31

12.6K 1.8K 246
                                    

"jangan suka sama gue ya"



kata-kata itu terlontar dari bibir gadis yang saat ini sedang menoleh kearah Argi dan menyandarkan kepalanya pada sandaran bangku mobil. alih-alih kaget, Argi justru tersenyum.  Dia tau bahwa scene ini akan ada. cepat atau lambat. melihat yang berada didepannya adalah manusia yang punya insecurity sangat tinggi. laki-laki itu kemudian mengubah posisinya menjadi menghadap Nayla. dengan sisi kepala yang juga ia sandarkan.


laki-laki itu masih tersenyum. teduh. berbeda dengan gadis didepannya. Nayla harus susah payah berusaha menahan air matanya. Nayla tidak pernah merasa sesakit ini hanya karena membohongi dirinya sendiri. Nayla tidak pernah merasa sepatah hati ini bahkan saat ia belum masuk kedalam sebuah hubungan resmi. Harusnya ia baik-baik saja, toh Argi akan tetap menjadi sahabat Ryan. ia bisa melihat Argi kapanpun. ia masih tetap bisa menjadi kakak bagi Argi. 



harusnya..




tapi nyatanya Nayla membayangkan jika kelak, Argi menjauh. laki-laki itu tidak akan bermain kerumah untuk sekedar mengajak Ryan makan siang. Tidak akan ada Argi dan cerita yang selalu Nayla suka. dan mungkin akan tiba waktunya, Argi yang akan mengenalkan orang lain sebagai kekasihnya. 





kembali satu tetes air mata  yang mati-matian ia tahan akhirnya jatuh. Argi masih menatap Nayla. ia mencari jawaban lewat manik mata gadis didepannya yang terhalang berjuta emosi. Sementara Nayla pun mencari segala jawaban "what ifs" yang selalu menganggunya.  


jawaban yang jauh didalam lubuk hati mereka, baik Nayla maupun Argi sudah mengetahui apa yang mereka ingin ketahui:







mereka berdua saling menyukai.






ironis. bagaimana dua orang yang saling menyukai, tidak punya kuasa untuk menerima. satu orang berusaha mengungkapkan, sementara lainnya berusaha menghindar. 


Nayla buru-buru berniat mengusap air matanya tapi tangannya dicekal Argi cepat. laki-laki ini kemudian mengamit jemari Nayla lembut. selembut ia berusaha menatap gadis didepannya. tanpa intimidasi. hanya ingin memastikan bahwa yang ia pikirkan benar. bahwa gadis didepannya tidak benar-benar ingin ia mundur.  



"tell me once again. the same words that you said previously" Argi berkata pelan tapi cukup untuk membuat desiran aneh muncul di benak Nayla. masih dengan menggenggam tangan Nayla, Argi melanjutkan "bilang ke gue kalo lo nggak pengen gue deket sama lo. nggak pengen gue nemenin lo. nggak pengen gue stay disini. 

The ShefareldhineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang