayla menahan tawa

"balik aja sana Ry. Party pooper lo" usir Nayla

Ryan bangkit dari tempat duduknya sambil memegang puncak kepala Nayla dan Freya dan memberi tepukan layaknya ayah ke anak-anaknya yang sedang belajar "belajar yang bener ya adik-adik manis"

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang